Rans Simba Bogor Cetak Sejarah, Lolos Semifinal IBL Perdana Kali

Rans Simba Bogor berhasil memenangkan seri playoff melawan Kesatria Bengawan Solo dengan skor akhir 2-0. Kemenangan ini diraih dalam format playoff best of three, yang berarti Rans Simba menyapu bersih kedua pertandingan.

Pada pertandingan kedua playoff, Rans Simba Bogor berhasil mengalahkan Kesatria Bengawan Solo dengan skor ketat 85-83. Pertandingan ini berlangsung sangat sengit hingga detik-detik terakhir.

Rans Simba Bogor berhasil memenangkan pertandingan kedua yang ketat berkat perjuangan keras dan kontribusi krusial di detik-detik terakhir. Meskipun sempat tertinggal, tim ini berhasil menyamakan kedudukan dan membalikkan keadaan. Kemenangan ini tidak lepas dari peran penting Kenyon Buffen yang melakukan:

• Block shot
• Floating jump shot
• Lay up

Aksi-aksi tersebut menjadi penentu kemenangan di momen-momen krusial.

Beberapa pemain menunjukkan performa gemilang bagi Rans Simba Bogor dalam pertandingan ini:

• Kenyon Buffen: Tampil sangat dominan dengan mencatatkan double-double, yaitu 22 poin dan 16 rebound. Kontribusinya sangat vital di akhir pertandingan.
• Aaron Fuller: Turut menyumbang 18 poin untuk kemenangan tim.

Sementara itu, dari kubu Kesatria Bengawan Solo, pemain yang menonjol adalah Travin Thibodeaux dengan 25 poin dan Abraham Wenas dengan 20 poin.

Setelah pertandingan, Kenyon Joseph Buffen menyampaikan apresiasinya terhadap tim. Ia memuji rekan-rekan setimnya atas perjuangan maksimal dan kerja sama tim yang solid. Buffen menekankan bahwa kemenangan ini adalah hasil dari kegigihan seluruh pemain. Ia juga berharap timnya dapat terus mempertahankan performa terbaik dan mengingatkan untuk tetap fokus karena target utama mereka adalah menjadi juara.

Setelah berhasil melaju ke semifinal, Rans Simba Bogor kini menunggu lawan mereka. Lawan selanjutnya akan ditentukan dari pemenang pertandingan antara Dewa United Banten dan Hangtuah Jakarta.

Ya, terdapat perbedaan informasi mengenai tahun penyelenggaraan IBL yang disebutkan oleh berbagai sumber. Beberapa sumber menyebutkan kompetisi ini sebagai IBL 2024, sementara sumber lain merujuknya sebagai IBL 2025. Perbedaan ini menunjukkan adanya inkonsistensi dalam pelaporan tahun kompetisi.