Militer Israel Bantah Perintah Tembak Warga Gaza Pencari Bantuan, Penyelidikan Dimulai
Militer Israel bantah perintah tembak warga Gaza yang mencari bantuan. Laporan mengungkapkan pengakuan tentara, penyelidikan kejahatan perang dimulai. Temukan rincian selengkapnya.

Tanggal Publikasi
28 Jun 2025
Sumber Berita
5 sumber
Total Artikel
5 artikel
overview
Haaretz melaporkan tentara Israel diperintah menembaki warga Palestina tak bersenjata yang mencari bantuan di Gaza, yang dibantah oleh Militer Israel dan Netanyahu. Meski dibantah, Jaksa Militer Agung Israel memerintahkan penyelidikan dugaan kejahatan perang. Sejak 27 Mei, ratusan warga Palestina tewas di dekat pusat bantuan. Israel juga menolak bekerja sama dengan UNRWA, menuduh stafnya terlibat serangan Hamas.
🔫 Pengakuan Tentara IDF
- Surat kabar Israel, Haaretz, melaporkan bahwa perwira IDF memerintahkan penembakan terhadap warga Palestina tak bersenjata di lokasi distribusi bantuan di Gaza.
- Sejumlah tentara Israel mengaku diperintahkan menembaki warga Palestina yang mencari bantuan, meskipun kerumunan itu tidak menimbulkan ancaman.
- Para tentara mengungkapkan bahwa perintah ini melanggar kode etik militer.
- Mereka menembaki kerumunan pencari bantuan seolah-olah pasukan penyerang, menggunakan senapan mesin berat, peluncur granat, dan mortir, bukan tindakan pengendalian massa non-mematikan.
💔 Korban dan Dampak
- Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 549 warga Palestina tewas dan lebih dari 4.000 terluka di dekat pusat bantuan sejak 27 Mei.
- Sumber lain menyebutkan sedikitnya 410 orang tewas sejak 27 Mei saat mencoba mendapatkan bantuan kemanusiaan di pusat-pusat distribusi.
- Secara keseluruhan, lebih dari 500 orang tewas di dekat pusat bantuan atau area yang dilalui truk makanan PBB sejak akhir Mei.
🏛️ Tanggapan dan Penyelidikan Israel
- Militer Israel membantah pengakuan prajuritnya, menyatakan tidak pernah memerintahkan penembakan terhadap warga sipil.
- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz menyebut laporan Haaretz sebagai 'fitnah berdarah' dan kebohongan kejam.
- IDF mengklaim tentara yang diwawancarai Haaretz tidak berada di lapangan saat insiden tersebut.
- Meskipun ada bantahan, Jaksa Militer Agung Israel telah memerintahkan penyelidikan terhadap dugaan kejahatan perang oleh pasukan Israel di pusat-pusat bantuan.
- Militer Israel berjanji akan memeriksa setiap penyimpangan dari hukum dan mengambil tindakan yang diperlukan.
📦 Isu Bantuan Kemanusiaan
- Israel menolak bekerja sama dengan UNRWA dan melarang aktivitasnya setelah menuduh stafnya terlibat dalam serangan Hamas.
- UNRWA menuduh Israel menggunakan bantuan kemanusiaan untuk memindahkan paksa warga Palestina.
- Organisasi nonpemerintah Palestina memperingatkan bahwa Israel berupaya menciptakan kekacauan dan kekerasan di Gaza dengan mengendalikan distribusi bantuan.
Apa tuduhan utama terkait insiden di pusat distribusi bantuan di Gaza?
Tuduhan utama yang dilaporkan adalah bahwa perwira Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memerintahkan penembakan terhadap warga Palestina yang tidak bersenjata di lokasi distribusi bantuan di Gaza. Para tentara Israel yang bertugas di Gaza mengaku diperintahkan untuk menembaki kerumunan pencari bantuan, meskipun kerumunan tersebut tidak menimbulkan ancaman. Perintah ini, menurut pengakuan tentara, melanggar kode etik militer.
Siapa yang melaporkan tuduhan ini dan siapa yang membuat pengakuan?
Tuduhan ini pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Israel, Haaretz. Pengakuan mengejutkan tersebut datang dari sejumlah tentara Israel yang bertugas di Gaza, yang secara langsung mengungkapkan bahwa mereka menerima perintah untuk menembaki warga Palestina tak bersenjata.
Senjata apa saja yang dilaporkan digunakan dalam insiden penembakan tersebut?
Menurut laporan, para tentara menembaki kerumunan pencari bantuan seolah-olah mereka adalah pasukan penyerang, menggunakan berbagai jenis senjata. Senjata yang disebutkan termasuk senapan mesin berat, peluncur granat, dan mortir. Penggunaan senjata mematikan ini sangat kontras dengan tindakan pengendalian massa yang tidak mematikan, yang seharusnya digunakan dalam situasi tersebut.
