IHSG Anjlok Drastis Akibat Geopolitik Timur Tengah, Investor Asing Net Sell

IHSG anjlok drastis akibat ketegangan geopolitik Timur Tengah, turun 3,61% menjadi 6.907,14. Investor asing catat net sell Rp2,73 triliun. Temukan analisis lengkapnya.

image cover
leaderboard

Trending

23 Jun 2025 - 23 Jun 2025

update

Terakhir diperbarui

23 Jun 2025

newspaper

Jumlah artikel

6 artikel

article

Overview

IHSG mengalami penurunan signifikan (16-20 Juni 2025), anjlok 3,61% ke 6.907,138. Kapitalisasi pasar turun 3,17% menjadi Rp12.099 triliun. Ketegangan geopolitik Timur Tengah dan kebijakan suku bunga global memicu aksi jual bersih asing Rp2,73 triliun. Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG masih berpotensi koreksi, menguji support 6.820–6.850.

📉 Kinerja IHSG

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun signifikan 3,61% ke level 6.907,138 dari 7.166,065 selama periode 16-20 Juni 2025.
  • Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 3,17% menjadi Rp12.099 triliun pada periode yang sama.
  • Pada penutupan Jumat, 20 Juni 2025, IHSG melemah 0,88% menjadi 6.907,14, sementara indeks LQ45 juga turun 1,28%.
  • Hampir seluruh sektor mengalami penurunan, termasuk energi, keuangan, dan teknologi, kecuali sektor transportasi yang sempat menguat.

🌍 Faktor Pemicu Penurunan

  • Pelemahan IHSG terutama dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya kekhawatiran pasar terhadap potensi konflik Iran-Israel.
  • Kecemasan pasar sedikit mereda setelah Presiden AS menunda keputusan intervensi militer selama dua pekan untuk mempertimbangkan negosiasi.
  • Bank Sentral China (PBoC) mempertahankan suku bunga acuannya, sejalan dengan kehati-hatian The Fed dan Bank of England dalam menurunkan suku bunga.

💰 Pergerakan Investor & Transaksi

  • Investor asing mencatat aksi jual bersih (net sell) senilai Rp2,73 triliun pada hari terakhir perdagangan pekan tersebut.
  • Total jual bersih investor asing sejak awal tahun mencapai Rp53,10 triliun, menandakan arus modal asing keluar dari pasar saham domestik.
  • Rata-rata nilai transaksi harian menurun 7,63% menjadi Rp15,01 triliun, dengan frekuensi transaksi harian turun 8,15%.
  • Volume transaksi harian juga merosot 13% menjadi 24,41 miliar lembar saham.

🔮 Proyeksi Pasar

  • Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG masih rentan terhadap koreksi pada awal pekan depan, Senin, 23 Juni 2025.
  • IHSG berpotensi menguji level support di kisaran 6.820–6.850.
  • Prediksi ini didukung oleh indikator teknikal seperti Stochastic RSI dan MACD.

Apa itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?

add

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah salah satu indikator utama yang digunakan untuk mengukur kinerja pasar saham di Indonesia. IHSG mencerminkan pergerakan harga saham dari seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pergerakan IHSG dapat memberikan gambaran umum mengenai kondisi ekonomi dan sentimen investor di pasar modal.

Bagaimana kinerja IHSG pada periode 16-20 Juni 2025?

add

Selama periode 16-20 Juni 2025, IHSG menunjukkan tren penurunan yang signifikan. IHSG anjlok sebesar 3,61%, dari level 7.166,065 menjadi 6.907,138. Pada penutupan perdagangan Jumat, 20 Juni 2025, IHSG melemah 0,88% menjadi 6.907,14. Sebelumnya, pada Kamis, 19 Juni 2025, IHSG juga ditutup melemah 1,96% atau 139,15 poin ke level 6.968.

Berapa penurunan kapitalisasi pasar BEI selama periode tersebut?

add

Selama periode 16-20 Juni 2025, kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan sebesar 3,17%. Penurunan ini menyebabkan kapitalisasi pasar turun menjadi Rp12.099 triliun.

Apa saja faktor utama yang menyebabkan pelemahan IHSG?

add

Pelemahan IHSG terutama dipicu oleh beberapa faktor utama:

  • Ketegangan Geopolitik: Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, khususnya kekhawatiran pasar terhadap potensi keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik Iran-Israel, menjadi pemicu utama. Meskipun kekhawatiran sempat mereda setelah Presiden AS menunda keputusan intervensi militer, sentimen negatif tetap membayangi.
  • Kebijakan Bank Sentral: Bank Sentral China (PBoC) mempertahankan suku bunga acuannya. Kebijakan ini sejalan dengan kehati-hatian The Fed (Bank Sentral AS) dan Bank of England dalam menurunkan suku bunga di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global, yang turut mempengaruhi sentimen pasar.

Bagaimana respons investor asing terhadap kondisi pasar ini?

add

Investor asing menunjukkan respons negatif terhadap kondisi pasar ini dengan mencatat aksi jual bersih (net sell) yang signifikan. Pada hari terakhir perdagangan pekan tersebut, investor asing melakukan jual bersih senilai Rp2,73 triliun. Secara kumulatif, total jual bersih investor asing sejak awal tahun mencapai Rp53,10 triliun, yang menandakan adanya arus modal asing keluar dari pasar saham domestik.

Bagaimana dampak pelemahan IHSG terhadap aktivitas transaksi harian di BEI?

add

Pelemahan IHSG berdampak pada penurunan aktivitas transaksi harian di BEI:

  • Rata-rata nilai transaksi harian: Menurun 7,63% menjadi Rp15,01 triliun.
  • Frekuensi transaksi harian: Turun 8,15% menjadi 1,31 juta kali.
  • Volume transaksi harian: Merosot 13% menjadi 24,41 miliar lembar saham.

Pada sesi pertama Jumat, 20 Juni 2025, total volume saham yang diperdagangkan mencapai 13,88 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp7,07 triliun.

Sektor-sektor apa saja yang terdampak oleh penurunan IHSG?

add

Hampir seluruh sektor di BEI mengalami penurunan akibat pelemahan IHSG. Sektor-sektor yang terdampak meliputi:

  • Energi
  • Konsumer non-siklikal
  • Konsumer siklikal
  • Keuangan
  • Infrastruktur
  • Properti
  • Bahan baku
  • Transportasi
  • Industri
  • Teknologi
  • Kesehatan

Sektor transportasi sempat menjadi satu-satunya yang menguat pada sesi pertama Jumat, 20 Juni 2025, dengan kenaikan 0,76%, namun secara keseluruhan trennya tetap negatif.

Bagaimana prediksi pergerakan IHSG untuk awal pekan berikutnya?

add

Phintraco Sekuritas memprediksi bahwa IHSG masih rentan terhadap koreksi pada awal pekan berikutnya, yaitu Senin, 23 Juni 2025. IHSG berpotensi menguji level support di kisaran 6.820–6.850. Prediksi ini didukung oleh indikator teknikal seperti Stochastic RSI dan MACD yang menunjukkan adanya tekanan jual.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang