Pertanyaan
Cara jawab
Singkat & Padat

Ekspor Jepang turun 0,5% di bulan Juni, penurunan bulanan kedua berturut-turut, akibat tarif AS yang membebani ekspor mobil dan baja. Hal ini menimbulkan kekhawatiran resesi teknikal dan memperburuk citra PM Ishiba. Data ekspor yang lemah juga mengurangi kemungkinan Bank of Japan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
📉 Fakta Utama Ekonomi
- Ekspor Jepang turun 0,5% pada Juni, menandai penurunan selama dua bulan berturut-turut.
- Penurunan ekspor disebabkan oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump.
- Tarif AS secara spesifik membebani ekspor mobil dan baja Jepang.
- Situasi ini meningkatkan kekhawatiran akan potensi penyusutan ekonomi Jepang pada kuartal kedua.
- Penyusutan ekonomi dapat memicu resesi teknikal dan memperburuk citra pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba.
- Data ekspor yang melemah menambah keraguan bagi Bank of Japan untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
Apa yang terjadi dengan ekspor Jepang baru-baru ini?
Menurut laporan Kementerian Keuangan Jepang yang dikutip oleh Bloomberg Technoz, ekspor Jepang mengalami penurunan selama dua bulan berturut-turut. Pada bulan Juni, ekspor turun sebesar 0,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berapa persentase penurunan ekspor Jepang pada bulan Juni?
Pada bulan Juni, ekspor Jepang mengalami penurunan sebesar 0,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini merupakan yang kedua kalinya secara berturut-turut.
Apa penyebab utama penurunan ekspor Jepang?
Penyebab utama penurunan ekspor Jepang adalah kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump. Kebijakan ini secara spesifik membebani produk-produk ekspor Jepang, yang berdampak langsung pada volume perdagangan.
Sektor apa saja yang paling terpengaruh oleh kebijakan tarif tersebut?
Kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump secara khusus membebani ekspor mobil dan baja dari Jepang. Kedua sektor ini merupakan pilar penting dalam struktur ekspor Jepang.
Apa dampak potensial dari penurunan ekspor ini terhadap ekonomi Jepang?
Penurunan ekspor ini menimbulkan kekhawatiran serius akan potensi penyusutan ekonomi Jepang pada kuartal kedua. Jika penyusutan ini terjadi, ada risiko tinggi Jepang dapat memasuki resesi teknikal, yang didefinisikan sebagai dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi negatif.
Bagaimana penurunan ekspor ini memengaruhi keputusan Bank of Japan (BoJ) terkait suku bunga?
Data ekspor yang melemah ini menambah keraguan bagi Bank of Japan (BoJ) untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Biasanya, bank sentral cenderung menahan diri untuk menaikkan suku bunga ketika ada tanda-tanda perlambatan ekonomi, agar tidak memperburuk kondisi.
Apa itu resesi teknikal dan mengapa hal itu menjadi kekhawatiran bagi Jepang?
Resesi teknikal adalah kondisi di mana suatu negara mengalami dua kuartal berturut-turut pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) negatif. Ini menjadi kekhawatiran bagi Jepang karena penurunan ekspor yang berkelanjutan dapat menyebabkan penyusutan ekonomi pada kuartal kedua, yang akan memenuhi definisi resesi teknikal. Resesi dapat berdampak negatif pada:
- Lapangan kerja
- Investasi
- Kepercayaan konsumen
Bagaimana situasi ekspor yang melemah ini dapat memengaruhi pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba?
Situasi ekspor yang melemah dan potensi resesi teknikal dapat memperburuk citra pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba. Kinerja ekonomi yang buruk seringkali dikaitkan dengan kepemimpinan pemerintah, dan hal ini dapat mengurangi dukungan publik serta menimbulkan tekanan politik terhadap pemerintahannya.
Masih Seputar internasional
AS Bangun Fasilitas Perbaikan Kapal Filipina di Palawan, Perkuat Pertahanan Laut Cina Selatan
sekitar 7 jam yang lalu

India Perintahkan Maskapai Periksa Sakelar Bahan Bakar Boeing Pasca Kecelakaan Air India
sekitar 10 jam yang lalu

Gubernur Fed Bostic: Data Inflasi Baru Tahan Penurunan Suku Bunga
sekitar 10 jam yang lalu

Ekonomi China Tumbuh 5,2% di Q2, Bank Global Naikkan Proyeksi
sekitar 14 jam yang lalu

Trump Kirim Surat Tarif ke 150 Negara, India Ingin Kesepakatan Lebih Baik dari Indonesia
sekitar 14 jam yang lalu

Israel Serang Markas Suriah di Damaskus dan Suwayda, Lindungi Minoritas Druze
sekitar 17 jam yang lalu

DEN Sebut Tarif AS 19% 'Kemenangan Besar' Bagi Industri Padat Karya Indonesia
sekitar 17 jam yang lalu

Putin Abaikan Ultimatum Trump, Rusia Lanjutkan Serangan di Ukraina
1 hari yang lalu

Masa Depan Suku Bunga The Fed: Logan Isyaratkan Tahan, Kandidat Baru Diunggulkan Trump
1 hari yang lalu

Trump Sebut Scott Bessent Calon Gubernur The Fed, Kritik Renovasi Kantor
1 hari yang lalu

Berita Terbaru

LeBron James Diperkirakan Tetap Bersama Lakers Musim 2025-2026

EWC 2025: Evos Divine Peringkat Kedua, Empat Tim Free Fire Indonesia Lanjut Knockout

DKI Jakarta Siapkan Rp90 Miliar untuk Program Sekolah Swasta Gratis, Tunggu Pengesahan APBD
Jaksa Agung Lantik 34 Pejabat Kejaksaan Agung, Termasuk 11 Kajati Baru

Pemerintah Luncurkan Kopdes Merah Putih, Targetkan 80.000 Koperasi Desa
Trending

Trump Pangkas Tarif Impor RI Jadi 19%, Indonesia Beli Energi dan Pesawat AS

Kesepakatan Dagang AS-Indonesia: Tarif Impor RI Turun 19%, Komitmen Pembelian Besar Disepakati

Kesepakatan Dagang RI-AS: Tarif Impor Turun, Komitmen Boeing dan Isu Transshipment

Tarif Impor AS 19% untuk RI: Optimisme Ekspor dan Komitmen Belanja Produk AS

Negara Ambil Alih Tanah Nganggur 2 Tahun, Ini Aturannya
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.