
Tanggal Publikasi
25 Jun 2025
Sumber Berita
3 sumber
Total Artikel
7 artikel
Overview
Kementerian PKP meninjau ulang rencana utang luar negeri untuk program 3 juta rumah karena potensi pendanaan domestik yang besar, termasuk dari Danantara dan pelonggaran GWM BI. Astra International berkomitmen meningkatkan kuota pembangunan rumah menjadi 1.000 unit, fokus di wilayah timur Indonesia. Pemerintah juga membuka opsi rumah subsidi berukuran lebih kecil untuk mempercepat program.
💰 Kebijakan Pendanaan Perumahan
- Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) meninjau ulang rencana penarikan utang luar negeri dari Asian Development Bank (ADB) dan menunda pengajuan pinjaman dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
- Peninjauan dan penundaan ini didasari oleh potensi besar sumber pendanaan domestik untuk mendukung program 3 juta rumah.
- Sumber pendanaan internal mencakup sekitar Rp 260 triliun dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Indonesia.
- Pemerintah akan memprioritaskan pembiayaan dari APBN dan sumber domestik untuk pembangunan rumah layak huni di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
- Pendanaan domestik juga didukung oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan serta dukungan dari sektor filantropi seperti CSR Djarum Group dan Baznas.
🤝 Keterlibatan Sektor Swasta
- Menteri PKP Maruarar Sirait menerima komitmen dari PT Astra International Tbk untuk mendukung program perumahan.
- Astra berkomitmen meningkatkan kuota renovasi dan pembangunan rumah menjadi 1.000 unit, empat kali lipat dari target awal 250 rumah.
- Maruarar Sirait meminta Astra untuk membangun rumah di kawasan dengan tingkat kemiskinan ekstrem.
- Astra menunjukkan ketertarikan untuk fokus membangun dan merenovasi rumah di luar Pulau Jawa, khususnya di wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
- Pembangunan 250 rumah pertama dijadwalkan dimulai pada Agustus 2025, dengan sisanya dikerjakan bertahap setelah pemetaan lokasi selesai.
🏠 Penyesuaian Kebijakan Program
- Pengembang properti mendukung rencana pemerintah untuk membuka opsi rumah subsidi dengan ukuran lebih kecil guna mempercepat Program 3 Juta Rumah.
- Dalam draf perubahan Keputusan Kementerian PKP Tahun 2025, rumah subsidi dapat dibangun di atas lahan minimal 25m² dengan luas bangunan mulai dari 18m².
- Opsi rumah subsidi ukuran lebih kecil ini merupakan alternatif dan bukan pengganti tipe yang sudah ada.
- Standar kelayakan hunian untuk rumah subsidi ukuran lebih kecil harus tetap sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Wulan Dian
dukung BTN dalam pembangunan program 3 juta rumah
LUNAS hUTANG MILIARAN
HEBOH! TERNYATA BEGINI CARA PALING MUDAH LUNAS HUTANG TANPA KETAKUTAN! INI SOLUSINYA!
Apa itu Program 3 Juta Rumah yang sedang menjadi fokus Kementerian PKP?
Program 3 Juta Rumah adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat. Program ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) untuk mengatasi kebutuhan perumahan di Indonesia. Fokus utama program ini adalah pembangunan dan renovasi rumah, termasuk pengembangan kawasan di sekitarnya, dengan prioritas pada daerah-daerah yang membutuhkan seperti kawasan dengan tingkat kemiskinan ekstrem dan daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Mengapa pemerintah meninjau ulang rencana pinjaman luar negeri untuk program perumahan?
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian PKP, sedang meninjau ulang rencana pinjaman luar negeri dari lembaga seperti Asian Development Bank (ADB) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Peninjauan ulang ini dilakukan karena adanya potensi besar dari sumber pendanaan domestik yang dinilai lebih berkelanjutan dan dapat mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri. Hal ini juga didukung oleh adanya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan kebijakan pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia.
Sumber pendanaan domestik apa saja yang dipertimbangkan untuk mendukung program perumahan?
Untuk mendukung program perumahan, pemerintah kini memprioritaskan sumber pendanaan domestik. Sumber-sumber tersebut meliputi:
- Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara): Lembaga ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilar utama pendanaan.
- Pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Indonesia: Kebijakan ini membuka potensi dana yang dapat dialokasikan untuk sektor perumahan.
- Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan: Skema pembiayaan ini akan disalurkan melalui Danantara.
- Sektor Filantropi: Dukungan dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta seperti Djarum Group dan lembaga amal seperti Baznas juga menjadi bagian dari sumber pendanaan domestik.
- Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN): APBN tetap menjadi sumber utama pembiayaan, terutama untuk pembangunan rumah layak huni di daerah 3T.
