Nadiem Makarim Dicegah ke Luar Negeri, Kejagung Dalami Korupsi Laptop Rp 9,9 T

Kejagung menyelidiki dugaan korupsi pengadaan laptop Rp 9,9 T di Kemendikbudristek. Nadiem Makarim dicegah ke luar negeri dan diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

30 Jun 2025

update

Sumber Berita

4 sumber

newspaper

Total Artikel

5 artikel

article

Overview

Kejagung menyidik dugaan korupsi pengadaan laptop digitalisasi pendidikan Kemendikbudristek 2019-2022 senilai Rp 9,9 triliun. Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim dicegah ke luar negeri dan diperiksa terkait anggaran serta rapat janggal. Diduga ada pemufakatan jahat dalam perubahan rekomendasi sistem operasi ke Chromebook. Kejagung berpeluang memanggil perwakilan Google. Kasus ini memicu desakan bersih-bersih di Kemendikbudristek dan evaluasi program digitalisasi.

⚖️ Fakta Utama Kasus

  • Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah menyidik dugaan korupsi pengadaan laptop untuk digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek tahun 2019-2022 yang mencapai Rp 9,9 triliun.
  • Mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, telah dicegah ke luar negeri terkait kasus ini, berlaku sejak 19 Juni 2025 selama enam bulan ke depan.
  • Nadiem Makarim juga telah diperiksa sebagai saksi selama 12 jam mengenai pengetahuannya tentang penggunaan anggaran dan rapat yang dianggap janggal.
  • Kejagung membuka peluang untuk memeriksa kembali Nadiem karena masih ada hal-hal yang perlu digali lebih dalam.
  • Kasus ini bermula pada tahun 2020 ketika Kemendikbudristek menyusun rencana pengadaan TIK, meskipun uji coba Chromebook pada 2019 tidak efektif karena masalah jaringan internet.
  • Tim teknis sebelumnya merekomendasikan penggunaan spesifikasi dengan sistem operasi Windows, namun Kemendikbudristek menggantinya dengan Chromebook, yang diduga sebagai bentuk pemufakatan jahat.

🕵️‍♂️ Proses Penyelidikan

  • Penyidik Kejagung mendalami dugaan pemufakatan jahat dalam pengadaan tersebut, termasuk perubahan rekomendasi sistem operasi dari Windows ke Chrome OS.
  • Kejagung bahkan membuka peluang untuk memanggil perwakilan Google guna mendalami proses pengadaan Chromebook, yang merupakan produk Google.
  • Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti, meyakini Kejagung akan segera menetapkan tersangka dalam kasus ini dan menilai kejaksaan sangat berhati-hati dalam menanganinya.

🗣️ Tanggapan Publik & Rekomendasi

  • LBH PP Muhammadiyah menyatakan bahwa pengusutan kasus ini harus menjadi momentum bersih-bersih di internal kementerian dan menekankan pentingnya evaluasi sistem serta penerapan *good governance*.
  • ICW dan KOPEL mendesak Kejagung menuntaskan kasus ini dan meminta Kemendikbud melakukan evaluasi serta mengumumkan hasil program digitalisasi pendidikan 2019-2024 kepada publik.
  • Data KPK menunjukkan sektor pendidikan masih perlu banyak perbaikan, dengan temuan penyalahgunaan dana BOS, pungutan liar, nepotisme, penggelembungan biaya, dan manipulasi dokumen.
  • LBH PP Muhammadiyah juga mendorong pendidikan antikorupsi menjadi bagian dari kurikulum formal dan pembenahan tata kelola pendidikan yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah.

Apa kasus dugaan korupsi yang sedang disidik Kejaksaan Agung terkait Kemendikbudristek?

keyboard_arrow_down

Kejaksaan Agung (Kejagung) sedang menyidik kasus dugaan korupsi dalam pengadaan laptop untuk program digitalisasi pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kasus ini mencakup periode tahun 2019 hingga 2022.

Penyidikan ini berfokus pada dugaan adanya penyimpangan dalam proses pengadaan yang menyebabkan kerugian negara dan menghambat tujuan digitalisasi pendidikan.

Berapa nilai dugaan kerugian negara dalam kasus pengadaan laptop ini?

keyboard_arrow_down

Nilai dugaan kerugian negara dalam kasus pengadaan laptop untuk digitalisasi pendidikan ini mencapai angka yang sangat besar, yaitu Rp 9,9 triliun. Angka ini menunjukkan skala besar dari dugaan penyalahgunaan anggaran yang sedang didalami oleh Kejaksaan Agung.

Siapa saja pihak yang telah diperiksa atau terkait dalam kasus ini?

keyboard_arrow_down

Beberapa pihak yang telah diperiksa atau terkait dalam kasus ini antara lain:

  • Nadiem Makarim: Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang telah diperiksa sebagai saksi.
  • Pihak-pihak terkait di Kemendikbudristek: Terutama yang terlibat dalam proses perencanaan dan pengadaan.

Kejagung juga membuka peluang untuk memanggil perwakilan dari Google, mengingat pengadaan laptop berjenis Chromebook yang menggunakan sistem operasi Chrome OS, produk dari Google. Hal ini dilakukan untuk mendalami alasan pemilihan sistem tersebut dan proses pengadaannya.

Kapan mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim diperiksa dan dicegah ke luar negeri terkait kasus ini?

keyboard_arrow_down

Mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, telah diperiksa sebagai saksi pada 6 Mei 2020. Pemeriksaan tersebut berlangsung selama 12 jam dan mendalami pengetahuannya mengenai penggunaan anggaran serta rapat yang dianggap janggal.

Selain itu, Nadiem Makarim juga telah dicegah ke luar negeri. Pencegahan ini berlaku sejak 19 Juni 2025 dan akan berlangsung selama enam bulan ke depan. Kejagung menyatakan masih ada hal-hal yang perlu digali lebih dalam dari Nadiem, sehingga membuka peluang untuk pemeriksaan kembali.

Mengapa pengadaan laptop Chromebook menjadi fokus utama dalam penyidikan kasus ini?

keyboard_arrow_down

Pengadaan laptop Chromebook menjadi fokus utama penyidikan karena beberapa alasan:

  • Uji Coba Tidak Efektif: Pada tahun 2019, uji coba penggunaan Chromebook menunjukkan ketidakefektifan karena masalah jaringan internet yang belum merata di seluruh wilayah.
  • Perubahan Rekomendasi: Tim teknis sebelumnya merekomendasikan penggunaan spesifikasi laptop dengan sistem operasi Windows. Namun, Kemendikbudristek kemudian menggantinya dengan Chromebook.
  • Dugaan Persekongkolan: Perubahan rekomendasi ini diduga sebagai bentuk persekongkolan atau pemufakatan jahat dalam proses pengadaan. Penyidik mendalami dugaan adanya kesepakatan tersembunyi untuk mengarahkan pengadaan ke produk tertentu.

Kejanggalan dalam pemilihan spesifikasi ini menjadi indikasi kuat adanya penyimpangan dalam proses pengadaan.

Apa saja dugaan penyimpangan yang ditemukan dalam proses pengadaan laptop untuk digitalisasi pendidikan?

keyboard_arrow_down

Dugaan penyimpangan yang ditemukan dalam proses pengadaan laptop untuk digitalisasi pendidikan meliputi:

  • Perubahan Spesifikasi: Adanya perubahan rekomendasi sistem operasi dari Windows ke Chrome OS, meskipun uji coba Chromebook sebelumnya menunjukkan ketidakefektifan karena masalah infrastruktur internet.
  • Pemufakatan Jahat: Penyidik mendalami dugaan adanya pemufakatan jahat atau persekongkolan dalam proses pengadaan ini, yang mengarah pada pemilihan produk tertentu (Chromebook) tanpa mempertimbangkan efektivitas dan kebutuhan riil.
  • Penggunaan Anggaran Janggal: Pemeriksaan terhadap Nadiem Makarim juga mendalami pengetahuannya tentang penggunaan anggaran dan rapat yang dianggap janggal pada 6 Mei 2020, yang mungkin berkaitan dengan keputusan pengadaan ini.

Penyimpangan ini mengindikasikan adanya potensi penyalahgunaan wewenang dan korupsi dalam proyek senilai triliunan rupiah.

Apakah ada kemungkinan pihak lain akan dipanggil untuk dimintai keterangan dalam kasus ini?

keyboard_arrow_down

Ya, Kejaksaan Agung membuka peluang untuk memanggil pihak lain guna mendalami kasus ini. Salah satu pihak yang berpotensi dipanggil adalah perwakilan dari Google. Pemanggilan ini bertujuan untuk memahami lebih lanjut proses pengadaan Chromebook, yang merupakan produk Google, dan alasan di balik pemilihan sistem operasi tersebut dalam proyek digitalisasi pendidikan.

Selain itu, Kejagung juga membuka peluang untuk memeriksa kembali Nadiem Makarim karena masih ada hal-hal yang perlu digali lebih dalam terkait pengetahuannya tentang kasus ini.

Bagaimana tanggapan dari pihak Nadiem Makarim terkait pencegahan ke luar negeri?

keyboard_arrow_down

Melalui kuasa hukumnya, Hotman Paris, pihak Nadiem Makarim menyatakan bahwa mereka belum menerima informasi resmi dari Kejaksaan Agung mengenai pencegahan ke luar negeri. Pernyataan ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian informasi antara pihak Kejagung dan pihak Nadiem Makarim terkait status pencegahan tersebut.

Apa harapan dan desakan dari berbagai pihak terkait penuntasan kasus ini dan perbaikan sektor pendidikan?

keyboard_arrow_down

Berbagai pihak memiliki harapan dan desakan kuat terkait penuntasan kasus ini dan perbaikan sektor pendidikan:

  • Lingkar Madani (Ray Rangkuti): Meyakini Kejagung akan segera menetapkan tersangka dan menilai kejaksaan sangat berhati-hati dalam menangani kasus ini.
  • LBH PP Muhammadiyah: Menekankan bahwa pengusutan kasus ini harus menjadi momentum untuk 'bersih-bersih' di internal kementerian. Mereka juga mendorong evaluasi sistem, penerapan good governance untuk mencegah korupsi, serta menjadikan pendidikan antikorupsi sebagai bagian dari kurikulum formal dan pembenahan tata kelola pendidikan yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah.
  • ICW dan KOPEL: Mendesak Kejagung untuk menuntaskan kasus ini hingga tuntas. Mereka juga meminta Kemendikbudristek untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program digitalisasi pendidikan tahun 2019-2024 dan mengumumkan hasilnya kepada publik sebagai bentuk transparansi.

Kasus ini diharapkan menjadi titik tolak untuk perbaikan tata kelola pendidikan secara menyeluruh, mengingat data KPK menunjukkan sektor pendidikan masih rentan terhadap penyalahgunaan dana BOS, pungutan liar, nepotisme, penggelembungan biaya, dan manipulasi dokumen.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang