Danantara Suntik Modal Garuda Indonesia Rp 6,6 Triliun, Total Bisa Rp 16,5 Triliun

Garuda Indonesia dan Citilink telah menerima suntikan modal awal sebesar US$ 405 juta, yang setara dengan sekitar Rp 6,6 triliun hingga Rp 6,65 triliun. Suntikan modal awal ini merupakan bagian dari komitmen pendanaan jangka panjang yang diproyeksikan mencapai total hingga US$ 1 miliar, atau setara sekitar Rp 16,3 triliun hingga Rp 16,5 triliun. Penambahan modal selanjutnya akan dilakukan secara bertahap.

Suntikan modal awal sebesar US$ 405 juta ini diberikan dalam bentuk pinjaman pemegang saham (shareholder loan). Ini berarti Danantara Indonesia memberikan pinjaman kepada Garuda Indonesia sebagai salah satu pemegang saham, yang menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap restrukturisasi dan transformasi perusahaan.

Dana suntikan modal awal ini akan difokuskan untuk beberapa kebutuhan penting, yaitu:

• Perawatan, Perbaikan, dan Overhaul (MRO) Armada: Dana akan digunakan untuk memastikan kondisi pesawat Garuda Indonesia dan Citilink tetap prima dan aman.
• Penguatan Operasional Jangka Pendek: Untuk mendukung kelancaran operasional harian dan efisiensi perusahaan.

Investasi ini juga merupakan bagian dari komitmen jangka panjang untuk restrukturisasi dan transformasi Garuda Indonesia secara menyeluruh.

Ya, ada syarat untuk pemberian modal lanjutan. Penambahan modal selanjutnya akan dilakukan secara bertahap dan bergantung pada perbaikan kinerja Garuda Indonesia setelah menerima pinjaman awal. Jika kinerja perusahaan tidak membaik sesuai harapan, pemberian modal lanjutan dapat dihentikan. Hal ini menunjukkan pendekatan yang profesional dan akuntabel dalam proses restrukturisasi dan transformasi.

Tujuan jangka panjang dari investasi Danantara Indonesia terhadap Garuda Indonesia adalah untuk mendukung restrukturisasi dan transformasi perusahaan secara menyeluruh. Ini mencakup:

• Optimalisasi Bisnis: Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.
• Efisiensi Finansial: Memperbaiki kondisi keuangan perusahaan.
• Tata Kelola Perusahaan yang Baik: Menerapkan standar manajemen dan pengawasan yang transparan dan akuntabel.

Transformasi ini menandai fase lanjutan setelah restrukturisasi fundamental Garuda pada periode 2021-2024, dengan harapan dapat mempercepat pemulihan operasional penuh dan membantu Garuda menjadi maskapai kelas dunia.

Setelah menerima investasi ini, Garuda Indonesia menargetkan beberapa pencapaian penting di masa depan, yaitu:

• Jumlah Pesawat: Menargetkan untuk memiliki 120 pesawat.
• Pendapatan Positif: Berusaha mencapai pendapatan positif pada tahun 2030.
• Maskapai Kelas Dunia: Berkomitmen untuk menjadi maskapai penerbangan kelas dunia.

Target-target ini diharapkan dapat dicapai melalui penguatan daya saing, peningkatan kinerja, dan integrasi teknologi untuk efisiensi operasional.

Inisiatif suntikan modal ini sejalan dengan strategi pemerintah Indonesia untuk:

• Memperkuat Konektivitas: Meningkatkan konektivitas domestik dan internasional.
• Mendorong Pariwisata: Mempercepat pertumbuhan sektor pariwisata nasional.
• Posisi Hub Penerbangan: Mendorong posisi Indonesia sebagai hub penerbangan utama di Asia Tenggara.

Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja, kepercayaan pasar, dan daya saing Garuda, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada tujuan strategis pemerintah.