Prabowo Resmikan Megaproyek Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi, Dorong Kemandirian Energi Nasional

Presiden Prabowo Subianto resmikan megaproyek baterai kendaraan listrik terintegrasi, senilai US$5,9 miliar, yang menciptakan 35.000 lapangan kerja dan dorong kemandirian energi nasional.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

30 Jun 2025

update

Sumber Berita

6 sumber

newspaper

Total Artikel

9 artikel

article

Overview

Presiden Prabowo meresmikan peletakan batu pertama proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi senilai Rp96 triliun di Karawang dan Halmahera Timur. Proyek kerjasama ANTAM, IBC, dan Konsorsium CBL ini mencakup pertambangan hingga daur ulang baterai. Pabrik baterai Lithium-ion berkapasitas awal 6,9 GWh ini diharapkan menyerap ribuan tenaga kerja dan menghasilkan dampak ekonomi signifikan.

🔋 Fakta Utama Proyek

  • Presiden Prabowo Subianto meresmikan peletakan batu pertama megaproyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi pada 29 Juni 2025.
  • Proyek ini berlokasi di Karawang, Jawa Barat, dan Halmahera Timur, Maluku Utara, sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional.
  • Nilai investasi proyek mencapai US$5,9 miliar atau sekitar Rp96 triliun.

🤝 Kolaborasi & Cakupan Proyek

  • Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Konsorsium CATL, Brunp, Lygend (CBL).
  • Pertamina, melalui Pertamina NRE, juga berperan aktif dalam konsorsium untuk mendukung inovasi industri hijau.
  • Proyek mencakup enam proyek terintegrasi dari hulu ke hilir, dengan lima di Halmahera Timur dan satu di Karawang.
  • Cakupan proyek meliputi pertambangan, pabrik bahan baku baterai, fasilitas pirometalurgi, dan pabrik daur ulang baterai.

📈 Kapasitas & Dampak Ekonomi

  • Pabrik baterai Lithium-ion tahap awal memiliki kapasitas 6,9 GWh, ditargetkan meningkat menjadi 15 GWh pada 2028.
  • Pabrik ini diperkirakan dapat memasok kebutuhan baterai untuk 250.000 hingga 300.000 kendaraan listrik per tahun.
  • Proyek ini diharapkan menyerap 8.000 tenaga kerja langsung dan 35.000 lapangan kerja tidak langsung.
  • Dampak ekonomi yang dihasilkan diperkirakan mencapai sekitar USD 49 miliar per tahun.

🇮🇩 Manfaat Strategis Nasional

  • Proyek ini diapresiasi sebagai langkah strategis untuk mencapai kemandirian energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
  • Pemerintah menargetkan swasembada energi dalam lima hingga enam tahun ke depan melalui proyek ini.
  • Diharapkan dapat menghemat anggaran negara hingga 58 miliar dolar AS per tahun dengan mengurangi subsidi bahan bakar, listrik, dan impor.
  • Gubernur Maluku Utara menyatakan pengembangan ini akan menjadi katalisator ekonomi daerah dan mendukung program hilirisasi mineral.

Apa itu megaproyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi?

keyboard_arrow_down

Megaproyek ini adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional yang bertujuan untuk membangun ekosistem industri baterai kendaraan listrik yang terintegrasi secara menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir. Proyek ini mencakup berbagai fasilitas seperti pertambangan, pabrik bahan baku baterai, fasilitas pirometalurgi, hingga pabrik daur ulang baterai.

Kapan dan di mana megaproyek ini diresmikan?

keyboard_arrow_down

Megaproyek ini diresmikan dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Prabowo Subianto pada Minggu, 29 Juni 2025. Lokasi peresmian dan pengembangan proyek tersebar di dua wilayah utama, yaitu di Karawang, Jawa Barat, dan Halmahera Timur, Maluku Utara.

Siapa saja pihak yang terlibat dalam kerja sama megaproyek ini?

keyboard_arrow_down

Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara beberapa entitas kunci:

  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM)
  • Indonesia Battery Corporation (IBC)
  • Konsorsium CATL, Brunp, Lygend (CBL)

Selain itu, Pertamina, melalui unit bisnisnya Pertamina NRE, juga berperan aktif dalam konsorsium ini untuk mendukung inovasi dan kemitraan strategis di sektor industri hijau.

Berapa nilai investasi untuk megaproyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik ini?

keyboard_arrow_down

Nilai investasi yang dialokasikan untuk megaproyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi ini sangat besar, mencapai US$5,9 miliar. Angka ini setara dengan sekitar Rp96 triliun.

Apa saja komponen atau tahapan yang termasuk dalam proyek terintegrasi ini?

keyboard_arrow_down

Proyek ini mencakup enam proyek terintegrasi yang membentang dari hulu ke hilir. Lima dari proyek tersebut dikembangkan di Halmahera Timur, sementara satu proyek lainnya berlokasi di Karawang. Komponen-komponen utama proyek ini meliputi:

  • Pertambangan
  • Kawasan industri dengan pabrik bahan baku baterai berkapasitas 30.000 ton katoda per tahun
  • Fasilitas pirometalurgi
  • Pabrik daur ulang baterai yang menggunakan teknologi sirkular

Berapa target kapasitas produksi pabrik baterai Lithium-ion dari proyek ini?

keyboard_arrow_down

Pabrik baterai Lithium-ion tahap awal dari proyek ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi sebesar 6,9 GWh. Kapasitas ini direncanakan akan meningkat secara signifikan menjadi 15 GWh pada tahun 2028. Dengan kapasitas tersebut, pabrik ini diperkirakan mampu memasok kebutuhan baterai untuk sekitar 250.000 hingga 300.000 kendaraan listrik per tahun. Selain itu, fasilitas ini juga akan berfungsi sebagai sistem penyimpanan energi baterai (BESS).

Apa manfaat ekonomi dan sosial yang diharapkan dari megaproyek ini bagi Indonesia?

keyboard_arrow_down

Megaproyek ini diharapkan membawa dampak ekonomi dan sosial yang signifikan bagi Indonesia, antara lain:

  • Penciptaan Lapangan Kerja: Diperkirakan akan menyerap 8.000 tenaga kerja langsung dan menciptakan 35.000 lapangan kerja tidak langsung.
  • Dampak Ekonomi: Potensi dampak ekonomi yang dihasilkan mencapai sekitar USD 49 miliar per tahun, dengan potensi nilai hingga 48 miliar dolar AS.
  • Katalisator Ekonomi Daerah: Gubernur Maluku Utara menyatakan bahwa pengembangan ini akan menjadi katalisator ekonomi daerah dan mendukung program hilirisasi mineral.
  • Kemandirian Energi: Proyek ini merupakan langkah strategis untuk mencapai kemandirian energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
  • Penguatan Rantai Pasok Global: Memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global untuk industri kendaraan listrik.
  • Penghematan Anggaran Negara: Diharapkan dapat menghemat anggaran negara hingga 58 miliar dolar AS per tahun dengan mengurangi subsidi bahan bakar, listrik, dan impor.

Apa tujuan jangka panjang pemerintah dengan adanya proyek ini?

keyboard_arrow_down

Pemerintah memiliki tujuan jangka panjang yang ambisius dengan adanya megaproyek ini. Target utamanya adalah mencapai swasembada energi dalam lima hingga enam tahun ke depan. Melalui proyek ini, pemerintah berharap dapat secara signifikan mengurangi ketergantungan pada energi fosil, yang pada gilirannya akan menghemat anggaran negara hingga 58 miliar dolar AS per tahun dengan mengurangi subsidi bahan bakar, listrik, dan impor. Presiden Prabowo Subianto juga menekankan bahwa proyek ini adalah kunci untuk mencapai kedaulatan energi dan secara langsung berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang