IHSG Menguat Dekati Level 7.000, Optimisme The Fed dan Dagang AS-China Mendorong

IHSG menguat mendekati level 7.000, didorong optimisme penurunan suku bunga The Fed dan kesepakatan dagang AS-China. Temukan data penting dan analisis pasar terkini.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

30 Jun 2025

update

Sumber Berita

4 sumber

newspaper

Total Artikel

8 artikel

article

Overview

IHSG dibuka menguat pada 30 Juni 2025, didorong optimisme penurunan suku bunga The Fed dan sentimen positif lainnya. Pada penutupan, IHSG naik 0,44% ke level 6.927,68 dengan transaksi Rp13,64 triliun. Sektor bahan baku memimpin kenaikan, sementara teknologi dan keuangan melemah. Analis memprediksi IHSG akan menguji resisten 6.956, merekomendasikan saham seperti MBMA dan MDKA.

📈 Kinerja IHSG

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,51% pada 30 Juni 2025, mencapai level 6.936.
  • Pada penutupan perdagangan hari yang sama, IHSG ditutup menguat 0,44% atau 30,28 poin ke level 6.927,68.
  • Total volume saham yang diperdagangkan mencapai sekitar 21,13 miliar lembar dengan nilai transaksi sekitar Rp13,64 triliun.
  • Sebanyak 357 saham mengalami kenaikan, 228 saham terkoreksi, dan 205 saham stagnan.

💡 Sentimen Positif Pasar

  • Penguatan IHSG didorong oleh optimisme pasar terhadap potensi penurunan suku bunga The Fed tahun ini, dengan perkiraan 76% peluang pemangkasan pada September 2025.
  • Sentimen positif juga datang dari kesepakatan dagang AS-China yang akan menyederhanakan persetujuan ekspor dan mencabut pembatasan.
  • Adanya stimulus domestik dan fenomena window dressing akhir kuartal II-2025 turut mendukung penguatan IHSG.
  • Data PDB AS kuartal I yang mengalami kontraksi juga memicu harapan pelonggaran kebijakan moneter.

📊 Prospek & Rekomendasi Saham

  • Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan IHSG akan menguji resisten terdekat di 6.956, dengan support di 6.813 dan resisten di 7.018.
  • BNI Sekuritas memprediksi IHSG akan rebound dan mencoba menembus 6.900, dengan support di 6.830-6.870 dan resisten di 6.930-7.000.
  • Ivan Rosanova merekomendasikan beberapa saham seperti MBMA, MDKA (buy on weakness), MEDC, PGAS, dan PTBA.
  • Tiga saham top gainers pada sesi pertama adalah KRYA (34,96%), VAST (22,05%), dan AWAN (15,00%).
  • Saham yang mengalami penurunan terdalam antara lain INPS (13,07%), CLPI (12,27%), dan PACK (9,86%).

⚙️ Kinerja Sektoral

  • Mayoritas sektor mengalami kenaikan, dipimpin oleh bahan baku (3,33%), energi (1,50%), dan transportasi (1,86%).
  • Sektor lain yang menguat termasuk infrastruktur (1,73%), industri (0,85%), properti (0,17%), siklikal (2,16%), dan non-siklikal (1,26%).
  • Namun, sektor teknologi dan keuangan mengalami penurunan pada penutupan perdagangan hari tersebut.

Apa itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?

keyboard_arrow_down

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah salah satu indikator utama yang digunakan untuk mengukur kinerja pasar saham di Indonesia. IHSG mencerminkan pergerakan harga seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pergerakan IHSG seringkali menjadi cerminan kondisi ekonomi makro dan sentimen investor terhadap prospek perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Bagaimana kinerja IHSG pada pembukaan dan penutupan perdagangan 30 Juni 2025?

keyboard_arrow_down

Pada pembukaan perdagangan Senin, 30 Juni 2025, IHSG dibuka menguat sebesar 0,51%, mencapai level 6.936 atau naik 38 poin (0,56%) dari penutupan sebelumnya di 6.897. Pada sesi pertama, IHSG sempat ditutup menguat 0,24% atau 16,58 poin ke level 6.913. Kemudian, pada penutupan perdagangan hari yang sama, IHSG ditutup menguat di kisaran 0,44% atau 30,28 poin ke level 6.927,68.

Faktor-faktor apa saja yang mendorong penguatan IHSG pada tanggal tersebut?

keyboard_arrow_down

Penguatan IHSG pada 30 Juni 2025 didorong oleh beberapa faktor positif, antara lain:

  • Optimisme Penurunan Suku Bunga The Fed: Pasar sangat optimistis terhadap potensi penurunan suku bunga The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) pada tahun 2025, dengan perkiraan 76% peluang pemangkasan pada September 2025.
  • Kesepakatan Dagang AS-China: Adanya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China yang akan menyederhanakan persetujuan ekspor dan mencabut pembatasan.
  • Stimulus Domestik: Adanya stimulus dari dalam negeri yang mendukung aktivitas ekonomi.
  • Fenomena Window Dressing: Terjadinya fenomena window dressing pada akhir kuartal II-2025, di mana manajer investasi cenderung mempercantik portofolio mereka.
  • Data PDB AS Kontraksi: Data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal I yang mengalami kontraksi juga memicu harapan pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed.

Data ekonomi penting apa saja yang dinantikan investor pada periode tersebut?

keyboard_arrow_down

Investor menantikan rilis beberapa data ekonomi penting yang dapat memengaruhi sentimen pasar, yaitu:

  • Rilis data inflasi AS (PCE) pada 28 Juni 2025.
  • Data aktivitas manufaktur China periode Juni 2025 oleh S&P.
  • Pengumuman data Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2025 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia.

Selain itu, pasar juga menyambut antrean penawaran umum perdana (IPO) delapan emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sektor-sektor saham mana saja yang mengalami kenaikan dan penurunan pada 30 Juni 2025?

keyboard_arrow_down

Pada perdagangan 30 Juni 2025, mayoritas sektor di IHSG mengalami kenaikan, dipimpin oleh:

  • Sektor bahan baku (3,33%)
  • Sektor energi (1,50%)
  • Sektor transportasi (1,86%)
  • Sektor infrastruktur (1,73%)
  • Sektor industri (0,85%)
  • Sektor properti (0,17%)
  • Sektor siklikal (2,16%)
  • Sektor non-siklikal (1,26%)

Sementara itu, sektor yang mengalami penurunan adalah sektor teknologi dan sektor keuangan.

Berapa total volume dan nilai transaksi saham yang terjadi pada 30 Juni 2025?

keyboard_arrow_down

Pada perdagangan 30 Juni 2025, total volume saham yang diperdagangkan mencapai sekitar 21,13 miliar lembar saham. Nilai transaksi tercatat sekitar Rp13,64 triliun, yang terjadi dalam 1,15 juta kali transaksi. Secara keseluruhan, sebanyak 357 saham mengalami kenaikan, 228 saham terkoreksi, dan 205 saham stagnan.

Saham-saham apa saja yang menjadi pendorong utama kenaikan (top gainers) dan penurunan (top losers)?

keyboard_arrow_down

Pada sesi pertama perdagangan, tiga saham yang mencatat kenaikan tertinggi (top gainers) adalah:

  • KRYA (34,96%)
  • VAST (22,05%)
  • AWAN (15,00%)

Sementara itu, saham-saham di indeks LQ45 yang menjadi pendorong utama kenaikan adalah:

  • MBMA (15,00%)
  • MDKA (9,29%)
  • INCO (6,81%)

Adapun saham-saham yang mengalami penurunan terdalam (top losers) antara lain:

  • INPS (13,07%)
  • CLPI (12,27%)
  • PACK (9,86%)

Bagaimana proyeksi IHSG menurut analis pasar?

keyboard_arrow_down

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan IHSG akan menguji resisten terdekat di level 6.956, dengan level support di 6.813 dan resisten selanjutnya di 7.018.

Sementara itu, BNI Sekuritas memprediksi IHSG akan mengalami rebound dan mencoba menembus level 6.900, dengan level support di kisaran 6.830-6.870 dan level resisten di 6.930-7.000.

Apakah ada rekomendasi saham dari analis pada periode tersebut?

keyboard_arrow_down

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, merekomendasikan beberapa saham, yaitu:

  • MBMA
  • MDKA (dengan rekomendasi buy on weakness atau beli saat harga melemah)
  • MEDC
  • PGAS
  • PTBA

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang