
Trending
23 Jun 2025 - 23 Jun 2025
Terakhir diperbarui
23 Jun 2025
Jumlah artikel
5 artikel
Overview
Pemerintah berencana menyiapkan 350 ribu rumah subsidi pada 2025. Sementara itu, wacana rumah subsidi diperkecil menjadi 18 meter persegi menuai kritik karena dianggap tidak layak. BTN mempertegas dukungan ekonomi hijau melalui KPR subsidi yang inklusif, menjangkau MBR, dan menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan.
🏠 Program Perumahan Pemerintah
- Pemerintah akan menyiapkan 350 ribu rumah subsidi untuk masyarakat pada tahun 2025, menjadikannya inisiatif terbesar dalam sejarah Indonesia.
- Program ini merupakan wujud keberpihakan Presiden Prabowo Subianto kepada rakyat, bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menegaskan kesiapannya untuk berdebat dengan siapa pun yang meragukan komitmen pemerintah di bidang perumahan.
- Rincian lebih lanjut mengenai program subsidi rumah ini akan diumumkan kemudian.
📏 Kontroversi Ukuran Rumah Subsidi
- Menteri Perumahan mewacanakan pengurangan ukuran rumah subsidi menjadi 18 meter persegi sebagai solusi perumahan di perkotaan.
- Lippo Group mendukung wacana ini dengan mengirimkan mockup rumah berukuran 14 meter persegi, diperkirakan seharga Rp100 juta-Rp140 juta di beberapa daerah.
- Usulan pengurangan ukuran rumah subsidi ini masih dalam peninjauan menyusul kritik publik yang menilai ukuran tersebut tidak manusiawi.
- Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menilai ukuran tersebut tidak memenuhi standar minimum hunian layak dan berpotensi melanggar Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2017.
- Anggota DPR dan ahli kebijakan publik mengkritik desain rumah mikro sebagai "kandang permanen" dan "sesat," serta mendesak pemerintah mempertimbangkan pembangunan vertikal.
- Kepala Departemen Riset Colliers Indonesia khawatir kebijakan ini akan membuat rumah subsidi tidak laku dan menyarankan solusi rumah vertikal dengan fasilitas ruang publik.
🏦 Peran BTN dalam KPR Berkelanjutan
- BTN mempertegas perannya dalam mendukung ekonomi hijau dengan memperkenalkan KPR Subsidi di forum keuangan berkelanjutan UNEP-FI di Cina.
- KPR subsidi BTN membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah terjangkau dengan suku bunga tetap 5% dan menjadi motor penggerak bisnis BTN.
- Sekitar 90% dari kredit konsumer BTN adalah KPR yang diakses oleh MBR, menjadikannya sarana inklusi keuangan bagi keluarga berpenghasilan rendah.
- Demografi debitur KPR BTN menunjukkan inklusi keuangan yang setara dan kesetaraan gender, dengan 61% tinggal di pinggiran/luar kota dan 31% adalah perempuan.
- BTN mengelola portofolio dengan cermat dan mengembangkan manajemen risiko adaptif untuk mengatasi risiko iklim, memastikan profit dan dampak sosial berjalan seiring.
- Transformasi BTN dalam keuangan berkelanjutan dimulai sejak 2023 dengan implementasi Impact Analysis berdasarkan UNEP FI Principles for Responsible Banking (PRB) dan kerangka kerja ESG.
METRO TV
Intip 'Jeroan' Rumah Subsidi 14 Meter Persegi #kontroversi
tvOneNews
[FULL] Rumah Subsidi Minimalis, Layak Untuk Siapa? | IBF tvOne
Apa rencana pemerintah terkait rumah subsidi untuk tahun 2025?
Pemerintah, melalui Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, berencana menyiapkan 350 ribu rumah subsidi untuk masyarakat pada tahun 2025. Inisiatif ini disebut sebagai yang terbesar dalam sejarah Indonesia dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rincian lebih lanjut mengenai program ini akan diumumkan kemudian.
Siapa yang bertanggung jawab atas program rumah subsidi ini?
Program rumah subsidi ini diinisiasi dan diumumkan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. Beliau menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan wujud keberpihakan Presiden Prabowo Subianto kepada rakyat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan di bidang perumahan.
Berapa target jumlah rumah subsidi yang akan disiapkan pemerintah pada tahun 2025?
Pemerintah menargetkan untuk menyiapkan sebanyak 350 ribu unit rumah subsidi pada tahun 2025. Jumlah ini diklaim sebagai inisiatif terbesar dalam sejarah perumahan di Indonesia.
