Autopsi Ungkap Penyebab Kematian WNA Brasil di Rinjani, Soroti Keamanan Pendakian

Autopsi ungkap penyebab kematian Juliana Marins (WNA Brasil) di Rinjani, akibat benturan keras saat jatuh. Keamanan pendakian dan evakuasi ditinjau oleh DPRD NTB.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

30 Jun 2025

update

Sumber Berita

3 sumber

newspaper

Total Artikel

6 artikel

article

Overview

WNA Brasil, Juliana Marins, tewas terjatuh di Gunung Rinjani. Evakuasi terkendala cuaca buruk. Autopsi mengungkap kematian akibat benturan keras, bukan hipotermia. DPRD NTB soroti keamanan pariwisata dan perlunya evaluasi sistem pendakian. Dewan Pengawas Pecinta Alam Stapala pertanyakan pendakian seorang diri. Komisi V DPR RI apresiasi hasil autopsi dan dorong evaluasi SOP pendakian.

🚨 Fakta Utama Insiden

  • Juliana Marins, seorang Warga Negara Brasil, meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang sedalam 600 meter di Gunung Rinjani pada 21 Juni 2025.
  • Tim SAR gabungan membutuhkan beberapa hari untuk mengevakuasi korban akibat medan ekstrem, jurang curam, dan cuaca berkabut atau buruk.
  • Upaya evakuasi menggunakan helikopter dibatalkan karena cuaca buruk yang sangat mempersulit proses tersebut.
  • Jenazah Juliana ditemukan pada Selasa (24/6) di kedalaman 600 meter dan berhasil dievakuasi melalui jalur darat.

🔬 Hasil Autopsi

  • Dokter forensik menyatakan Juliana Marins meninggal bukan karena hipotermia, melainkan akibat benturan benda keras saat jatuh.
  • Pemeriksaan tidak menemukan tanda-tanda hipotermia seperti ujung jari menghitam atau limpa yang mengkerut.
  • Penyebab utama kematian adalah luka lecet geser di sekujur tubuh, patah tulang di dada belakang, tulang punggung, dan paha, serta kerusakan organ dalam akibat pendarahan.
  • Kematian diperkirakan terjadi dalam waktu singkat, sekitar 20 menit setelah kejadian.
  • Hasil autopsi ini sesuai dengan pantauan drone thermal Basarnas yang tidak lagi mendeteksi panas tubuh korban saat pencarian.

🏛️ Tanggapan Resmi & Evaluasi

  • Ketua DPRD NTB berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk menata pariwisata NTB agar lebih aman dan nyaman.
  • DPRD NTB meminta Pemprov NTB meningkatkan perlindungan dan keamanan bagi wisatawan serta memastikan tim SAR selalu siaga.
  • Pemerintah Provinsi NTB akan mengevaluasi sistem pendakian untuk mencegah kejadian serupa dan menepis anggapan lambatnya evakuasi.
  • Komisi V DPR RI menghargai hasil autopsi dan berharap hasil tersebut dapat mengakhiri spekulasi mengenai lambatnya evakuasi oleh Basarnas.
  • Wakil Ketua Komisi V DPR mendorong semua pihak untuk terus berbenah dan melakukan evaluasi, termasuk evaluasi jumlah pendaki yang dikawal oleh seorang pemandu.
  • Basarnas menyatakan tidak ambil pusing dengan kritik, dan menekankan bahwa tugas mereka adalah menjalankan SOP serta mendokumentasikan pekerjaan mereka.

⛰️ Aturan & Saran Pendakian

  • Dewan Pengawas Pecinta Alam Stapala mempertanyakan mengapa korban mendaki sendirian, padahal Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki SOP pendakian yang ketat.
  • Disarankan pendaki pemula untuk tidak langsung mendaki Rinjani dan mempersiapkan fisik serta perlengkapan pribadi yang cukup.
  • Syarat pendakian Gunung Rinjani meliputi registrasi di aplikasi eRinjani, didampingi guide dan porter (bagi WNA), memiliki asuransi jiwa, kartu identitas, dan surat sehat.
  • Trekking Organizer (TO) bertanggung jawab menyediakan perlengkapan standar, menjelaskan SOP, dan menjaga keamanan pendaki.

Apa yang terjadi pada Juliana Marins di Gunung Rinjani?

keyboard_arrow_down

Juliana Marins, seorang Warga Negara Brasil, meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang sedalam 600 meter di Gunung Rinjani. Insiden ini terjadi pada tanggal 21 Juni 2025. Jenazahnya ditemukan beberapa hari kemudian dan dievakuasi melalui jalur darat setelah upaya evakuasi yang sulit akibat medan ekstrem dan cuaca buruk.

Kapan insiden jatuhnya Juliana Marins terjadi dan kapan jenazahnya ditemukan?

keyboard_arrow_down

Insiden jatuhnya Juliana Marins terjadi pada 21 Juni 2025. Jenazahnya baru ditemukan pada Selasa, 24 Juni 2025, di kedalaman 600 meter. Proses evakuasi kemudian dilakukan melalui jalur darat.

Apa penyebab kematian Juliana Marins menurut hasil autopsi?

keyboard_arrow_down

Menurut dokter forensik RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah Denpasar, Ida Bagus Putu Alit, Juliana Marins meninggal dunia bukan karena hipotermia, melainkan akibat benturan benda keras saat jatuh. Pemeriksaan tidak menemukan tanda-tanda hipotermia seperti ujung jari menghitam atau limpa yang mengkerut.

Penyebab utama kematian adalah:

  • Luka-luka lecet geser di sekujur tubuh.
  • Patah tulang di dada belakang, tulang punggung, dan paha.
  • Kerusakan organ dalam akibat pendarahan.

Kematian diperkirakan terjadi dalam waktu singkat, sekitar 20 menit setelah kejadian. Hasil autopsi ini juga sesuai dengan pantauan drone thermal Basarnas yang tidak lagi mendeteksi panas tubuh korban saat pencarian.

Mengapa proses evakuasi jenazah Juliana Marins di Gunung Rinjani berlangsung sulit dan memakan waktu?

keyboard_arrow_down

Proses evakuasi jenazah Juliana Marins sangat sulit dan memakan waktu beberapa hari karena beberapa faktor:

  • Medan ekstrem dan jurang curam: Korban terjatuh ke jurang sedalam 600 meter yang sangat sulit dijangkau.
  • Cuaca buruk: Kondisi cuaca berkabut atau buruk sangat mempersulit upaya evakuasi.
  • Pembatalan evakuasi helikopter: Upaya evakuasi menggunakan helikopter dibatalkan karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.

Basarnas menegaskan telah berupaya maksimal dalam evakuasi, namun cuaca buruk menjadi kendala utama.

Apa saja persyaratan dan prosedur standar (SOP) untuk mendaki Gunung Rinjani, khususnya bagi Warga Negara Asing (WNA)?

keyboard_arrow_down

Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian yang ketat untuk menjamin keamanan pendaki. Syarat-syarat pendakian meliputi:

  • Registrasi: Wajib mendaftar melalui aplikasi eRinjani.
  • Pendampingan: Bagi Warga Negara Asing (WNA), wajib didampingi oleh guide (pemandu) dan porter.
  • Asuransi Jiwa: Pendaki harus memiliki asuransi jiwa.
  • Identitas dan Kesehatan: Memiliki kartu identitas dan surat keterangan sehat.

SOP ini bertujuan untuk meminimalkan risiko dan memastikan pendaki mendapatkan bantuan jika terjadi keadaan darurat.

Apa peran Trekking Organizer (TO) dalam pendakian Gunung Rinjani?

keyboard_arrow_down

Trekking Organizer (TO) memiliki tanggung jawab penting dalam memastikan keamanan dan kenyamanan pendaki. Peran TO meliputi:

  • Menyediakan perlengkapan standar yang memadai untuk pendakian.
  • Menjelaskan SOP pendakian secara detail kepada para pendaki.
  • Menjaga keamanan para pendaki selama perjalanan.

TO diharapkan dapat memastikan bahwa pendaki, terutama WNA, mematuhi semua aturan dan memiliki persiapan yang cukup.

Langkah-langkah apa yang akan diambil oleh Pemerintah Provinsi NTB dan pihak terkait setelah insiden ini?

keyboard_arrow_down

Setelah insiden ini, berbagai pihak berencana mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan pariwisata di Gunung Rinjani:

  • Pemerintah Provinsi NTB: Akan mengevaluasi sistem pendakian untuk mencegah kejadian serupa di masa depan dan menepis anggapan lambatnya evakuasi.
  • DPRD NTB: Berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk menata pariwisata NTB agar lebih aman dan nyaman. Mereka juga meminta Pemprov NTB meningkatkan perlindungan dan keamanan bagi wisatawan serta memastikan tim SAR selalu siaga.
  • Komisi V DPR RI: Mendorong semua pihak, termasuk Basarnas dan pemandu pendaki, untuk terus berbenah dan melakukan evaluasi terhadap kejadian ini, termasuk evaluasi jumlah pendaki yang dikawal oleh seorang pemandu.

Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen untuk meningkatkan keselamatan pendaki dan kualitas pariwisata di Rinjani.

Apa saran yang diberikan kepada para pendaki, terutama pemula, terkait pendakian Gunung Rinjani?

keyboard_arrow_down

Dewan Pengawas Pecinta Alam Stapala, Erny Murniasih, memberikan beberapa saran penting bagi para pendaki, terutama pemula:

  • Hindari mendaki sendirian: Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki SOP pendakian yang ketat yang umumnya tidak memperbolehkan pendakian solo, terutama bagi WNA.
  • Persiapan fisik: Pastikan kondisi fisik prima sebelum mendaki.
  • Perlengkapan pribadi: Siapkan perlengkapan pribadi yang cukup dan sesuai standar.
  • Pertimbangkan tingkat kesulitan: Pendaki pemula disarankan untuk tidak langsung mendaki Rinjani karena medannya yang menantang.

Saran ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan risiko dan pentingnya persiapan matang sebelum melakukan pendakian di gunung yang menantang seperti Rinjani.

Bagaimana tanggapan berbagai pihak terhadap insiden dan upaya evakuasi ini?

keyboard_arrow_down

Berbagai pihak memberikan tanggapan atas insiden dan upaya evakuasi:

  • Basarnas: Menegaskan telah berupaya maksimal dalam evakuasi meskipun cuaca buruk sangat mempersulit. Mereka menyatakan tidak ambil pusing dengan kritik yang ada, dan menekankan bahwa tugas mereka adalah menjalankan SOP serta mendokumentasikan pekerjaan mereka.
  • Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda: Menyampaikan duka cita dan berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk menata pariwisata NTB agar lebih aman dan nyaman.
  • Pemerintah Provinsi NTB: Akan mengevaluasi sistem pendakian dan menepis anggapan lambatnya evakuasi.
  • Dewan Pengawas Pecinta Alam Stapala, Erny Murniasih: Mempertanyakan mengapa korban mendaki sendirian, mengingat SOP pendakian yang ketat di Rinjani.
  • Komisi V DPR RI: Menghargai hasil autopsi dan berharap hasil tersebut dapat mengakhiri spekulasi mengenai lambatnya evakuasi oleh Basarnas. Wakil Ketua Komisi V DPR, Syaiful Huda, mendorong semua pihak untuk terus berbenah dan melakukan evaluasi.

Secara keseluruhan, ada apresiasi terhadap upaya evakuasi namun juga dorongan kuat untuk evaluasi dan peningkatan sistem keamanan pendakian di masa depan.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang