
Tanggal Publikasi
6 Jul 2025
Sumber Berita
3 sumber
Total Artikel
4 artikel
Overview
AS berencana batasi ekspor chip AI ke Malaysia & Thailand, khawatir Tiongkok hindari larangan. Trump akan bahas kesepakatan TikTok dengan Tiongkok. Google ubah tampilan hasil pencarian di Eropa hindari denda DMA. TRAI India jajaki penggunaan SIM asing untuk perangkat ekspor.
⚡ Pembatasan Ekspor Chip AI AS
- Amerika Serikat berencana memberlakukan pembatasan ekspor chip AI canggih ke Malaysia dan Thailand.
- Tujuan pembatasan ini adalah untuk mencegah perusahaan Tiongkok menghindari larangan AS dengan menggunakan kedua negara tersebut sebagai jalur.
- Aturan yang diusulkan akan mewajibkan pembuat chip AS seperti Nvidia untuk mendapatkan lisensi khusus untuk pengiriman prosesor kelas atas.
- Malaysia adalah pusat global utama untuk perakitan dan pengujian semikonduktor, dengan ekspor sekitar $37 miliar pada tahun 2024.
- Thailand juga mengalami peningkatan tajam dalam ekspor chipnya ke Tiongkok, mencapai sekitar $815 juta.
- Pemerintah AS berencana meningkatkan pengawasan dan memberlakukan pemeriksaan lebih ketat pada pengiriman yang berisiko dialihkan ke entitas Tiongkok.
📱 Perkembangan TikTok & China
- Presiden AS Donald Trump menyatakan akan memulai pembicaraan dengan Tiongkok mengenai kemungkinan kesepakatan TikTok.
- Trump menyebut AS "hampir" mencapai kesepakatan terkait masa depan aplikasi TikTok di Amerika Serikat.
- Ada kemungkinan kunjungan timbal balik antara Trump dan Xi Jinping di Tiongkok atau AS.
- Trump sebelumnya telah memperpanjang tenggat waktu bagi ByteDance untuk melepaskan aset TikTok di AS hingga 17 September.
- Aplikasi TikTok memiliki 170 juta pengguna di Amerika Serikat, menjadikannya isu penting.
- Trump juga mengindikasikan bahwa AS mungkin perlu mendapatkan persetujuan dari Tiongkok untuk kesepakatan tersebut.
🇪🇺 Perubahan Google di Eropa
- Google berencana mengubah tampilan hasil pencarian di Eropa untuk menghindari denda dari Digital Markets Act (DMA) Uni Eropa.
- Perubahan ini bertujuan memberikan visibilitas lebih besar kepada layanan perbandingan belanja dan perjalanan dari pesaing.
- Google akan memperkenalkan kotak di bagian atas halaman pencarian yang menampilkan peringkat dari situs perbandingan harga pihak ketiga.
- Langkah ini merupakan respons terhadap peringatan Komisi Eropa yang menuduh Google melanggar DMA.
- DMA melarang perusahaan memberikan perlakuan istimewa kepada layanan internalnya sendiri.
- Pelanggaran DMA dapat dikenakan denda hingga 10% dari pendapatan global tahunan perusahaan.
🇮🇳 Regulasi SIM Asing India
- Regulator telekomunikasi India (TRAI) telah memulai konsultasi untuk menjajaki kerangka kerja penggunaan SIM asing pada perangkat ekspor.
- Konsultasi ini muncul setelah adanya permintaan dari industri terkait batasan aturan saat ini.
- Aturan saat ini mengharuskan aktivasi SIM 48 jam sebelum bepergian ke luar negeri.
- SIM juga harus dinonaktifkan dalam 24 jam setelah mendarat kembali di India.
- Batas waktu untuk memberikan komentar adalah 1 Agustus.
- Batas waktu untuk tanggapan balik adalah 18 Agustus.
Apa rencana Amerika Serikat terkait ekspor chip AI canggih?
Amerika Serikat berencana memberlakukan pembatasan ekspor chip AI canggih ke Malaysia dan Thailand. Aturan yang diusulkan ini akan mengharuskan pembuat chip AS, seperti Nvidia, untuk mendapatkan lisensi khusus sebelum dapat mengirimkan prosesor kelas atas ke kedua negara tersebut.
Mengapa Amerika Serikat berencana memberlakukan pembatasan ekspor chip AI canggih ke Malaysia dan Thailand?
Rencana pembatasan ini didasari oleh kekhawatiran Amerika Serikat bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok menggunakan Malaysia dan Thailand sebagai jalur untuk menghindari larangan ekspor chip AI canggih yang telah diberlakukan AS terhadap Tiongkok. AS ingin mencegah teknologi canggihnya dialihkan ke entitas Tiongkok yang mungkin dapat menggunakannya untuk tujuan yang tidak diinginkan.
Kekhawatiran ini diperkuat oleh data ekspor:
- Malaysia: Merupakan pusat global utama untuk perakitan dan pengujian semikonduktor. Pada tahun 2024, Malaysia diperkirakan mengekspor semikonduktor senilai sekitar $37 miliar, dengan lebih dari sepertiga pengiriman tersebut ditujukan ke Tiongkok dan Hong Kong.
- Thailand: Juga menunjukkan peningkatan tajam dalam ekspor chipnya ke Tiongkok, dengan total sekitar $815 juta.
Peningkatan signifikan dalam ekspor chip dari kedua negara ini ke Tiongkok memicu kecurigaan AS akan adanya upaya pengalihan teknologi.
Bagaimana dampak pembatasan ekspor chip AI canggih ini terhadap produsen chip AS dan negara-negara seperti Malaysia dan Thailand?
Pembatasan ini akan memiliki beberapa dampak:
- Bagi Produsen Chip AS: Perusahaan seperti Nvidia akan diwajibkan untuk mendapatkan lisensi khusus untuk setiap pengiriman prosesor kelas atas ke Malaysia dan Thailand. Hal ini dapat menambah birokrasi dan potensi penundaan dalam rantai pasokan mereka, meskipun tujuannya adalah untuk mengontrol tujuan akhir chip tersebut.
