Penulis Terkemuka Gugat Microsoft, Tuduh Pelatihan AI Megatron Pakai Buku Bajakan

Gugatan penulis terkemuka terhadap Microsoft mengklaim pelatihan AI Megatron memakai buku bajakan. Temukan detail tuduhan, dampak hingga tuntutan ganti rugi $150.000.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

27 Jun 2025

update

Sumber Berita

2 sumber

newspaper

Total Artikel

2 artikel

article

Overview

Microsoft digugat oleh penulis terkemuka atas penggunaan salinan digital buku bajakan untuk melatih model AI Megatron. Para penggugat menuduh Microsoft mengeksploitasi sekitar 200.000 buku bajakan. Mereka menuntut ganti rugi hingga $150.000 per karya dan perintah pengadilan untuk menghentikan penggunaan materi berhak cipta tanpa izin. Gugatan ini mengikuti kasus serupa terhadap perusahaan teknologi lainnya terkait pelatihan AI.

⚖️ Gugatan Utama

  • Microsoft menghadapi gugatan dari sekelompok penulis terkemuka, termasuk pemenang Hadiah Pulitzer Kai Bird dan Jia Tolentino, atas dugaan penggunaan salinan digital buku mereka yang tidak sah dan bajakan.
  • Para penggugat menuduh Microsoft mengeksploitasi hampir 200.000 buku bajakan untuk melatih model AI Megatron mereka.
  • Model AI Megatron, yang dirancang untuk menghasilkan keluaran tekstual seperti manusia, dituduh dibangun menggunakan konten yang meniru sintaksis, suara, dan tema karya berhak cipta tanpa izin atau kompensasi.

💰 Tuntutan dan Kompensasi

  • Gugatan ini menuntut ganti rugi hingga $150.000 untuk setiap karya yang diduga disalahgunakan oleh Microsoft.
  • Selain ganti rugi finansial, gugatan juga menuntut perintah pengadilan untuk mencegah Microsoft melanjutkan penggunaan materi berhak cipta yang tidak sah di masa mendatang.
  • Juru bicara Microsoft belum memberikan komentar terkait gugatan ini.

🌐 Konteks Hukum AI dan Hak Cipta

  • Gugatan terhadap Microsoft adalah bagian dari serangkaian kasus yang diajukan oleh penulis, outlet berita, dan pemegang hak cipta lainnya terhadap perusahaan teknologi seperti Meta Platforms, Anthropic, dan OpenAI.
  • Pertarungan hukum ini bertujuan untuk menentukan batasan 'penggunaan wajar' berdasarkan undang-undang hak cipta terkait pelatihan AI generatif.
  • Kasus serupa telah diajukan oleh The New York Times terhadap OpenAI, serta oleh Dow Jones dan Getty Images, atas pelanggaran hak cipta arsip artikel dan gambar mereka.
  • Perusahaan teknologi berpendapat bahwa mereka menggunakan materi berhak cipta secara wajar untuk menciptakan konten transformatif baru.

Apa inti gugatan terhadap Microsoft?

keyboard_arrow_down

Inti gugatan terhadap Microsoft adalah tuduhan bahwa perusahaan tersebut menggunakan salinan digital buku yang tidak sah dan bajakan untuk melatih model AI-nya, Megatron. Para penggugat mengklaim bahwa Microsoft mengeksploitasi hampir 200.000 buku bajakan untuk mengajarkan sistem AI-nya menghasilkan respons teks tanpa izin atau kompensasi yang layak.

Siapa saja pihak yang mengajukan gugatan terhadap Microsoft?

keyboard_arrow_down

Gugatan terhadap Microsoft diajukan oleh sekelompok penulis terkemuka. Mereka termasuk:

  • Kai Bird (pemenang Hadiah Pulitzer)
  • Jia Tolentino (penulis New Yorker)
  • Daniel Okrent (penulis)

Mereka adalah bagian dari serangkaian kasus yang diajukan oleh penulis, outlet berita, dan pemegang hak cipta lainnya.

Apa itu model AI Megatron yang disebutkan dalam gugatan?

keyboard_arrow_down

Model AI Megatron adalah algoritma yang dirancang oleh Microsoft untuk menghasilkan keluaran tekstual yang menyerupai tulisan manusia dari perintah pengguna. Dalam gugatan ini, Megatron dituduh dibangun menggunakan konten yang meniru sintaksis, suara, dan tema karya berhak cipta tanpa izin atau kompensasi kepada pemilik aslinya.

Bagaimana Microsoft dituduh menggunakan materi berhak cipta?

keyboard_arrow_down

Microsoft dituduh menggunakan materi berhak cipta dengan mengeksploitasi hampir 200.000 salinan digital buku yang tidak sah atau bajakan. Materi ini diduga digunakan untuk melatih sistem AI Megatron agar dapat menghasilkan respons teks. Para penggugat berpendapat bahwa penggunaan ini dilakukan tanpa izin dari pemilik hak cipta dan tanpa memberikan kompensasi.

Berapa jumlah ganti rugi yang dituntut oleh para penggugat?

keyboard_arrow_down

Para penggugat menuntut ganti rugi hingga $150.000 untuk setiap karya yang diduga disalahgunakan oleh Microsoft. Selain itu, mereka juga menuntut perintah pengadilan untuk mencegah Microsoft melanjutkan penggunaan materi berhak cipta yang tidak sah di masa mendatang.

Apakah Microsoft satu-satunya perusahaan teknologi yang menghadapi gugatan serupa?

keyboard_arrow_down

Tidak, Microsoft bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang menghadapi gugatan serupa. Gugatan ini merupakan bagian dari serangkaian kasus yang lebih luas yang diajukan oleh penulis, outlet berita, dan pemegang hak cipta lainnya terhadap perusahaan teknologi besar seperti Meta Platforms, Anthropic, dan OpenAI (yang didukung Microsoft). Contoh lain termasuk gugatan dari The New York Times terhadap OpenAI, serta gugatan serupa dari Dow Jones dan Getty Images.

Apa argumen perusahaan teknologi terkait penggunaan materi berhak cipta untuk pelatihan AI?

keyboard_arrow_down

Perusahaan teknologi berpendapat bahwa mereka menggunakan materi berhak cipta secara wajar (fair use) untuk menciptakan konten transformatif baru. Argumen ini menjadi inti dari pertarungan hukum yang bertujuan untuk menentukan batasan 'penggunaan wajar' berdasarkan undang-undang hak cipta terkait pelatihan AI generatif.

Kapan pertarungan hukum terkait hak cipta dan AI ini dimulai?

keyboard_arrow_down

Pertarungan hukum atas hak cipta dan AI ini dimulai setelah debut ChatGPT. Gugatan terhadap Microsoft muncul setelah gugatan serupa terhadap Meta Platforms, Anthropic, dan OpenAI. Kasus-kasus ini mencakup berbagai jenis media, tidak hanya buku.

Apa implikasi jangka panjang dari gugatan-gugatan ini terhadap industri AI dan hak cipta?

keyboard_arrow_down

Gugatan-gugatan ini memiliki implikasi jangka panjang yang signifikan karena bertujuan untuk menentukan batasan 'penggunaan wajar' berdasarkan undang-undang hak cipta dalam konteks pelatihan AI generatif. Hasil dari kasus-kasus ini akan membentuk bagaimana perusahaan AI dapat melatih model mereka di masa depan dan bagaimana kompensasi akan diberikan kepada pemegang hak cipta.

Sebagai contoh, meskipun seorang hakim California memutuskan bahwa Anthropic menggunakan materi penulis secara wajar untuk melatih sistem AI-nya, perusahaan tersebut mungkin masih bertanggung jawab atas pembajakan buku-buku mereka. Ini menunjukkan kompleksitas dan nuansa hukum yang akan terus berkembang dalam hubungan antara AI dan hak cipta.

Hingga saat ini, juru bicara Microsoft belum memberikan komentar terkait gugatan ini, sehingga posisi lengkap mereka belum diketahui publik.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang