Jon Jones Resmi Pensiun dari UFC, Tom Aspinall Juara Kelas Berat Tak Terbantahkan

Jon Jones dikenal sebagai salah satu petarung seni bela diri campuran (MMA) terbaik sepanjang masa. Ia memiliki karier yang sangat dominan di UFC, terutama di divisi kelas berat ringan, sebelum beralih ke kelas berat. Jones adalah sosok yang sangat dihormati atas kemampuannya di dalam oktagon, meskipun kariernya juga diwarnai oleh beberapa insiden di luar arena.

Jon Jones pensiun dengan rekor karier yang sangat impresif, yaitu 28 kemenangan, 1 kekalahan, dan 1 laga tanpa kontes (no contest). Pertarungan terakhirnya terjadi tujuh bulan sebelum pengumuman pensiunnya, di mana ia berhasil memenangkan pertandingan melawan Stipe Miocic.

Selama berkarier di UFC, Jon Jones mencatatkan sejumlah pencapaian penting yang mengukuhkan statusnya sebagai legenda:

• Ia adalah juara kelas berat ringan UFC dua kali.
• Memegang rekor pertahanan sabuk terbanyak di divisi kelas berat ringan, yaitu sebanyak 11 kali.
• Menjadi juara termuda dalam sejarah UFC pada usia 23 tahun.
• Salah satu dari hanya delapan petarung UFC yang berhasil menjadi juara di dua kelas berbeda (kelas berat ringan dan kelas berat).

Dampak langsung dari pensiunnya Jon Jones terhadap divisi kelas berat UFC adalah Tom Aspinall secara resmi dinobatkan sebagai juara kelas berat UFC yang tak terbantahkan. Sebelumnya, Aspinall adalah juara interim. Keputusan Jones untuk pensiun juga secara otomatis membatalkan laga unifikasi gelar yang seharusnya mempertemukan Jones dan Aspinall, meskipun Jones sendiri sebelumnya tidak tertarik menghadapi Aspinall dalam laga penyatuan gelar tersebut. Hal ini memberikan kejelasan pada masa depan divisi kelas berat yang sempat tidak pasti.

Tom Aspinall adalah petarung kelas berat UFC yang sebelumnya memegang gelar juara interim. Ia meraih gelar interim tersebut setelah mengalahkan Curtis Blaydes. Aspinall dinobatkan sebagai juara kelas berat tak terbantahkan secara langsung sebagai konsekuensi dari pensiunnya Jon Jones, yang berarti gelar tersebut kini sepenuhnya menjadi miliknya tanpa perlu melalui pertarungan unifikasi. Dana White memuji kesabaran Aspinall dalam menunggu kesempatan bertarung melawan Jones dan menyatakan keyakinannya bahwa Aspinall akan menjadi juara kelas berat yang hebat. Aspinall sendiri memiliki rekor UFC 8-1 dan bertekad untuk mengembangkan divisi kelas berat yang sempat stagnan.

Meskipun pensiun dari pertarungan kompetitif, Jon Jones menyatakan keinginannya untuk tetap berkontribusi pada olahraga MMA dan menginspirasi orang lain. Ia tidak ingin sepenuhnya lepas dari dunia MMA. Keputusan pensiun ini diambil setelah banyak refleksi, dan Jones menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya sepanjang kariernya. Namun, bersamaan dengan berita pensiun ini, Jones juga dilaporkan menghadapi masalah hukum baru, yang menambah catatan insiden di luar arena yang mewarnai kariernya.

Meskipun belum ada informasi pasti mengenai kapan Tom Aspinall akan bertarung lagi, beberapa nama calon lawan potensial telah disebutkan. Calon lawan Aspinall selanjutnya di divisi kelas berat adalah Ciryl Gane, Jailton Almeida, atau Alex Pereira. Pemilihan lawan akan sangat penting bagi Aspinall untuk membuktikan dominasinya sebagai juara tak terbantahkan dan memenuhi tekadnya untuk mengembangkan divisi kelas berat.

Analis UFC, Chael Sonnen, berpendapat bahwa warisan Jon Jones dapat terpengaruh oleh keputusannya untuk pensiun tanpa menghadapi Tom Aspinall. Menurut Sonnen, reputasi Jones dapat pulih jika Tom Aspinall gagal mengalahkan Ciryl Gane dengan cepat, merujuk pada kemenangan cepat Jones atas Gane pada tahun 2023. Sonnen menyatakan bahwa jika Jones tidak melawan Aspinall, warisannya akan terpengaruh kecuali Aspinall dan Gane bertarung lebih dari satu ronde. Hal ini menyoroti pentingnya pertarungan unifikasi bagi sebagian analis dalam menilai warisan seorang juara.