Direktur RS Indonesia Gaza Tewas Dibom Israel Bersama Keluarga, Kecaman Mengalir

Selain Dr. Marwan Al-Sultan, serangan Israel tersebut juga menewaskan istri dan beberapa anggota keluarganya. Beberapa sumber menyebutkan ia tewas bersama istri dan anak-anaknya, sementara sumber lain lebih spesifik menyebutkan istri, anak perempuan, dan saudara perempuannya, atau total lima anggota keluarganya. Jenazah mereka telah dibawa ke RS Al-Shifa.

Sebagai Direktur RS Indonesia, Dr. Marwan Al-Sultan memimpin rumah sakit tersebut sejak genosida Gaza pada tahun 2023. Beliau bertanggung jawab menyediakan layanan medis yang sangat penting di tengah ancaman serangan dan keterbatasan sumber daya yang ekstrem. RS Indonesia sendiri merupakan fasilitas medis terbesar di utara Kota Gaza dan menjadi jalur kehidupan vital bagi warga sipil selama hampir 21 bulan konflik.

Selain perannya sebagai dokter dan direktur rumah sakit, Dr. Marwan Al-Sultan memiliki kontribusi penting sebagai sumber informasi dari Gaza. Beliau secara aktif melaporkan kondisi warga Palestina kepada dunia dan berulang kali menyerukan masyarakat internasional untuk melindungi tim medis dari serangan Israel. Keponakannya, Diaa Al-Najjar, mengungkapkan bahwa pamannya terus bekerja tanpa henti selama perang, menunjukkan dedikasi luar biasa.

Sejak 7 Oktober 2023, RS Indonesia di Gaza telah berulang kali menjadi sasaran serangan Israel. Serangan-serangan ini menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas rumah sakit, termasuk kaca jendela, plafon, dan alat medis. Bahkan, rumah sakit ini tidak dapat digunakan lagi setelah generatornya dihancurkan pada bulan Mei lalu. Meskipun demikian, RS Indonesia tetap dianggap sebagai fasilitas medis yang sangat penting bagi warga sipil di Gaza utara.

Berbagai pihak telah mengutuk keras serangan yang menewaskan Dr. Marwan Al-Sultan dan keluarganya:

• Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) di AS mengutuk serangan tersebut, menuduh Israel sengaja menargetkan pekerja medis dan infrastruktur kesehatan di Gaza untuk membuat wilayah tersebut tidak layak huni. Direktur CAIR, Edward Ahmed Mitchell, mendesak organisasi kesehatan dunia untuk mengecam tindakan ini.
• Organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia juga mengutuk pembunuhan ini sebagai pelanggaran berat terhadap prinsip kemanusiaan dan menuntut pertanggungjawaban.
• Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan duka cita mendalam dan mengutuk serangan yang menargetkan bangunan perumahan tersebut.

Sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh 1.580 petugas medis di Gaza. Secara keseluruhan, lebih dari 56.500 warga Palestina, yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, tewas dan 133.419 lainnya terluka dalam agresi Israel di Gaza.

Dalam pesan terakhirnya, Dr. Marwan Al-Sultan menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk mendesak Israel agar menghentikan agresinya dan memberlakukan gencatan senjata di Gaza.