
BRIN mengembangkan rekayasa genetika tanaman tahan iklim ekstrem untuk ketahanan pangan. Fokusnya pada pertanian presisi dengan *spec seed*, berbeda dari metode konvensional. Teknologi molekuler mempercepat pengembangan varietas unggul hingga satu tahun. Pendekatan ini juga diterapkan pada sektor peternakan dan perikanan.
🌾 Fakta Utama
- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan rekayasa genetika varietas tanaman untuk menghadapi perubahan iklim dan ancaman ketahanan pangan nasional.
- Pengembangan ini berfokus pada pertanian presisi, dengan varietas yang didesain khusus untuk kondisi tanah, kekeringan, dan kebutuhan unsur hara tertentu.
- BRIN dan Kementerian Pertanian sepakat bahwa varietas yang dikembangkan harus berbasis spesifikasi benih (spec seed), berbeda dari pendekatan konvensional.
🔬 Inovasi Teknologi
- Dengan teknologi molekuler dan genome editing, BRIN mempercepat pengembangan varietas unggul menjadi hanya satu tahun.
- Percepatan ini signifikan, mengingat sebelumnya pengembangan varietas memakan waktu hingga lima tahun.
- Pendekatan presisi ini tidak hanya untuk tanaman, tetapi juga diterapkan pada pengembangan varietas untuk sektor peternakan dan perikanan.
Apa yang sedang dikembangkan oleh BRIN terkait perubahan iklim?
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan varietas tanaman melalui rekayasa genetika. Tujuan utamanya adalah menciptakan tanaman yang tahan terhadap berbagai kondisi iklim yang berubah-ubah. Inisiatif ini merupakan respons terhadap tantangan perubahan iklim global dan ancaman terhadap ketahanan pangan nasional.
Mengapa pengembangan varietas tanaman tahan iklim ini penting bagi Indonesia?
Pengembangan varietas tanaman tahan iklim ini sangat penting bagi Indonesia karena beberapa alasan:
- Menghadapi Perubahan Iklim: Iklim yang tidak menentu, seperti kekeringan berkepanjangan atau curah hujan ekstrem, dapat merusak hasil panen secara signifikan. Varietas tahan iklim membantu menjaga produktivitas pertanian di tengah kondisi yang tidak stabil.
- Meningkatkan Ketahanan Pangan: Dengan tanaman yang lebih tangguh, risiko gagal panen dapat diminimalisir, sehingga pasokan pangan nasional tetap terjaga dan stabil.
- Mendukung Pertanian Berkelanjutan: Varietas yang dirancang khusus untuk kondisi tertentu dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air dan pupuk, mendukung praktik pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen BRIN dalam mencari solusi inovatif untuk tantangan krusial di masa depan.
Apa itu konsep "pertanian presisi" dalam pengembangan varietas tanaman oleh BRIN?
Konsep "pertanian presisi" dalam konteks pengembangan varietas tanaman oleh BRIN mengacu pada pendekatan yang sangat spesifik dan terarah. Ini berarti varietas tanaman tidak dikembangkan secara umum, melainkan didesain khusus untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan tertentu, seperti:
- Kondisi Tanah: Varietas yang cocok untuk jenis tanah tertentu.
- Tingkat Kekeringan: Tanaman yang mampu bertahan di daerah minim air.
- Kebutuhan Unsur Hara: Varietas yang efisien dalam menyerap nutrisi tertentu dari tanah.
Pendekatan ini memungkinkan optimalisasi hasil panen dan efisiensi penggunaan sumber daya, karena tanaman benar-benar disesuaikan dengan lingkungan tempat mereka akan tumbuh.
Bagaimana BRIN mengembangkan varietas tanaman unggul ini?
BRIN mengembangkan varietas tanaman unggul ini dengan memanfaatkan teknologi canggih, yaitu:
- Teknologi Molekuler: Memungkinkan identifikasi dan manipulasi gen pada tingkat molekuler.
- Genome Editing: Teknik yang memungkinkan para ilmuwan untuk secara presisi memodifikasi DNA organisme.
Penggunaan teknologi ini secara signifikan mempercepat proses pengembangan. Jika sebelumnya pengembangan varietas unggul bisa memakan waktu hingga lima tahun, dengan teknologi ini BRIN mampu mempersingkatnya menjadi hanya satu tahun. Ini merupakan lompatan besar dalam efisiensi riset dan pengembangan.
Apa perbedaan pendekatan "spec seed" dengan metode konvensional dalam pengembangan benih?
Pendekatan "spec seed" (spesifikasi benih) adalah metode pengembangan benih yang berbeda secara fundamental dari pendekatan konvensional. Perbedaannya terletak pada tingkat spesifikasi dan penyesuaian:
- Pendekatan Konvensional: Umumnya mengembangkan varietas yang memiliki adaptasi luas atau toleransi terhadap berbagai kondisi secara umum. Fokusnya adalah pada karakteristik umum yang baik untuk sebagian besar lingkungan.
- Pendekatan "Spec Seed": Berbasis pada desain benih yang sangat spesifik dan disesuaikan (custom-designed) untuk kondisi lingkungan tertentu. Ini berarti benih dirancang untuk performa optimal di lokasi dengan karakteristik tanah, iklim, dan kebutuhan unsur hara yang sangat spesifik.
Kesepakatan antara BRIN dan Kementerian Pertanian untuk mengadopsi pendekatan "spec seed" menunjukkan pergeseran menuju pertanian yang lebih presisi dan efisien, di mana benih adalah solusi yang sangat terpersonalisasi untuk tantangan pertanian tertentu.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan BRIN untuk mengembangkan varietas unggul dengan teknologi baru?
Dengan memanfaatkan teknologi molekuler dan genome editing, BRIN telah berhasil mempercepat proses pengembangan varietas unggul secara drastis. Waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan varietas unggul kini hanya sekitar satu tahun. Ini merupakan peningkatan efisiensi yang signifikan, mengingat sebelumnya proses serupa bisa memakan waktu hingga lima tahun.
Selain tanaman, sektor apa lagi yang menerapkan pendekatan presisi ini?
Pendekatan presisi yang dikembangkan BRIN tidak hanya terbatas pada sektor pertanian tanaman. Teknologi dan metodologi serupa juga diterapkan untuk pengembangan varietas unggul di sektor lain, yaitu:
- Peternakan: Pengembangan varietas hewan ternak yang lebih adaptif atau memiliki karakteristik produksi yang lebih baik.
- Perikanan: Pengembangan varietas ikan atau organisme akuatik yang lebih tahan penyakit atau memiliki pertumbuhan yang lebih cepat.
Ini menunjukkan bahwa inovasi BRIN memiliki potensi dampak luas untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan di berbagai sektor pangan.
Apa tujuan jangka panjang dari pengembangan varietas ini?
Tujuan jangka panjang dari pengembangan varietas tanaman tahan iklim dan pendekatan presisi oleh BRIN adalah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional Indonesia secara berkelanjutan. Dengan varietas yang lebih tangguh dan disesuaikan dengan kondisi spesifik, Indonesia dapat:
- Mengurangi Risiko Gagal Panen: Memastikan pasokan pangan tetap stabil meskipun terjadi perubahan iklim ekstrem.
- Meningkatkan Produktivitas Pertanian: Mengoptimalkan hasil panen dengan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.
- Mendukung Adaptasi Perubahan Iklim: Memberikan solusi konkret bagi petani untuk menghadapi tantangan lingkungan yang terus berubah.
Pada akhirnya, inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan sistem pangan yang lebih resilien dan mampu memenuhi kebutuhan populasi di masa depan.
Masih Seputar nasional
Sekolah Rakyat 2025 Beroperasi Juli, Sediakan Pendidikan Gratis untuk Entaskan Kemiskinan
sekitar 9 jam yang lalu

Kemensos Hapus 603 Ribu Data Penerima Bansos Terindikasi Judi Online, Transaksi Capai Triliunan Rupiah
sekitar 9 jam yang lalu

Transjakarta Rute Ancol-Blok M Ditargetkan Beroperasi Agustus 2025
sekitar 9 jam yang lalu

Karhutla Landa Sumut: 1.804 Hektare Lahan Terbakar dalam Sebulan, Ancam Danau Toba
sekitar 13 jam yang lalu

BPIP Usulkan Pancasila Kembali Jadi Ujian Nasional, Mendikdasmen Siapkan Format Baru
sekitar 13 jam yang lalu

Wapres Gibran Tekankan Penggunaan BSU Produktif, Peringatkan Judi Online
sekitar 16 jam yang lalu

MK Putuskan Pemilu Nasional dan Lokal Dipisah Mulai 2029, Dorong Revisi UU Pemilu
sekitar 16 jam yang lalu
:quality(80)/https://asset.kgnewsroom.com/photo/pre/2025/05/26/008dfaf4-0015-44f6-aff1-b3c95d9276c2_jpg.jpg&output=webp&q=30&default=https://assetd.kompas.id/hcwSCViQ7-SR5OtI-51rIHufN1s=/fit-in/1024x862/filters:format(webp):quality(80)/https://asset.kgnewsroom.com/photo/pre/2025/05/26/008dfaf4-0015-44f6-aff1-b3c95d9276c2_jpg.jpg)
Kemenkumham Sahkan 80.068 Koperasi Merah Putih, Lampaui Target Presiden Prabowo
sekitar 16 jam yang lalu

DPR Tunda RUU KUHAP, Komnas HAM Desak Perpanjangan Bahas Hak Asasi
sekitar 20 jam yang lalu

Cara Cek Status Penerima PIP 2025 Online via HP
sekitar 20 jam yang lalu

Berita Terbaru

Felix Baumgartner, Penerjun Rekor Dunia, Meninggal dalam Kecelakaan Paralayang di Italia

Promotor Riyadh Season Rencanakan Laga Tinju Jake Paul vs Anthony Joshua

Hamas Tuduh Israel Hambat Gencatan Senjata, 10 Warga Gaza Tewas Saat Cari Bantuan

Hujan Deras Picu Longsor di Korea Selatan, Empat Tewas dan Ribuan Mengungsi

Cha Eun Woo Astro Rilis Album Solo September Jelang Wamil Juli
Trending

Kesepakatan Dagang RI-AS: Tarif 19% Berlaku, Indonesia Kejar Nol Persen Ekspor Unggulan

Pemerintah Perangi Beras Oplosan, Gelontorkan Jutaan Ton untuk Stabilisasi Harga

Kesepakatan Dagang RI-AS: Tarif Impor Turun, Komitmen Boeing dan Isu Transshipment

Tarif Impor AS 19% untuk RI: Optimisme Ekspor dan Komitmen Belanja Produk AS

Negara Ambil Alih Tanah Nganggur 2 Tahun, Ini Aturannya
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.