Resmi! Gencatan Senjata Iran-Israel Akhiri Perang 12 Hari, Kedua Pihak Klaim Kemenangan

Konflik ini berakhir dengan gencatan senjata yang digagas oleh Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump secara resmi mengumumkan kesepakatan gencatan senjata tersebut pada tanggal 23 Juni. Peran AS sebagai mediator kunci sangat penting dalam menghentikan permusuhan antara Iran dan Israel.

Gencatan senjata antara Iran dan Israel secara resmi mulai berlaku pada Selasa, 24 Juni pukul 11:00 WIB. Meskipun ada sedikit ketidakjelasan awal karena Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi sempat menyatakan belum ada kesepakatan, media Iran dan Israel kemudian mengonfirmasi waktu berlakunya gencatan senjata tersebut.

Kedua belah pihak mengklaim kemenangan dalam konflik ini:

• Israel: Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan kemenangan bersejarah dalam 'Operation Rising Lion'. Ia mengklaim operasi tersebut telah menghambat program nuklir Iran selama bertahun-tahun dan berjanji akan mencegah Iran membangun kembali fasilitas nuklirnya. Israel juga bersumpah akan menanggapi setiap pelanggaran gencatan senjata.
• Iran: Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran memuji serangan rudal mereka terhadap Israel, termasuk di Beersheba, sebagai kemenangan strategis dan demonstrasi kemampuan militer Iran untuk merespons tegas. Iran mengklaim respons proporsional mereka telah memaksa musuh menerima kekalahan dan menghentikan agresi sepihak. Garda Revolusi Iran bahkan memuji serangan rudal terakhir sebagai pelajaran bagi Israel.

Konflik ini menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi Israel. Diperkirakan total kerugian mencapai 20 miliar dolar AS. Kerugian ini menggerus anggaran militer dan mengganggu produksi nasional. Defisit anggaran Israel diprediksi meningkat hingga 6 persen, dan pemerintah mempertimbangkan pemangkasan anggaran atau menaikkan pajak untuk mengatasi dampak finansial ini. Serangan Iran menargetkan infrastruktur penting seperti kilang minyak Bazan dan Bandara Ben Gurion, yang semakin memperparah kerugian ekonomi.

Konflik ini menyebabkan korban jiwa dan luka-luka yang signifikan dari kedua belah pihak:

• Dari pihak Israel: Iran menembakkan 11 rudal ke Israel, menyebabkan sedikitnya enam orang tewas dan 15 lainnya luka-luka. Salah satu rudal menghantam gedung apartemen di Beersheba, menewaskan empat hingga enam orang. Selain itu, 24 warga sipil Israel menjadi korban akibat serangan rudal balistik Iran di wilayah Haifa dan pinggiran Tel Aviv.
• Dari pihak Iran: Sebagai tanggapan, Israel menyerang Iran, menyebabkan 430 warga Iran tewas dan lebih dari 3.500 lainnya luka-luka. Konflik ini juga menyebabkan 610 warga sipil Iran tewas akibat serangan udara Israel di kota-kota besar seperti Shiraz, Tabriz, dan Ahvaz.

Setelah konflik berakhir, Iran menyatakan kesiapannya untuk kembali berunding dengan Amerika Serikat terkait program nuklirnya, sambil terus menegaskan haknya untuk penggunaan tenaga atom secara damai. Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyatakan pasukannya telah menghancurkan situs nuklir utama Iran. Namun, analis meragukan apakah ancaman nuklir telah sepenuhnya teratasi, mengingat kemungkinan Iran memindahkan persediaan uranium yang diperkaya. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada gencatan senjata, isu program nuklir Iran masih menjadi poin negosiasi dan kekhawatiran di masa depan.

Komunitas internasional memberikan reaksi beragam terhadap gencatan senjata ini:

• Rusia: Menyambut baik gencatan senjata setelah pertemuan antara Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia berharap gencatan senjata ini berkelanjutan dan juga mengutuk serangan AS terhadap situs nuklir Iran.
• China: Terus memantau situasi, menekankan pentingnya dialog dan negosiasi untuk mencapai perdamaian yang langgeng di kawasan tersebut.

Meskipun gencatan senjata telah disepakati, ada beberapa kekhawatiran dan implikasi jangka panjang:

• Kehati-hatian Iran: Iran menyatakan akan berhati-hati karena Israel tidak memiliki rekam jejak yang baik dalam komitmen gencatan senjata, menunjukkan potensi ketidakstabilan di masa depan.
• Harga Minyak Global: Setelah gencatan senjata, harga minyak mentah dunia turun sekitar 5%, sementara pasar saham global mengalami kenaikan. Analis memperingatkan bahwa kepatuhan terhadap gencatan senjata akan menjadi kunci dalam menentukan harga minyak selanjutnya, mengindikasikan bahwa pelanggaran dapat kembali memicu volatilitas pasar.
• Program Nuklir: Meskipun ada klaim penghancuran situs nuklir, keraguan analis tentang pemindahan uranium yang diperkaya menunjukkan bahwa isu nuklir Iran masih menjadi ancaman potensial yang belum sepenuhnya terselesaikan.