SBY Gandeng 35 Musisi Indonesia Luncurkan Video Musik 'Save Our World' Peduli Lingkungan

Pesan utama yang ingin disampaikan melalui lagu "Save Our World" adalah seruan untuk menyelamatkan lingkungan dan bumi yang terancam krisis iklim. Lirik lagu ini berisi ajakan untuk bertindak nyata demi Bumi, dengan visual video yang menggambarkan perubahan dari alam yang asri menjadi penuh bara api akibat kebakaran hutan, dan diakhiri dengan latar alam yang kembali asri.

Lagu ini pertama kali diciptakan pada tahun 2010. Inspirasi penulisan lagu ini muncul dari keresahan SBY atas perubahan iklim sejak menjabat presiden, yang mendorongnya mengadakan konferensi internasional di Oslo pada tahun yang sama.

Judul asli lagu ini adalah "Untuk Bumi Kita". Versi awal lagu ini diaransemen oleh Erwin Gutawa dan dinyanyikan oleh Sandhy Sondoro.

Lagu "Untuk Bumi Kita" berevolusi menjadi "Save Our World" melalui beberapa tahapan:

• Tahun 2010: Lagu ini pertama kali diciptakan dengan judul "Untuk Bumi Kita" setelah konferensi di Oslo.
• Tiga tahun kemudian (sekitar 2013): Lagu ini diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Jeff Lorber menjadi "Save Our World" dan pernah dinyanyikan oleh musisi Amerika, Jeff Pescetto.
• Versi Terbaru: Untuk versi yang baru diluncurkan, SBY menggarap kembali "Save Our World" dengan aransemen dari Tohpati dan kawan-kawan, serta mengajak 35 musisi Indonesia lintas generasi.

Untuk versi terbaru video musik "Save Our World", SBY mengajak 35 musisi Indonesia lintas generasi. Beberapa musisi yang ditampilkan dalam video musik tersebut antara lain:

• Sandhy Sondoro
• Yuni Shara
• Novia Bachmid
• Vina Panduwinata
• Cakra Khan
• Mendiang Titiek Puspa

Acara peluncuran video musik "Save Our World" dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat negara, termasuk:

• Chairul Tanjung dan istri, Anita Ratnasari Tanjung
• Musisi seperti Novia Bachmid
• Musisi seperti Dwiki Dharmawan

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikenal aktif dalam kesenian, termasuk melukis dan bermusik. Selama menjabat sebagai Presiden RI ke-6, ia telah merilis tiga album penuh. Setelah pensiun dari jabatannya, SBY semakin aktif dalam dunia seni, bahkan sempat tampil di festival musik Pestapora 2024. Keterlibatannya dalam isu perubahan iklim juga sudah lama, termasuk partisipasinya dalam Konferensi Perubahan Iklim (COP) 13 di Bali pada 2007 dan konferensi di Oslo pada 2010, yang menjadi inspirasi awal lagu ini.