Berapa banyak korban jiwa dan luka-luka yang dilaporkan akibat insiden di dekat pusat bantuan?
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejak 27 Mei, sebanyak 549 warga Palestina tewas dan lebih dari 4.000 terluka di dekat pusat bantuan. Sumber lain menyebutkan sedikitnya 410 orang tewas sejak tanggal yang sama saat mencoba mendapatkan bantuan kemanusiaan di pusat-pusat distribusi. Secara keseluruhan, lebih dari 500 orang tewas di dekat pusat bantuan atau area yang dilalui truk makanan PBB sejak akhir Mei.
Bagaimana tanggapan Militer Israel dan pemerintahnya terhadap tuduhan ini?
Militer Israel dan pemerintahnya membantah keras tuduhan tersebut. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz menyebut laporan Haaretz sebagai 'fitnah berdarah' dan kebohongan kejam yang bertujuan mendiskreditkan IDF. IDF juga menyatakan bahwa mereka tidak pernah memerintahkan penembakan terhadap warga sipil dan melarang serangan yang disengaja terhadap warga sipil. Mereka bahkan mengklaim bahwa tentara yang diwawancarai Haaretz tidak berada di lapangan saat insiden tersebut.
Apakah ada penyelidikan yang dilakukan terkait dugaan kejahatan perang ini?
Meskipun ada bantahan, Jaksa Militer Agung Israel telah memerintahkan penyelidikan terhadap dugaan kejahatan perang oleh pasukan Israel di pusat-pusat bantuan tersebut. Militer Israel berjanji akan memeriksa setiap penyimpangan dari hukum atau arahan militer dan mengambil tindakan yang diperlukan. Ini menunjukkan adanya pengakuan internal terhadap potensi pelanggaran, meskipun ada penolakan publik.
Bagaimana insiden ini melanggar kode etik militer menurut pengakuan tentara?
Menurut pengakuan para tentara Israel, perintah untuk menembaki warga Palestina tak bersenjata yang mencari bantuan di zona distribusi yang ditentukan di Gaza melanggar kode etik militer. Kode etik militer umumnya melarang penargetan warga sipil yang tidak menimbulkan ancaman langsung, dan penggunaan kekuatan mematikan harus proporsional serta hanya sebagai upaya terakhir. Tindakan yang dilaporkan, yaitu menembaki kerumunan tak bersenjata dengan senjata berat, jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar ini.
Apa hubungan antara insiden ini dengan distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza secara lebih luas?
Insiden ini terjadi di tengah krisis kemanusiaan yang parah di Gaza dan masalah yang lebih luas terkait distribusi bantuan. Israel sebelumnya menolak bekerja sama dengan UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina) dan melarang aktivitasnya, menuduh stafnya terlibat dalam serangan Hamas. UNRWA sendiri menuduh Israel menggunakan bantuan kemanusiaan untuk memindahkan paksa warga Palestina. Organisasi nonpemerintah Palestina juga memperingatkan bahwa Israel berupaya menciptakan kekacauan dan kekerasan di Gaza dengan mengendalikan distribusi bantuan, yang dapat memperburuk situasi kemanusiaan dan keamanan.
Apa implikasi jangka panjang dari insiden dan tuduhan semacam ini terhadap situasi di Gaza?
Implikasi jangka panjang dari insiden dan tuduhan semacam ini sangat serius. Pertama, hal ini dapat merusak reputasi internasional Israel dan IDF, terutama jika penyelidikan mengkonfirmasi pelanggaran. Kedua, ini dapat memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza dengan menciptakan ketakutan dan ketidakpercayaan di antara warga sipil yang membutuhkan bantuan, sehingga menghambat upaya distribusi bantuan yang vital. Ketiga, tuduhan kejahatan perang dapat memicu penyelidikan lebih lanjut oleh lembaga internasional dan berpotensi menyebabkan konsekuensi hukum bagi individu yang terlibat. Terakhir, insiden ini dapat memperdalam konflik dan mengurangi peluang untuk solusi damai di masa depan.
Masih Seputar internasional
Iran Resmi Tangguhkan Kerja Sama Nuklir IAEA Pasca-Serangan Israel-AS
sekitar 4 jam yang lalu

