Israel Kembali Gempur Gaza Pasca Gencatan Senjata, Puluhan Warga Palestina Tewas

Pada Rabu (25/6), sedikitnya 38 warga Palestina di Jalur Gaza tewas akibat tembakan senjata dan serangan udara Israel. Selain itu, di Tepi Barat, empat warga Palestina tewas dalam dua insiden terpisah, termasuk seorang remaja berusia 15 tahun dan tiga orang lainnya dalam bentrokan.

Pasukan Israel menembaki warga yang sedang menunggu bantuan di Koridor Netzarim, Gaza tengah, menyebabkan 10 orang tewas dan 53 luka-luka. Selain itu, sedikitnya 50 warga sipil Gaza tewas dan lebih dari 200 lainnya luka-luka akibat tembakan militer Israel di dekat pusat distribusi bantuan AS pada Selasa, 25 Juni 2024, dengan kebanyakan korban sedang mengantre makanan. Kantor Hak Asasi Manusia PBB mencatat sedikitnya 503 warga Palestina yang mencari bantuan tewas dan 3.000 lainnya luka-luka akibat tembakan Israel sejak 27 Mei. Kepala UNRWA menyebut lokasi bantuan tersebut sebagai "perangkap maut".

Ya, militer Israel menyatakan tujuh tentaranya tewas pada Selasa (24/6) akibat ledakan di Gaza selatan. Insiden ini melibatkan pengangkut personel lapis baja Puma yang terbakar setelah ledakan dahsyat di dekat Sekolah Al-Aqsa di Al-Qarara, sebelah timur Khan Younis. Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengklaim bertanggung jawab atas penyergapan tersebut.

Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir, menyatakan bahwa fokus operasi militer kini kembali ke Gaza untuk memulangkan sandera dan membubarkan Hamas. Israel membantah menargetkan warga sipil, termasuk jurnalis, dalam serangan mereka.

Agresi Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 55 ribu warga Palestina, terutama perempuan dan anak-anak, sejak invasi dimulai sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Konflik ini juga menyebabkan penduduk Gaza harus mengungsi dan lebih dari dua juta orang mengalami krisis kelaparan.

Total korban tewas sejak Oktober 2023 mencapai 56.077 jiwa dan 131.848 luka-luka.

Ya, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sebelumnya telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas kejahatan perang di Gaza. Selain itu, Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).