Harga Emas Antam Stagnan, Dunia Terkoreksi: Peluang Investasi Menarik Hari Ini

Berbeda dengan emas Antam yang cenderung turun di beberapa platform, harga emas UBS di Pegadaian pada 25 Juni 2025 justru mengalami kenaikan tipis. Harga emas UBS naik sebesar Rp1.000, sehingga menjadi Rp1.943.000 per gram.

Penurunan harga emas dunia yang terjadi hingga di bawah USD 3.326 pada 24 Juni 2025, dengan koreksi global mencapai 2,18%, dipicu oleh beberapa faktor utama:

• Pengumuman Gencatan Senjata Iran dan Israel: Berita mengenai gencatan senjata ini meredakan ketegangan geopolitik di Timur Tengah, yang secara historis seringkali menjadi pendorong kenaikan harga emas sebagai aset safe haven. Ketika ketegangan mereda, permintaan terhadap emas cenderung menurun.
• Tekanan di Berbagai Sektor: Selain faktor geopolitik, ada tekanan dari berbagai sektor ekonomi global yang turut berkontribusi pada penurunan harga emas.

Pergerakan harga emas dunia dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks, di antaranya:

• Situasi Geopolitik: Ketegangan atau konflik global, seperti yang terjadi antara Iran dan Israel, seringkali mendorong investor mencari aset aman seperti emas, sehingga menaikkan harganya. Sebaliknya, peredaan ketegangan dapat menyebabkan penurunan harga.
• Kebijakan Bank Sentral AS (The Fed): Pernyataan dan testimoni pejabat bank sentral AS, termasuk pandangan Ketua The Fed Jerome Powell mengenai isu ekonomi AS, sangat memengaruhi ekspektasi pasar terhadap suku bunga. Kebijakan suku bunga The Fed memiliki dampak langsung pada nilai dolar AS dan daya tarik investasi emas.
• Data Ekonomi Global: Indikator ekonomi makro seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran juga berperan dalam menentukan sentimen pasar terhadap emas.

Pengamat pasar komoditas, Ibrahim Assuaibi, memprediksi adanya potensi penurunan suku bunga oleh bank sentral AS (The Fed) pada bulan Juli. Jika hal ini terjadi, penurunan suku bunga dapat memicu penguatan kembali harga emas dunia. Penurunan suku bunga biasanya membuat dolar AS kurang menarik dan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil bunga.

Meskipun harga emas mengalami fluktuasi, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik karena beberapa keunggulan:

• Tahan Inflasi: Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, karena nilainya cenderung tetap stabil atau bahkan meningkat saat daya beli mata uang menurun.
• Stabil: Emas dikenal sebagai aset yang relatif stabil dalam jangka panjang, menjadikannya pilihan yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi.
• Mudah Dibeli dan Dijual (Likuid): Emas memiliki pasar yang sangat likuid, sehingga mudah untuk dibeli dan dijual kembali kapan saja.
• Cocok untuk Investasi Jangka Panjang: Karakteristiknya yang stabil dan tahan inflasi menjadikan emas sangat cocok untuk tujuan investasi jangka panjang, seperti persiapan pensiun atau pendidikan anak.

Penurunan harga emas saat ini, baik emas batangan maupun perhiasan, dianggap sebagai momen yang baik untuk akumulasi aset logam mulia. Terutama bagi investor yang berorientasi pada investasi jangka panjang, harga yang lebih rendah memberikan kesempatan untuk membeli lebih banyak emas dengan modal yang sama.

Disarankan untuk membandingkan harga dari berbagai sumber (seperti Antam, Pegadaian, Galeri24, Laku Emas, Raja Emas) sebelum bertransaksi untuk mendapatkan harga terbaik.

Untuk pembelian emas batangan, pembeli akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22. Besaran PPh 22 ini adalah 0,9% dari nilai transaksi. Namun, jika pembeli dapat menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) saat transaksi, besaran pajak tersebut dapat dipotong menjadi 0,45%.