Berapa potensi dana domestik yang dapat dihimpun dari Danantara dan pelonggaran GWM BI?
Kementerian PKP mengidentifikasi potensi sumber pendanaan internal sekitar Rp 260 triliun dari Danantara dan pelonggaran GWM BI. Secara lebih spesifik, dari pelonggaran GWM dan KUR, total potensi pendanaan yang dapat dihimpun mencapai Rp 130 triliun. Potensi dana domestik yang besar ini menjadi alasan utama pemerintah meninjau ulang rencana utang luar negeri.
Bagaimana peran PT Astra International Tbk dalam mendukung program perumahan pemerintah?
PT Astra International Tbk menunjukkan komitmen signifikan dalam mendukung program perumahan pemerintah. Peran Astra meliputi:
- Peningkatan Kuota: Astra berkomitmen untuk meningkatkan kuota renovasi dan pembangunan rumah menjadi 1.000 unit, meningkat empat kali lipat dari target awal 250 rumah.
- Pengembangan Kawasan: Selain pembangunan rumah, Astra juga akan terlibat dalam pengembangan kawasan di sekitarnya.
- Fokus Lokasi: Astra tertarik untuk fokus membangun dan merenovasi rumah di luar Pulau Jawa, khususnya di wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT), sesuai permintaan Menteri PKP untuk membangun di kawasan dengan tingkat kemiskinan ekstrem.
Keterlibatan sektor swasta seperti Astra ini menunjukkan kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta dalam mencapai target penyediaan perumahan.
Berapa unit rumah yang akan dibangun atau direnovasi oleh Astra International dan di mana lokasinya?
PT Astra International Tbk berkomitmen untuk membangun atau merenovasi total 1.000 unit rumah. Komitmen ini meningkat dari target awal 250 unit. Lokasi fokus pembangunan dan renovasi rumah oleh Astra adalah di luar Pulau Jawa, terutama di wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemilihan lokasi ini didasarkan pada permintaan Menteri PKP untuk membangun di kawasan dengan tingkat kemiskinan ekstrem.
Kapan pembangunan rumah oleh Astra International akan dimulai?
Pembangunan 250 rumah pertama oleh Astra International dijadwalkan akan dimulai pada Agustus 2025. Sementara itu, sisa unit rumah lainnya akan dikerjakan secara bertahap setelah proses pemetaan lokasi selesai dilakukan. Jadwal ini menunjukkan komitmen Astra untuk segera merealisasikan dukungannya terhadap program perumahan pemerintah.
Perubahan apa yang diusulkan terkait opsi rumah subsidi untuk mempercepat program?
Untuk mempercepat Program 3 Juta Rumah, pemerintah sedang mempertimbangkan opsi rumah subsidi dengan ukuran lebih kecil. Dalam draf perubahan Keputusan Kementerian PKP Tahun 2025, rumah subsidi dapat dibangun di atas lahan minimal 25m² dengan luas bangunan mulai dari 18m². Opsi ini bersifat alternatif, bukan pengganti tipe rumah subsidi yang sudah ada, dan standar kelayakan hunian harus tetap sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Apa keuntungan dari prioritas pendanaan domestik untuk pembangunan rumah?
Prioritas pada pendanaan domestik untuk pembangunan rumah memiliki beberapa keuntungan:
- Kemandirian Finansial: Mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri, yang dapat membebani anggaran negara di masa depan.
- Fleksibilitas: Dana domestik mungkin menawarkan fleksibilitas lebih dalam alokasi dan penggunaan sesuai kebutuhan spesifik di lapangan.
- Stimulus Ekonomi Domestik: Penggunaan dana domestik dapat menggerakkan sektor keuangan dan industri terkait di dalam negeri.
- Fokus pada Daerah 3T: Dengan sumber daya domestik, pemerintah dapat lebih fokus pada pembangunan rumah layak huni di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang seringkali kurang menarik bagi investor asing.
Langkah ini menunjukkan upaya pemerintah untuk mencari solusi pembiayaan yang lebih berkelanjutan dan sesuai dengan kondisi ekonomi nasional.
Apa tujuan dari opsi rumah subsidi dengan ukuran lebih kecil?
Tujuan dari opsi rumah subsidi dengan ukuran lebih kecil adalah untuk mempercepat Program 3 Juta Rumah. Dengan menawarkan variasi ukuran yang lebih kecil, diharapkan:
- Aksesibilitas Lebih Luas: Rumah menjadi lebih terjangkau bagi segmen masyarakat berpenghasilan rendah yang mungkin kesulitan membeli rumah dengan ukuran standar.
- Efisiensi Lahan dan Biaya: Pembangunan rumah dengan ukuran lebih kecil dapat mengoptimalkan penggunaan lahan dan mengurangi biaya konstruksi, memungkinkan lebih banyak unit dibangun dengan anggaran yang sama.
- Percepatan Pembangunan: Proses pembangunan dapat lebih cepat karena desain yang lebih sederhana dan kebutuhan material yang lebih sedikit.
Meskipun ukurannya lebih kecil, penting untuk dicatat bahwa standar kelayakan hunian harus tetap sesuai dengan SNI, memastikan kualitas dan kenyamanan bagi penghuni.
Masih Seputar ekonomi
Danantara Suntik Modal Garuda Indonesia Rp 6,6 Triliun, Total Bisa Rp 16,5 Triliun
sekitar 1 jam yang lalu

