Vadel Badjideh Jalani Sidang Perdana Kasus Asusila Anak, Akui Sempat Berbohong

Pihak-pihak yang terlibat dalam kasus ini antara lain:

• Vadel Badjideh sebagai terdakwa.
• Nikita Mirzani sebagai pelapor.
• Lolly (putri Nikita Mirzani) sebagai korban.
• Fahmi Bachmid sebagai kuasa hukum Nikita Mirzani.
• Titin Badjideh sebagai ibunda Vadel.
• Martin dan Bintang sebagai kakak-kakak Vadel.

Kasus ini bermula dari laporan yang diajukan oleh Nikita Mirzani pada September 2024. Nikita menuduh Vadel memaksa putrinya, Lolly, untuk berhubungan seksual dan melakukan aborsi saat Lolly masih berusia 17 tahun. Setelah laporan tersebut, polisi mengumpulkan bukti seperti hasil visum dan keterangan saksi, sebelum akhirnya menetapkan Vadel sebagai tersangka dan menahannya sejak Februari 2025.

Vadel Badjideh didakwa terkait dugaan aborsi dan persetubuhan anak di bawah umur. Ia disangkakan melanggar Undang-Undang Kesehatan terkait aborsi dan Undang-Undang Perlindungan Anak.

Setelah sidang perdana yang berlangsung tertutup sekitar 20 menit, Vadel Badjideh menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang terjadi. Ia juga mengakui sempat berbohong kepada publik, meskipun tidak menjelaskan secara rinci kebohongan tersebut. Vadel menyatakan harapannya untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

Nikita Mirzani dan putrinya, Lolly, dijadwalkan akan hadir di persidangan sebagai saksi kunci. Kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid, menegaskan bahwa keduanya wajib hadir dan berharap dapat hadir bersamaan di sidang mendatang. Fahmi juga menyatakan bahwa pintu damai dengan Vadel telah tertutup dan Nikita siap menghadapi Vadel dengan lebih dari 10 saksi.

Keluarga Vadel Badjideh menunjukkan dukungan penuh. Ibunda Vadel, Titin Badjideh, tak kuasa menahan haru saat bertemu putranya di pengadilan, karena belum bertemu Vadel sejak dipindahkan ke Rutan Cipinang pada awal Juni lalu. Ia sempat mengelus pipi Vadel dan memberikan dukungan moral, serta membawa makanan kesukaan Vadel yang belum bisa diserahkan. Kakak-kakak Vadel, Martin dan Bintang, juga turut hadir memberikan dukungan.

Jika Vadel Badjideh terbukti bersalah, ia disangkakan melanggar Undang-Undang Kesehatan terkait aborsi dan Undang-Undang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman yang mungkin diterimanya adalah 5 hingga 15 tahun penjara.

Kondisi terkini Lolly adalah sedang dalam proses pembelajaran atau "sekolah" di suatu tempat yang tidak disebutkan lokasinya.