Brasil Tantang Tarif AS: Lula Siap Tanpa Dolar, Trump Kaitkan Kasus Bolsonaro

Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, merespons ancaman tarif ini dengan menyatakan bahwa Brasil dapat bertahan tanpa perdagangan dengan Amerika Serikat. Lula menegaskan bahwa Brasil akan mencari mitra dagang alternatif dan berupaya mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

Menurut pernyataan Presiden Lula, perdagangan Brasil dengan Amerika Serikat hanya mencakup 1,7% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Brasil. Angka ini menunjukkan bahwa dampak langsung dari penghentian perdagangan dengan AS mungkin tidak terlalu besar terhadap keseluruhan perekonomian Brasil, meskipun tetap memiliki implikasi pada sektor-sektor tertentu.

Brasil menunjukkan ketertarikan untuk menciptakan mata uang perdagangan dengan beberapa negara dan blok ekonomi sebagai mitra dagang alternatif. Negara-negara dan entitas yang disebutkan antara lain:

• Venezuela
• Bolivia
• Cile
• Swedia
• Uni Eropa
• China

Langkah ini bertujuan untuk mendiversifikasi hubungan dagang Brasil dan mengurangi ketergantungan pada satu mitra atau mata uang.

Tujuan utama Brasil dalam mencari mata uang perdagangan alternatif dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS adalah untuk meningkatkan otonomi ekonomi dan mengurangi kerentanan terhadap tekanan eksternal. Dengan memiliki mata uang perdagangan sendiri atau menggunakan mata uang selain dolar AS, Brasil dapat lebih leluasa dalam kebijakan perdagangannya dan tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi atau kebijakan moneter AS.

Ancaman tarif dari Donald Trump ini menempatkan mantan Presiden Jair Bolsonaro dan para pendukungnya dalam posisi yang sulit. Hal ini membuka ruang bagi lawan politik untuk mengklaim bahwa Amerika Serikat mencampuri urusan dalam negeri Brasil. Isu campur tangan asing sangat sensitif di Brasil, sehingga dapat memperkeruh situasi politik Bolsonaro dan pendukungnya.

Upaya Brasil untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS memiliki potensi implikasi jangka panjang yang signifikan. Secara positif, hal ini dapat mendiversifikasi risiko mata uang, meningkatkan stabilitas ekonomi domestik, dan memperkuat posisi Brasil dalam arsitektur keuangan global, terutama jika inisiatif mata uang perdagangan alternatif berhasil. Namun, implementasinya akan menghadapi tantangan kompleks, termasuk negosiasi dengan mitra dagang, pembentukan infrastruktur keuangan yang mendukung, dan potensi resistensi dari sistem keuangan global yang didominasi dolar.

Informasi yang diberikan hanya menyebutkan ketertarikan Presiden Lula untuk menciptakan mata uang perdagangan dengan beberapa negara dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Namun, detail spesifik mengenai mekanisme kerja mata uang tersebut, jadwal implementasi, atau kesepakatan konkret yang telah dicapai dengan negara-negara yang disebutkan belum dijelaskan. Ini menunjukkan bahwa gagasan tersebut mungkin masih dalam tahap eksplorasi awal atau diskusi.