Transformasi Digital Polri: 30 Robot Canggih dan Super Apps Presisi Tingkatkan Pelayanan

Polri memperkenalkan robot-robot canggih ini sebagai bagian dari fase sosialisasi dan demonstrasi publik menuju transformasi digital. Tujuan utamanya adalah untuk menunjukkan potensi teknologi dalam mendukung tugas-tugas kepolisian di masa depan.

Meskipun canggih, robot-robot ini masih dalam tahap riset dan pengembangan, serta bersifat demonstratif dan edukatif. Komjen Dedi Prasetyo menegaskan bahwa robot-robot ini akan berfungsi sebagai mitra strategis dan bukan pengganti peran manusia dalam menjalankan tugas kepolisian.

Polri berkomitmen untuk terus mengembangkan pelayanan berbasis digital melalui Super Apps Presisi. Aplikasi ini dirancang untuk terintegrasi dengan pembangunan smart city di berbagai daerah melalui command center yang terintegrasi.

Transformasi digital ini bertujuan untuk mewujudkan pelayanan publik yang cepat, transparan, dan modern. Peningkatan pengguna Super Apps Polri Presisi juga menunjukkan keberhasilan upaya ini, dengan peningkatan signifikan sebesar 126 persen dari tahun 2023 ke 2024. Beberapa fungsi yang tersedia dalam aplikasi ini meliputi SIM Online, SKCK Online, dan Dumas Presisi.

Dalam upaya penegakan hukum terhadap judi online, Polri telah menunjukkan beberapa pencapaian signifikan:

• Menangani 13 perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait judi online dengan total aset mencapai Rp1,8 triliun.
• Dalam satu tahun terakhir, Polri telah menangani 1.297 kasus judi online.
• Berhasil menangkap 1.492 tersangka.
• Menyita barang bukti senilai Rp922,53 miliar.
• Memblokir sebanyak 186.713 situs yang terkait dengan judi online.

Selain itu, delapan Polda di Indonesia juga sedang mengembangkan struktur baru Direktorat Tindak Pidana Siber untuk memperkuat penanganan kejahatan siber, termasuk judi online.

Polri mengklaim keberhasilan yang signifikan dalam memberantas penyalahgunaan narkotika. Beberapa upaya dan pencapaian yang telah dilakukan meliputi:

• Mengubah 145 dari 325 kampung narkoba yang terdeteksi menjadi kampung bebas narkoba.
• Membongkar sebanyak 23.456 kasus pengedaran narkoba.
• Menangkap 32.403 tersangka dalam kasus-kasus tersebut.
• Menyita barang bukti narkotika senilai Rp6,97 triliun, yang diperkirakan berpotensi menyelamatkan sekitar 35 juta jiwa dari bahaya narkoba.

Upaya ini menunjukkan komitmen Polri dalam menjaga masyarakat dari ancaman narkotika.

Soliditas antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri sangat penting karena merupakan simbol persatuan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini ditekankan melalui kejutan yang diberikan oleh Korps Marinir TNI AL kepada Satuan Brimob Polda Metro Jaya pada peringatan Hari Bhayangkara ke-79.

Kerja sama dan sinergi antara kedua institusi ini krusial untuk menciptakan stabilitas keamanan, menegakkan hukum, serta melindungi dan melayani masyarakat secara efektif. Soliditas ini memastikan bahwa negara memiliki kekuatan yang terpadu dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan.

Tema Hari Bhayangkara ke-79 yang disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah “Polri untuk Masyarakat”. Tema ini mencerminkan komitmen dan dedikasi Polri untuk selalu hadir dan melayani masyarakat, serta menjadi institusi yang bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kinerja Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Kapolri sendiri menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas dukungan dan berharap Polri terus didukung serta dikoreksi untuk menjadi lebih baik.

Sekretaris Jenderal Partai Perindo, Andi Yuslim Patawari, secara khusus memuji kinerja Polri, menilai bahwa Polri mampu menjaga suasana kondusif di tengah masyarakat. Selain itu, Polri juga dinilai telah membantu pemerintah dalam program ketahanan pangan dan makan bergizi gratis, menunjukkan peran aktif Polri tidak hanya dalam keamanan tetapi juga dalam mendukung program-program kesejahteraan masyarakat.