Microsoft PHK 9.000 Karyawan Lagi, Divisi Xbox Terdampak Paling Parah

PHK terbaru ini adalah putaran kedua yang signifikan pada tahun 2025. Putaran PHK besar pertama terjadi pada bulan Mei 2025, di mana sekitar 6.000 posisi dikurangi.

Alasan utama di balik PHK ini adalah bagian dari upaya restrukturisasi yang lebih luas yang bertujuan untuk:

• Mengurangi biaya
• Menyederhanakan proses
• Mengalihkan lebih banyak sumber daya ke arah kecerdasan buatan (AI) dan layanan cloud.

Pengurangan kali ini lebih luas dan beragam, memengaruhi berbagai departemen seperti:

• Penjualan
• Pemasaran
• Platform cloud Azure
• HoloLens
• Terutama divisi game, termasuk tim di bawah Xbox seperti Zenimax dan perusahaan game seluler King.

Divisi game sangat terdampak oleh PHK ini. Beberapa tim di bawah Xbox telah terpengaruh, termasuk:

• King: Kehilangan sekitar 200 karyawan, yang mendekati 10% dari tenaga kerjanya.
• Staf di kantor-kantor Eropa Zenimax juga terpengaruh.

Divisi Xbox sendiri sedang menghadapi tekanan untuk memberikan profitabilitas, terutama setelah akuisisi Activision Blizzard senilai $69 miliar tahun lalu. Ini juga merupakan PHK besar keempat di divisi tersebut dalam 18 bulan terakhir.

PHK kali ini lebih luas dan beragam dibandingkan dengan PHK pada Mei 2025. Putaran sebelumnya terutama memengaruhi peran produk dan teknik, sedangkan pengurangan terbaru ini masuk lebih dalam ke struktur perusahaan, memengaruhi berbagai departemen seperti penjualan, pemasaran, Azure, HoloLens, dan divisi game.

Microsoft menyatakan komitmen untuk mendukung karyawan yang terkena dampak PHK dengan menyediakan:

• Paket pesangon
• Kelanjutan perawatan kesehatan
• Bantuan penempatan kerja

Di tengah potensi PHK lebih lanjut, khususnya di divisi penjualan, Chief Commercial Officer Microsoft, Judson Althoff, mengambil cuti selama dua bulan.