Trump Ancam Cabut Kewarganegaraan Calon Wali Kota New York Zohran Mamdani

Pemerintahan Donald Trump melontarkan beberapa ancaman terhadap Zohran Mamdani, antara lain:

• Ancaman penangkapan.
• Pencabutan kewarganegaraan.
• Deportasi jika ia terpilih sebagai wali kota dan menghalangi penegakan hukum imigrasi oleh ICE (Immigration and Customs Enforcement).
• Ancaman akan menahan dana untuk New York City jika Mamdani tidak 'melakukan hal yang benar'.

Gedung Putih juga menyatakan akan menyelidiki Mamdani jika tuduhan terhadapnya terbukti benar.

Ancaman tersebut dilontarkan oleh pemerintahan Trump sebagai respons terhadap tuduhan dukungan terorisme yang dilayangkan oleh Andy Ogles. Selain itu, ancaman muncul karena Mamdani berjanji akan menghalangi tindakan keras ICE terhadap imigran tak berdokumen di New York jika ia terpilih. Donald Trump juga secara pribadi memiliki pandangan negatif terhadap Mamdani, menyebutnya 'komunis' dan 'orang gila total', serta secara keliru mengklaimnya sebagai imigran ilegal.

Zohran Mamdani menegaskan bahwa ancaman dari pemerintahan Trump merusak demokrasi dan merupakan bentuk intimidasi. Ia menyatakan tidak gentar dan akan terus menolak membiarkan ICE meneror kota New York dengan tindakan keras terhadap imigran tak berdokumen. Mamdani juga berjanji untuk memerangi pemerintahan Trump yang menargetkan imigran.

Zohran Mamdani memiliki posisi yang jelas menentang tindakan keras terhadap imigran tak berdokumen. Ia berjanji untuk menolak membiarkan ICE meneror kota New York dan akan menghalangi penegakan hukum imigrasi oleh ICE jika ia terpilih sebagai wali kota. Mamdani juga berkomitmen untuk memerangi pemerintahan yang menargetkan imigran.

Zohran Mamdani telah mengukuhkan posisinya sebagai kandidat resmi untuk pemilihan wali kota New York. Dewan Pemilihan Kota New York telah mengkonfirmasi kemenangannya dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat dengan meraih 56 persen suara. Dengan demikian, ia akan menghadapi Eric Adams dalam pemilihan wali kota pada bulan November.

Jika Zohran Mamdani terpilih sebagai wali kota New York, ia akan menjadi wali kota Muslim pertama di kota tersebut. Kemenangannya juga akan menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan imigrasi keras yang diusung oleh pemerintahan sebelumnya dan menunjukkan dukungan terhadap perlindungan imigran tak berdokumen di New York.