Gelombang Panas Ekstrem Landa Jepang, Lima Orang Tewas dan Ratusan Dirawat

Gelombang panas ini memengaruhi sebagian besar wilayah Jepang. Beberapa daerah yang secara spesifik disebutkan terdampak parah meliputi:

• Wilayah Kanto (tempat empat kematian awal diduga akibat sengatan panas)
• Tokyo (mencatat 169 orang dirawat dan dua kematian lansia)
• Osaka (satu kematian lansia di Kota Ikeda dan suhu 33,4 derajat Celsius)
• Kofu (mencapai suhu tertinggi 38,2 derajat Celsius)
• Takasaki
• Kota Shizuoka

Suhu udara mencapai puncaknya di Kofu dengan 38,2 derajat Celsius, yang lebih dari 10 derajat di atas rata-rata untuk bulan Juni. Di Tokyo, suhu tercatat 34,8 derajat Celsius, dan di Osaka mencapai 33,4 derajat Celsius.

Menurut Profesor Yukiko Imada dari Universitas Tokyo, penyebab utama gelombang panas ekstrem ini adalah perluasan sistem tekanan tinggi Pasifik yang tidak sesuai musim di atas kepulauan Jepang.

Meskipun gelombang panas dapat memengaruhi siapa saja, laporan menunjukkan bahwa lansia sangat rentan terhadap dampaknya. Salah satu korban meninggal terbaru adalah seorang lansia berusia 90-an di Kota Ikeda, Prefektur Osaka. Selain itu, dua korban meninggal di Tokyo juga berusia 70-an, menunjukkan kerentanan kelompok usia ini.

Badan Meteorologi Jepang dan otoritas terkait telah mengeluarkan peringatan sengatan panas untuk sebagian besar wilayah Jepang. Imbauan penting yang diberikan kepada masyarakat meliputi:

• Minum air secara teratur untuk mencegah dehidrasi.
• Beristirahat jika berada di luar ruangan, terutama saat suhu puncak.
• Beberapa kota bahkan melarang aktivitas olahraga berat untuk mengurangi risiko sengatan panas.

Panas ekstrem ini diperkirakan akan berlanjut hingga akhir pekan, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti anjuran keselamatan.

Terdapat beberapa perbedaan data mengenai jumlah korban jiwa dan orang yang dirawat di rumah sakit antar sumber berita. Misalnya:

• detik.com melaporkan 226 orang dirawat.
• NHK melaporkan sekitar seratus orang dirawat.
• republika.co.id awalnya menyebut satu orang meninggal dan 100 dirawat, namun kemudian juga melaporkan dua kematian di Tokyo dan satu di Osaka, yang jika digabungkan dengan kematian di Osaka yang disebutkan cnnindonesia.com, totalnya menjadi lima.

Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh perbedaan waktu pelaporan, cakupan wilayah yang berbeda oleh setiap sumber, atau metodologi pengumpulan data yang bervariasi. Meskipun ada perbedaan angka spesifik, semua sumber sepakat bahwa ada korban jiwa dan ratusan orang dirawat akibat gelombang panas ini, menunjukkan dampak serius dari fenomena ini.