Apa wacana terbaru mengenai ukuran rumah subsidi yang diusulkan?
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman mewacanakan pengurangan ukuran rumah subsidi menjadi 18 meter persegi sebagai solusi perumahan di perkotaan. Bahkan, Lippo Group telah mengirimkan mockup rumah berukuran 14 meter persegi dengan perkiraan harga Rp100 juta-Rp140 juta di beberapa daerah seperti Cikampek, Purwakarta, Bogor, dan Tangerang. Wacana ini masih dalam peninjauan dan belum ada keputusan resmi dari kementerian.
Bagaimana tanggapan publik dan ahli terhadap wacana pengurangan ukuran rumah subsidi?
Wacana pengurangan ukuran rumah subsidi ini mendapat berbagai kritik dan kekhawatiran dari publik serta para ahli:
- Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menilai ukuran tersebut tidak manusiawi dan tidak memenuhi standar minimum hunian layak, serta berpotensi melanggar Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2017.
- Anggota DPR Yanuar Arif Wibowo menyebut desain rumah mikro seperti "kandang permanen".
- Ahli kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai rencana itu "sesat" dan mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan pembangunan vertikal.
- Kepala Departemen Riset Colliers Indonesia khawatir kebijakan ini akan membuat rumah subsidi tidak laku dan menyarankan solusi rumah vertikal dengan fasilitas ruang publik sebagai alternatif yang lebih manusiawi.
Meskipun demikian, Maruarar berpendapat bahwa rumah berukuran kecil dapat menjadi solusi praktis untuk perumahan terjangkau di kota-kota besar.
Apa peran BTN dalam mendukung program KPR Subsidi?
BTN memiliki peran penting dalam mendukung program KPR Subsidi. BTN mempertegas perannya dalam mendukung ekonomi hijau dengan memperkenalkan KPR Subsidi di forum keuangan berkelanjutan United Nations Environment Programme-Finance Initiative (UNEP-FI) di Cina. KPR subsidi tidak hanya membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah terjangkau, tetapi juga menjadi motor penggerak bisnis BTN dan memberikan imbal hasil yang berkelanjutan. Sekitar 90% dari kredit konsumer BTN adalah KPR yang diakses oleh MBR, menjadikan BTN sebagai sarana inklusi keuangan bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Bagaimana BTN mengintegrasikan prinsip ekonomi hijau dalam program KPR Subsidi mereka?
BTN mengintegrasikan prinsip ekonomi hijau dalam program KPR Subsidi mereka melalui beberapa inisiatif:
- Transformasi BTN dalam keuangan berkelanjutan dimulai sejak tahun 2023.
- Implementasi Impact Analysis berdasarkan UNEP FI Principles for Responsible Banking (PRB).
- Penerapan kerangka kerja Environmental, Social, and Governance (ESG) yang komprehensif.
- Pengembangan program Rumah Rendah Emisi.
- Pengelolaan portofolio dengan cermat dan pengembangan manajemen risiko adaptif untuk mengatasi risiko iklim, memastikan profit dan dampak sosial berjalan seiring.
Siapa saja yang menjadi penerima manfaat utama dari KPR Subsidi BTN?
Penerima manfaat utama dari KPR Subsidi BTN adalah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Data menunjukkan profil debitur KPR BTN yang beragam dan inklusif:
- Sekitar 61% debitur tinggal di pinggiran dan luar kota.
- Sebanyak 68% berusia produktif (30-60 tahun).
- 31% adalah perempuan, menunjukkan inklusi keuangan yang setara dan kesetaraan gender dalam kepemilikan rumah.
Apa saja manfaat KPR Subsidi BTN bagi masyarakat berpenghasilan rendah?
KPR Subsidi BTN memberikan beberapa manfaat signifikan bagi masyarakat berpenghasilan rendah:
- Membantu masyarakat memiliki rumah terjangkau.
- Menawarkan suku bunga tetap 5%, memberikan kepastian cicilan.
- Berfungsi sebagai sarana inklusi keuangan bagi keluarga berpenghasilan rendah yang mungkin kesulitan mengakses pembiayaan perumahan konvensional.
- Mendorong kesetaraan gender dalam kepemilikan rumah, dengan proporsi debitur perempuan yang signifikan.
Masih Seputar ekonomi
80 Ribu Kopdes Merah Putih Resmi Terbentuk, Siap Berantas Rentenir dan Buka Kerja
sekitar 2 jam yang lalu

