Kaesang Pangarep Resmi Daftar Ketum PSI Lagi, Pastikan Jokowi Tak Bersaing

Kaesang telah memenuhi syarat pendaftaran sebagai Calon Ketua Umum PSI. Syarat tersebut adalah mendapatkan dukungan dari 10 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 75 Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

Jika terpilih kembali sebagai Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep memiliki beberapa target utama:

• Meloloskan PSI ke parlemen pada Pemilu 2029.
• Mengklaim akan ada banyak tokoh besar yang bergabung dengan PSI.
• Bertekad untuk memperbanyak kepala daerah yang berasal dari kader PSI.

Selain Kaesang Pangarep, calon lain yang juga mendaftarkan diri sebagai Calon Ketua Umum PSI adalah Ronald A. Sinaga.

Proses pemilihan Ketua Umum PSI akan dilakukan melalui e-voting. Pemungutan suara secara elektronik ini akan berlangsung selama satu pekan.

Berikut adalah jadwal penting terkait pemilihan Ketua Umum PSI:

• Verifikasi anggota resmi yang akan berpartisipasi dalam pemilihan ditargetkan selesai pada 3 Juli 2025.
• Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT) akan dilakukan pada 10 Juli 2025.
• Pemilihan ketua umum melalui e-voting akan berlangsung dari tanggal 12 hingga 19 Juli.
• Kongres Nasional PSI akan diselenggarakan pada Juli 2025.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSI. Kaesang Pangarep menegaskan bahwa tidak mungkin seorang anak bersaing dengan ayahnya sendiri. Juru bicara PSI, Cheryl Tanzil, menyatakan bahwa Jokowi tetap memiliki peran penting bagi PSI sebagai fatsun politik dan PSI telah lama menggaungkan Jokowisme, bahkan membuka peluang penempatan spesial bagi Jokowi di partai.

Sekitar 140 ribu hingga hampir 150 ribu kader PSI telah terverifikasi dan berhak untuk berpartisipasi dalam pemilihan Ketua Umum.

Ada beberapa pandangan dan tudingan terkait proses pemilihan Ketua Umum PSI:

• Guntur Romli, mantan kader PSI, meyakini bahwa Kaesang sudah pasti terpilih kembali dan calon lainnya hanya sebagai gimik atau calon boneka. Ia juga menganggap pengaitan Jokowi dengan Ketum PSI hanya untuk mendongkrak partai.
• Cheryl Tanzil, Ketua DPP PSI, menanggapi tudingan Guntur Romli dengan mempertanyakan sumber informasinya dan menyebutnya berkhayal, menekankan bahwa PSI menghargai kebebasan berpendapat asalkan tidak menyebarkan berita bohong.
• Adi Prayinto, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), menilai keputusan Jokowi untuk tidak mendaftar mempertegas posisinya yang ingin menjadi "partai perorangan". Ia juga meyakini bahwa Jokowi telah memberikan restu penuh kepada Kaesang dan akan berperan sebagai penasihat politik bagi Gibran dan Kaesang.