Legenda Dangdut Hamdan ATT Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun Akibat Komplikasi Stroke

Perjalanan karier Hamdan ATT di dunia musik dimulai sejak tahun 1960-an. Berikut adalah tahapan penting dalam kariernya:

• Pada tahun 1964, ia membentuk grup musik bernama Quinta Bayangan, terinspirasi dari gitaris The Shadows.
• Kemudian, pada tahun 1968 atau 1969, ia bergabung dengan band Nada Buana sebagai penyanyi.
• Setelah menyelesaikan kuliah pada tahun 1975, Hamdan ATT memutuskan untuk sepenuhnya berkecimpung sebagai penyanyi dangdut dan berhasil meraih kesuksesan besar di genre tersebut.

Lagu Hamdan ATT yang paling fenomenal dan dikenal luas adalah "Termiskin di Dunia", yang dirilis pada tahun 1980-an dan menjadi ikonik berkat pembawaan khasnya serta bercerita tentang kesenjangan sosial.

Selain itu, ia juga populer dengan lagu-lagu lain seperti:

• "Dingin"
• "Bekas Pacar"
• "Mabuk Judi"
• "Jangan Cintai Aku"
• "Berkawan Dalam Duka"
• "Berdosa"
• "Petualangan Cinta"
• "Nurlela"
• "Hidup Pas-Pasan"
• "Harta dan Cinta"
• "Secangkir Kopi"
• "Hidup di Bui"
• "Kau Laksana Bulan"

Secara umum, lagu-lagu Hamdan ATT mengangkat tema-tema yang beragam, meliputi cinta, sosial, dan kemanusiaan.

Atas dedikasinya yang luar biasa pada musik dangdut Indonesia, Hamdan ATT menerima penghargaan Lifetime Achievement dari Indonesian Dangdut Awards pada tahun 2021.

Hamdan ATT meninggal dunia pada hari Selasa, 1 Juli 2025, pukul 12.00 WIB. Ia menghembuskan napas terakhir di kediamannya yang berlokasi di Jakarta Timur pada usia 76 tahun.

Sebelum meninggal dunia, Hamdan ATT berjuang melawan komplikasi berbagai penyakit selama beberapa tahun terakhir. Penyakit-penyakit yang dideritanya meliputi:

• Stroke: Ia menderita stroke sejak tahun 2017, yang kemudian kambuh pada tahun 2019 dan 2021.
• Pecah Pembuluh Darah di Kepala: Pada akhir 2022 atau Oktober 2024, ia mengalami pecah pembuluh darah di kepala yang mengharuskannya menjalani operasi pemasangan selang karena adanya cairan di otak.
• Hidrosefalus: Kondisi ini dideritanya pada tahun 2021.
• Gagal Ginjal Kronis: Penyakit ini mengharuskan Hamdan ATT menjalani cuci darah secara rutin.
• Infeksi Paru-paru: Beberapa bulan sebelum meninggal, ia juga menderita infeksi paru-paru yang memperburuk fungsi pernapasannya.

Istri Hamdan ATT, Hasibah, mengungkapkan bahwa biaya obat-obatan, terutama untuk pengobatan otak, tidak ditanggung oleh BPJS dan dapat mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya. Untuk mengatasi beban biaya yang tinggi ini, keluarga Hamdan ATT sangat terbantu oleh bantuan dari teman-teman sesama musisi, seperti Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah.

Hamdan ATT meninggalkan seorang istri bernama Hasibah dan dua orang anak, salah satunya adalah putranya, Haikal Attamimi, yang mengonfirmasi kabar duka tersebut.

Kepergian Hamdan ATT meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak, termasuk sesama musisi. Salah satunya adalah Lesti Kejora, yang menganggap Hamdan ATT sebagai sosok yang sangat penting di balik kesuksesannya.

Lesti mengenang pesan berharga dari Hamdan ATT untuk selalu bernyanyi dari hati. Ia juga merasa sangat terbantu dan termotivasi oleh semangat serta keyakinan yang diberikan oleh sang maestro dangdut tersebut.