Selat Hormuz Terancam Ditutup: Ekonomi Indonesia Hadapi Tekanan Rupiah dan Lonjakan Harga Minyak
sekitar 2 jam yang lalu

Daya Saing Indonesia Merosot Tajam, Efisiensi Pemerintah dan Bisnis Jadi Sorotan
sekitar 5 jam yang lalu

Danantara Siapkan Dana Triliunan Rupiah untuk Proyek Strategis Nasional dan Hilirisasi
sekitar 5 jam yang lalu

Penyaluran Pupuk Subsidi Capai Rekor Tertinggi, Pemerintah Jamin Ketersediaan Petani
sekitar 5 jam yang lalu

HUT Jakarta ke-498: Nikmati Tarif Rp 1 untuk TransJakarta, MRT, dan LRT
sekitar 8 jam yang lalu

Konflik Iran-Israel Picu Kenaikan Harga Minyak, Kadin Soroti Ancaman Inflasi Global
sekitar 8 jam yang lalu

Indonesia Tegaskan Komitmen Perkuat Kerja Sama Strategis dengan Rusia di Berbagai Sektor
sekitar 11 jam yang lalu

Prabowo Targetkan Ekonomi RI Tumbuh 7%, Pamer Swasembada Pangan di Rusia
sekitar 11 jam yang lalu

IHSG Anjlok Drastis Akibat Geopolitik Timur Tengah, Investor Asing Net Sell
sekitar 14 jam yang lalu

Sumber Artikel
Berita Terbaru

Natasha Wilona Santai Soal Jodoh, Ungkap Kriteria Pria Idaman Setelah Hadiri Pernikahan

Adam Suseno Suami Inul Daratista Dirawat Intensif Usai Pembuluh Darah Kaki Robek

Perplexity AI Rilis Fitur Video AI di X, Respons Tinggi Picu Antrean

OpenAI Hapus Konten 'io' Akibat Gugatan Merek Dagang, Akuisisi Jony Ive Tetap Lanjut

Kaesang Cuti dari Ketua Umum PSI, Pemilu Raya Dituding Gimik Politik
Trending

AS Bombardir Fasilitas Nuklir Iran, Picu Kecaman Global dan Ancaman Balasan

Ketegangan Iran-Israel Memuncak: Saling Serang Nuklir dan Potensi Intervensi AS

AS Bombardir Tiga Fasilitas Nuklir Iran, Picu Balasan Rudal ke Israel

Konflik Iran-Israel Memuncak: Rudal Hantam Target Vital, Isu Nuklir Jadi Pusat Perhatian

AS Bombardir Fasilitas Nuklir Iran, Picu Balasan Rudal dan Kekhawatiran Perang Dunia
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.