Prabowo Bentuk Satgas Koperasi Merah Putih, Puluhan Ribu Koperasi Desa Siap Beroperasi

Tujuan utama pembentukan Koperasi Merah Putih sangat beragam dan strategis, meliputi:

• Memperkuat Ekonomi Desa: Koperasi ini dirancang untuk menjadi pilar ekonomi di tingkat desa dan kelurahan, memberdayakan masyarakat lokal.
• Memperpendek Rantai Pasok: Salah satu fungsi krusialnya adalah memangkas jalur distribusi antara produsen dan konsumen, sehingga harga kebutuhan pokok bisa lebih terjangkau.
• Penyaluran Kebutuhan Dasar: Koperasi akan berperan dalam menyalurkan kebutuhan dasar seperti pupuk, tabung gas, dan bantuan pemerintah kepada masyarakat.
• Mendekatkan Teknologi dan Akses Modal: Program ini bertujuan untuk membawa teknologi dan akses permodalan lebih dekat ke desa-desa.
• Melatih Wirausahawan: Koperasi juga berfungsi sebagai sarana untuk melatih warga desa menjadi wirausahawan, mendorong kemandirian ekonomi.

Secara jangka panjang, pergerakan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini diyakini akan menjadi kekuatan ekonomi penting bagi Indonesia di masa depan.

Hingga saat ini, perkembangan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menunjukkan capaian yang signifikan:

• Jumlah Terbentuk: Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono melaporkan kepada Presiden Prabowo bahwa telah terbentuk 80.133 koperasi. Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto menyatakan 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah terbentuk, melampaui target nasional.
• Berbadan Hukum: Dari jumlah yang terbentuk, sekitar 63.000 koperasi telah berbadan hukum menurut laporan Wamen Koperasi. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menambahkan bahwa lebih dari 61 ribu atau 77% Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah berbadan hukum.

Capaian ini menunjukkan kemajuan pesat dalam legalitas dan kesiapan operasional koperasi-koperasi tersebut.

Proses legalitas Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sedang berjalan intensif. Setelah terbentuk, koperasi-koperasi ini harus mengurus legalitasnya di Kementerian Hukum dan HAM. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menargetkan bahwa Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) untuk koperasi-koperasi ini akan selesai pada akhir Juni. Setelah legalitas selesai, koperasi-koperasi ini akan siap untuk memulai kegiatan usaha mereka.

Setelah legalitasnya selesai, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan memulai kegiatan usaha yang disesuaikan dengan potensi lokal masing-masing. Contohnya, Koperasi Desa Merah Putih Ceria Sembako di Bandung telah beroperasi dengan baik, menyediakan kebutuhan pokok, layanan pengiriman, dan bahkan belanja online. Secara umum, koperasi ini akan berfokus pada penyediaan kebutuhan dasar masyarakat, memangkas jalur distribusi, dan melatih warga desa menjadi wirausahawan.

Keberlanjutan Koperasi Merah Putih sangat ditekankan oleh Presiden Prabowo, khususnya melalui pembiayaan dan pendampingan terintegrasi. Selain itu, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) juga membuka peluang pendanaan untuk proyek infrastruktur eksisting seperti Koperasi Desa Merah Putih, asalkan sesuai dengan ketentuan SMI. Ini menunjukkan adanya dukungan finansial dan pendampingan yang komprehensif untuk memastikan koperasi dapat beroperasi secara optimal dan berkelanjutan.

Ada dua tanggal penting terkait peluncuran dan pengumuman program Koperasi Merah Putih:

• Peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih: Ditargetkan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.
• Pengumuman Perkembangan Program: Perkembangan program ini akan diumumkan secara resmi pada Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) pada 19 Juli 2025 di Klaten, Jawa Tengah.

Harkopnas tahun ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian/Lembaga yang tergabung dalam Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bersama Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).