- Bagi Malaysia dan Thailand: Meskipun belum ada tanggapan resmi, pembatasan ini berpotensi mempengaruhi industri semikonduktor mereka, terutama yang terkait dengan perakitan dan pengujian chip AI canggih. Peningkatan pengawasan dan pemeriksaan yang lebih ketat pada pengiriman berisiko dialihkan ke entitas Tiongkok dapat mempersulit proses ekspor dan impor. Namun, karena Malaysia adalah pusat global, kemungkinan akan ada upaya untuk menyeimbangkan kebutuhan kontrol AS dengan kelancaran rantai pasokan global.
Aturan ini bahkan akan memerlukan lisensi meskipun pembeli tidak terkait langsung dengan Tiongkok, menunjukkan tingkat pengawasan yang lebih tinggi dari pemerintah AS.
Apakah ada pengecualian dalam aturan pembatasan ekspor chip AI canggih yang diusulkan AS?
Ya, aturan yang diusulkan tersebut diperkirakan akan mencakup beberapa pengecualian. Pengecualian ini kemungkinan besar dirancang untuk menghindari gangguan yang signifikan pada rantai pasokan global, mengingat peran penting Malaysia sebagai pusat perakitan dan pengujian semikonduktor. Detail spesifik mengenai pengecualian ini belum diungkapkan, namun tujuannya adalah untuk menyeimbangkan kontrol ekspor dengan menjaga stabilitas industri semikonduktor global.
Apa perkembangan terbaru mengenai kesepakatan TikTok antara Amerika Serikat dan Tiongkok?
Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat "hampir" mencapai kesepakatan mengenai TikTok. Pembicaraan antara AS dan Tiongkok mengenai kemungkinan kesepakatan ini dijadwalkan akan dimulai pada hari Senin atau Selasa. Trump juga menyebutkan kemungkinan kunjungan timbal balik antara dirinya dan Presiden Tiongkok Xi Jinping, setelah bulan lalu kedua pemimpin saling mengundang.
Kesepakatan ini penting mengingat TikTok memiliki 170 juta pengguna di AS, dan sebelumnya Trump telah memperpanjang tenggat waktu bagi ByteDance (pemilik TikTok) untuk melepaskan aset TikTok di AS.
Kapan tenggat waktu bagi ByteDance untuk melepaskan aset TikTok di AS?
Tenggat waktu yang diberikan oleh Presiden AS Donald Trump bagi ByteDance untuk melepaskan aset TikTok di Amerika Serikat telah diperpanjang hingga 17 September. Ini adalah batas waktu bagi perusahaan induk TikTok untuk menyelesaikan divestasi asetnya di AS, sebuah aplikasi yang sangat populer dengan 170 juta pengguna di negara tersebut.
Mengapa Google mengubah tampilan hasil pencarian di Eropa?
Google berencana mengubah tampilan hasil pencarian di Eropa untuk menghindari denda dari Digital Markets Act (DMA) Uni Eropa. Komisi Eropa telah menuduh Google melanggar DMA dengan memprioritaskan layanan internalnya sendiri, seperti Google Flights, dalam hasil pencarian. DMA melarang perusahaan besar (disebut "gatekeepers") untuk memberikan perlakuan istimewa kepada layanan mereka sendiri dibandingkan dengan layanan pesaing. Pelanggaran DMA dapat mengakibatkan denda yang sangat besar, hingga 10% dari pendapatan global tahunan perusahaan untuk pelanggaran pertama.
Bagaimana Google akan mengubah tampilan hasil pencarian di Eropa untuk mematuhi Digital Markets Act (DMA)?
Untuk mematuhi Digital Markets Act (DMA) Uni Eropa, Google akan memperkenalkan kotak baru di bagian atas halaman hasil pencarian di Eropa. Kotak ini akan menampilkan peringkat dari situs perbandingan harga pihak ketiga, seperti Expedia atau Booking.com, untuk layanan belanja dan perjalanan. Perubahan ini bertujuan untuk memberikan visibilitas yang lebih besar kepada layanan perbandingan belanja dan perjalanan dari pesaing, memungkinkan pengguna untuk langsung menuju situs-situs tersebut dan tidak hanya mengandalkan layanan internal Google.
Apa yang sedang dikonsultasikan oleh regulator telekomunikasi India (TRAI) terkait penggunaan SIM asing?
Regulator telekomunikasi India (TRAI) telah memulai konsultasi untuk menjajaki kerangka kerja yang memungkinkan penggunaan SIM asing pada perangkat yang ditujukan khusus untuk ekspor. Konsultasi ini muncul sebagai respons terhadap permintaan dari industri yang menghadapi batasan dari aturan saat ini. Aturan yang berlaku saat ini mengharuskan aktivasi SIM 48 jam sebelum pelanggan bepergian ke luar negeri dan penonaktifan dalam 24 jam setelah mendarat di India, yang dianggap tidak praktis untuk perangkat yang diekspor.
Kapan batas waktu untuk memberikan komentar dan tanggapan balik terkait konsultasi TRAI mengenai SIM asing?
Batas waktu untuk memberikan komentar terkait konsultasi TRAI mengenai penggunaan SIM asing pada perangkat ekspor adalah 1 Agustus. Sementara itu, batas waktu untuk memberikan tanggapan balik (counter-comments) adalah 18 Agustus. Ini memberikan kesempatan bagi pihak-pihak terkait untuk menyampaikan masukan mereka sebelum TRAI mengambil keputusan akhir mengenai kerangka kerja baru.
Masih Seputar teknologi
Sorotan Dunia Digital: Data Bocor, Cyberbullying Anak, dan Robotika Amazon
sekitar 4 jam yang lalu
Tips Penting: Atasi Kursor Laptop Hilang dan Jaga Keamanan Smartphone Traveling
sekitar 10 jam yang lalu