Rupiah Menguat Tajam: Konflik Iran-Israel Mereda, The Fed Beri Isyarat Penurunan Suku Bunga
sekitar 1 jam yang lalu

Harga Pangan Pokok Melonjak: Beras dan Bawang Merah Lampaui HET Nasional
sekitar 4 jam yang lalu

Harga Emas Antam Stagnan, Dunia Terkoreksi: Peluang Investasi Menarik Hari Ini
sekitar 4 jam yang lalu

Pemerintah Genjot Ketahanan Pangan Nasional, Fokus Swasembada dan Gizi Masyarakat
sekitar 7 jam yang lalu

Prabowo Bentuk Satgas Koperasi Merah Putih, Puluhan Ribu Koperasi Desa Siap Beroperasi
sekitar 19 jam yang lalu

Pemerintah Waspadai Dampak Konflik Iran-Israel: Ancaman BBM Naik dan PHK Massal
sekitar 19 jam yang lalu

IHSG Menguat Tajam ke 6.869, Sentimen Gencatan Senjata Iran-Israel Dorong Rebound
sekitar 22 jam yang lalu

Konflik Iran-Israel Ancam Ekonomi Indonesia, Pemerintah Siapkan Mitigasi PHK dan Harga Minyak
sekitar 22 jam yang lalu

BSU Rp600 Ribu Cair Bertahap, Jutaan Pekerja Sudah Terima Dana Subsidi
1 hari yang lalu

Sumber Artikel
Berita Terbaru

Kejuaraan Anggar Asia 2025 Bekal Penting Indonesia Menuju SEA Games dan Olimpiade

Piala Dunia Antarklub 2025: Tim Top Tersingkir, Kejutan Auckland Guncang Boca Juniors

Intelijen AS Bantah Klaim Trump: Program Nuklir Iran Hanya Melambat, Tidak Hancur

Gencatan Senjata Iran-Israel Resmi Berlaku, Israel Kini Fokus Gempur Jalur Gaza

Adam Suseno Cedera Parah, Inul Daratista Ungkap Kondisi Terkini dan Proses Pemulihan
Trending

AS Bombardir Fasilitas Nuklir Iran, Picu Kecaman Global dan Ancaman Balasan

AS Bombardir Fasilitas Nuklir Iran, Picu Balasan Rudal dan Kekhawatiran Perang Dunia

AS Bombardir Tiga Fasilitas Nuklir Iran, Picu Kecaman dan Ancaman Balasan

Serangan AS ke Nuklir Iran Picu Balasan Rudal dan Ancaman Penutupan Hormuz

Eskalasi Perang: AS-Israel Bombardir Fasilitas Nuklir Iran, Iran Balas Rudal ke Israel
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.