Pertanyaan
Cara jawab
Singkat & Padat

Bahan kimia PFAS, atau "bahan kimia abadi," mencemari air, tanah, dan makanan global, menimbulkan risiko kesehatan seperti kerusakan hati dan penurunan kesuburan. Terdeteksi dalam darah mayoritas warga AS dan ASI di beberapa negara Asia, PFAS berasal dari produk konsumen dan limbah industri. Beberapa negara dan Uni Eropa berupaya mengurangi penggunaan PFAS, bahkan berencana menghapusnya secara total.
⚠️ Fakta Utama & Dampak Kesehatan
- PFAS, dikenal sebagai "bahan kimia abadi", sangat persisten dan sulit terurai, mencemari air minum, tanah, dan makanan di seluruh dunia.
- Kontaminasi PFAS dapat menyebabkan kerusakan hati, masalah ginjal, peningkatan kolesterol, penyakit kelenjar getah bening, dan penurunan kesuburan.
- Bahan kimia ini telah terdeteksi dalam darah 98% warga AS dan dalam ASI di negara-negara seperti India, Indonesia, dan Filipina.
🧪 Asal & Penyebaran PFAS
- PFAS awalnya digunakan dalam pengembangan bom atom sebelum menyebar luas ke berbagai produk.
- Bahan kimia ini ditemukan dalam produk konsumen sehari-hari seperti wajan teflon, pakaian tahan air, dan kosmetik.
- Limbah kimia PFAS menumpuk dalam tubuh manusia terutama melalui air minum dan makanan yang terkontaminasi.
⚖️ Respons Global & Hukum
- Pengadilan di Italia telah menghukum pekerja dari perusahaan seperti Mitsubishi Group dan Chemical Investors atas pencemaran PFAS.
- Pencemaran di Italia berdampak pada sekitar 350.000 orang di Veneto.
- Beberapa negara dan Uni Eropa berupaya mengurangi penggunaan PFAS, bahkan Uni Eropa berencana menghapus total bahan kimia tersebut.
- Ada pengecualian untuk penghapusan PFAS pada produk penting seperti alat medis.
Apa itu PFAS?
PFAS (Per- and Polyfluoroalkyl Substances) adalah jenis bahan kimia berbahaya yang dikenal sebagai "bahan kimia abadi" karena sifatnya yang sangat persisten dan sulit terurai secara alami di lingkungan. Bahan kimia ini telah digunakan secara luas dalam berbagai produk industri dan konsumen.
Mengapa PFAS disebut "bahan kimia abadi"?
PFAS disebut "bahan kimia abadi" karena sifatnya yang sangat persisten. Ini berarti mereka tidak mudah terurai di lingkungan atau dalam tubuh manusia, sehingga dapat bertahan selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, dan terus menumpuk.
Di mana saja PFAS dapat ditemukan?
Kontaminasi PFAS telah terdeteksi secara luas di berbagai media, termasuk:
- Air minum
- Tanah
- Makanan
- Darah manusia: Terdeteksi dalam darah 98% warga AS.
- ASI (Air Susu Ibu): Ditemukan dalam ASI di negara-negara seperti India, Indonesia, dan Filipina.
Penyebaran ini menunjukkan tingkat kontaminasi global yang signifikan.
Apa saja risiko kesehatan yang terkait dengan paparan PFAS?
Paparan PFAS dapat menimbulkan ancaman kesehatan serius karena sifatnya yang menumpuk dalam tubuh. Beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan kontaminasi PFAS meliputi:
- Kerusakan hati
- Masalah ginjal
- Peningkatan kadar kolesterol
- Penyakit kelenjar getah bening
- Penurunan kesuburan
Dampak jangka panjang dari paparan PFAS masih terus diteliti, namun bukti yang ada menunjukkan potensi bahaya yang signifikan bagi kesehatan manusia.
Bagaimana PFAS dapat masuk ke dalam tubuh manusia?
PFAS dapat masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui konsumsi air minum dan makanan yang telah terkontaminasi. Limbah kimia dari produk-produk yang mengandung PFAS dapat mencemari sumber air dan tanah, yang kemudian masuk ke dalam rantai makanan dan akhirnya menumpuk di dalam tubuh.
Dalam produk umum apa saja PFAS digunakan?
Meskipun awalnya digunakan dalam pengembangan bom atom, PFAS kemudian menyebar luas dalam berbagai produk konsumen karena sifatnya yang tahan air, tahan noda, dan tidak lengket. Produk-produk umum yang sering mengandung PFAS meliputi:
- Wajan teflon (lapisan antilengket)
- Pakaian tahan air
- Kosmetik
- Produk lain yang memerlukan sifat tahan air atau minyak.
Apakah ada tindakan hukum yang diambil terhadap pencemaran PFAS?
Ya, ada tindakan hukum yang telah diambil terkait pencemaran PFAS. Sebagai contoh, di Italia, pengadilan telah menghukum pekerja dari perusahaan seperti Mitsubishi Group dan Chemical Investors. Kasus ini terkait dengan pencemaran yang berdampak pada sekitar 350.000 orang di wilayah Veneto, menunjukkan bahwa ada upaya untuk meminta pertanggungjawaban atas dampak lingkungan dan kesehatan dari kontaminasi PFAS.
Langkah-langkah apa yang diambil secara global untuk mengatasi kontaminasi PFAS?
Menanggapi ancaman global dari PFAS, beberapa negara dan Uni Eropa telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi penggunaannya. Uni Eropa bahkan memiliki rencana untuk menghapus total bahan kimia tersebut. Upaya ini bertujuan untuk membatasi penyebaran dan dampak PFAS terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Apakah ada pengecualian terhadap larangan penggunaan PFAS?
Meskipun ada rencana untuk menghapus total penggunaan PFAS, Uni Eropa mempertimbangkan adanya pengecualian untuk produk-produk yang dianggap sangat penting. Salah satu contoh pengecualian yang disebutkan adalah alat medis, di mana penggunaan PFAS mungkin masih diperlukan karena fungsinya yang krusial.
Masih Seputar internasional
Hamas Tuduh Israel Hambat Gencatan Senjata, 10 Warga Gaza Tewas Saat Cari Bantuan
sekitar 10 jam yang lalu