Israel Intensifkan Serangan di Gaza, Puluhan Warga Sipil Tewas dalam Sehari
sekitar 7 jam yang lalu

Iran Umumkan Akhir Perang 12 Hari, Ratusan Korban Tewas Dimakamkan Kenegaraan
sekitar 7 jam yang lalu

Jepang Resmi Eksekusi Mati 'Twitter Killer', Pembunuh Sadis Sembilan Korban
sekitar 10 jam yang lalu

Donald Trump Klaim Selamatkan Pemimpin Iran Khamenei dari Pembunuhan Israel, Teheran Murka
sekitar 10 jam yang lalu

Israel Akui Rencana Pembunuhan Pemimpin Iran Khamenei Gagal Saat Perang
sekitar 13 jam yang lalu

Janji Tangkap Netanyahu, Calon Wali Kota New York Zohran Mamdani Dibenci Trump
sekitar 13 jam yang lalu

Iran Gantung Tiga Agen Mossad, Lebih 700 Orang Ditangkap Atas Tuduhan Spionase
1 hari yang lalu

Iran Tegaskan Lanjutkan Pengayaan Uranium Meski Diserang, Tolak Negosiasi AS
1 hari yang lalu

Khamenei Klaim Iran Menang Lawan Israel dan AS, Sebut Rezim Zionis Nyaris Runtuh
1 hari yang lalu

Sumber Artikel
Berita Terbaru

Jessie J Sukses Jalani Operasi Kanker Payudara, Bagikan Kondisi Terkini dan Rasa Syukur

Sidang Perdana Nikita Mirzani: Didakwa Pemerasan dan TPPU Terhadap Reza Gladys

Pemerintah dan Swasta Bersinergi Dorong UMKM serta Pemuda Indonesia Kuasai Pasar Global

Transmart Full Day Sale 29 Juni: Banjir Diskon Elektronik dan Sepeda Hingga 50% + 20%

Daftar HP Terbaru 2025 Resmi Rilis di Indonesia: Ada Baterai Jumbo dan AI
Trending

MK Resmi Pisahkan Pemilu Nasional dan Daerah Mulai 2029, Ini Dampaknya

Daftar HP Terbaru 2025 Resmi Rilis di Indonesia: Ada Baterai Jumbo dan AI

Pajak Pedagang E-commerce 0,5% Segera Berlaku, DJP Finalisasi Aturan Baru

MK Resmi Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, Picu Biaya Politik Tinggi

Prabowo dan PM Anwar Sepakat Bangun Bersama Perbatasan Ambalat
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.