Uji Coba Starship Kembali Gagal, Ambisi Misi Mars SpaceX Terancam Tertunda

Ledakan prototipe Starship terbaru terjadi pada Rabu malam di Massey's Testing Center, yang berlokasi di Texas. Insiden ini merupakan bagian dari serangkaian uji coba yang dilakukan oleh SpaceX.

Dampak dari ledakan prototipe Starship terbaru ini adalah:

• SpaceX mengonfirmasi adanya 'anomali besar'.
• Area aman telah dijaga, dan seluruh personel dipastikan selamat tanpa ada bahaya bagi masyarakat sekitar.
• CEO SpaceX, Elon Musk, meminta warga untuk tidak mendekati lokasi.
• Insiden ini memaksa SpaceX untuk menunda persiapan peluncuran uji terbang kesepuluh yang sebelumnya ditargetkan oleh FAA pada 29 Juni, tanpa batas waktu yang jelas.

Tidak, insiden ledakan prototipe terbaru ini bukanlah kegagalan pertama bagi program Starship. Sebelumnya, roket Starship SpaceX juga mengalami beberapa kegagalan signifikan:

• Uji terbang kesembilan: Meledak di atas Samudra Hindia, menjadikannya kegagalan ketiga pada tahun ini.
• Uji terbang ketujuh: Berakhir dengan anomali dan kehancuran setelah sekitar del8 setengah menit penerbangan.

Serangkaian insiden ini menunjukkan tantangan besar dalam pengembangan roket yang kompleks seperti Starship.

Tujuan utama pengembangan roket Starship oleh SpaceX adalah untuk menciptakan sistem transportasi luar angkasa yang sepenuhnya dapat digunakan kembali. Visi jangka panjang Elon Musk adalah menjadikan manusia spesies multiplanet. Starship dirancang untuk misi ke Bulan dan Mars, dengan target ambisius untuk mengirim Starship ke Mars pada tahun 2026. Ini akan memungkinkan eksplorasi luar angkasa yang lebih luas dan pembangunan koloni di planet lain.

Insiden ledakan prototipe terbaru ini secara langsung memengaruhi jadwal uji terbang Starship selanjutnya. Persiapan untuk uji terbang kesepuluh, yang sebelumnya ditargetkan oleh FAA pada 29 Juni, kini ditunda tanpa batas waktu yang jelas. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan oleh pihak berwenang dan insinyur SpaceX, dan hasil penyelidikan ini akan menentukan kapan uji terbang berikutnya dapat dilanjutkan.

SpaceX beroperasi dengan filosofi 'gagal cepat, belajar cepat' (fail fast, learn fast). Filosofi ini berarti mereka melakukan uji coba berulang kali, bahkan jika itu berarti menghadapi kegagalan, untuk dengan cepat mengidentifikasi masalah dan menerapkan perbaikan. Implikasi dari filosofi ini adalah:

• Kemajuan yang cepat: Memungkinkan siklus pengembangan yang lebih singkat.
• Biaya finansial besar: Setiap kegagalan dapat menimbulkan kerugian material yang signifikan.
• Dampak lingkungan: Ledakan dan uji coba berulang dapat menimbulkan kekhawatiran tentang polusi dan dampak terhadap lingkungan sekitar.

Meskipun demikian, pendekatan ini dianggap penting untuk inovasi dalam industri antariksa yang berisiko tinggi.

Serangkaian kegagalan Starship ini menimbulkan beberapa kekhawatiran serius, antara lain:

• Masa depan program Starship: Kegagalan berulang memunculkan pertanyaan tentang kelayakan dan keberhasilan jangka panjang program yang telah dikembangkan selama lebih dari satu dekade ini.
• Batas toleransi terhadap polusi Bumi: Ada kekhawatiran tentang dampak lingkungan dan polusi yang dihasilkan dari uji coba dan kegagalan roket yang berulang, terutama dalam konteks eksplorasi luar angkasa.
• Biaya finansial: Setiap insiden menyebabkan kerugian finansial yang besar, meskipun SpaceX memiliki sumber daya yang signifikan.

Meskipun FAA telah meningkatkan batas peluncuran Starship di Texas dari 5 menjadi 25 untuk tahun ini, kegagalan ini tetap menjadi sorotan publik dan regulator.