Hujan Deras Picu Longsor di Korea Selatan, Empat Tewas dan Ribuan Mengungsi
sekitar 10 jam yang lalu

Harga Beras Jepang Melonjak 99%, PM Ishiba Tertekan Jelang Pemilu
sekitar 13 jam yang lalu
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5227858/original/064445400_1747824048-beras_jepang.jpg&output=webp&q=30&default=https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/6DiHcHtoEnKWqLScyqziZwkvhQ0=/1200x675/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5227858/original/064445400_1747824048-beras_jepang.jpg)
Perang Sudan Dua Tahun: Krisis Kemanusiaan, Kelaparan, Pengungsian Parah
sekitar 17 jam yang lalu

Deputi Gubernur The Fed Waller Dukung Pemangkasan Suku Bunga Juli, Soroti Pelemahan Pasar Kerja
sekitar 17 jam yang lalu

Rusia Klaim Hancurkan Drone Ukraina di Moskow, Penerbangan Sempat Terganggu
sekitar 20 jam yang lalu

Serangan Udara Israel Tewaskan Puluhan di Gaza, Rudal Paku Diduga Digunakan
sekitar 20 jam yang lalu

Sweida Dilanda Kekerasan Sektarian: Warga Druze Temukan Mayat, Pemerintah Suriah Kembali
1 hari yang lalu

Kecelakaan Air India: Pilot Diduga Matikan Bahan Bakar, Boeing Disorot
1 hari yang lalu

Banjir Korea Selatan: 4 Tewas, 5.000 Mengungsi Akibat Hujan Deras
1 hari yang lalu

Berita Terbaru

Felix Baumgartner, Penerjun Rekor Dunia, Meninggal dalam Kecelakaan Paralayang di Italia

Promotor Riyadh Season Rencanakan Laga Tinju Jake Paul vs Anthony Joshua

Sekolah Rakyat 2025 Beroperasi Juli, Sediakan Pendidikan Gratis untuk Entaskan Kemiskinan

Kemensos Hapus 603 Ribu Data Penerima Bansos Terindikasi Judi Online, Transaksi Capai Triliunan Rupiah

Transjakarta Rute Ancol-Blok M Ditargetkan Beroperasi Agustus 2025
Trending

Kesepakatan Dagang RI-AS: Tarif 19% Berlaku, Indonesia Kejar Nol Persen Ekspor Unggulan

Pemerintah Perangi Beras Oplosan, Gelontorkan Jutaan Ton untuk Stabilisasi Harga

Kesepakatan Dagang RI-AS: Tarif Impor Turun, Komitmen Boeing dan Isu Transshipment

Tarif Impor AS 19% untuk RI: Optimisme Ekspor dan Komitmen Belanja Produk AS

Negara Ambil Alih Tanah Nganggur 2 Tahun, Ini Aturannya
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.