Polri Resmi Adopsi Robot Canggih Tingkatkan Penegakan Hukum dan Keamanan
sekitar 13 jam yang lalu

Rekomendasi Gadget Terbaru 2025: Laptop, Tablet, HP Performa Tinggi Harga Terjangkau
sekitar 13 jam yang lalu

Honor 400 Series Resmi Hadir di Indonesia, Bawa Kamera 200MP dan Fitur AI Canggih
1 hari yang lalu

Perkembangan Chatbot AI: Inovasi, Persaingan Sengit, dan Ancaman Keamanan Data
1 hari yang lalu

Smartphone Murah Terbaik 2025: HP 1 Jutaan RAM 8GB/256GB Pilihan Unggulan
1 hari yang lalu

Bocoran Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Perangkat Lipat Tiga Terungkap Penuh
1 hari yang lalu

Dominasi Apple di Pasar Smartwatch Global Tergerus Huawei dan Xiaomi
1 hari yang lalu

Redmi Pad 2 Resmi Hadir di Indonesia, Tablet Layar 2.5K Harga Mulai Rp2 Jutaan
2 hari yang lalu

Sumber Artikel
Berita Terbaru

Nindy Ayunda Resmi Umumkan Pernikahan dengan Dito Mahendra, Ungkap Status Suami

Paula Verhoeven Tak Ajukan Kasasi Hak Asuh Anak Demi Kebaikan Buah Hati

PMI Manufaktur Indonesia Anjlok Juni 2025: Ketidakpastian Global dan Permintaan Lesu

Transmart Full Day Sale: Diskon Besar Elektronik dan Kebutuhan Rumah Pakai Allo Bank/Mega

Presiden Prabowo Tiba di Brasil Hadiri KTT BRICS, Indonesia Anggota Penuh
Trending

Uji Kelayakan 24 Calon Dubes RI di DPR Selesai, Hasil Segera Diserahkan

Bintang Liverpool Diogo Jota Meninggal Dunia Tragis Akibat Kecelakaan Mobil di Spanyol

Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Picu Polemik Konstitusi di DPR

Indonesia Genjot Impor AS Rp550 Triliun, Targetkan Tarif Lebih Rendah dari Vietnam

Serbu Transmart Full Day Sale 6 Juli, Diskon Hingga 50%+20% untuk Elektronik
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.