Pemerintah RI Berhasil Evakuasi 101 WNI dari Iran dan Israel di Tengah Konflik

Status siaga bagi WNI di Iran awalnya ditetapkan pada Siaga 2. Namun, seiring dengan eskalasi konflik, status ini kemudian ditingkatkan menjadi Level 1.

Kementerian Luar Negeri RI telah berhasil mengevakuasi total 101 WNI dari wilayah konflik. Dari jumlah tersebut, 97 WNI dievakuasi dari Iran dan 4 WNI lainnya dievakuasi dari Israel.

Proses evakuasi WNI dari Iran dilakukan secara bertahap melalui jalur darat menggunakan empat bus. Rute evakuasi adalah melalui perbatasan Iran-Azerbaijan menuju Baku, yang memakan waktu perjalanan sekitar 16 jam. Evakuasi jalur darat dipilih karena hampir semua penerbangan ke Teheran ditutup akibat konflik. Mayoritas WNI yang dievakuasi berada di Teheran.

Sebanyak empat WNI berhasil dievakuasi dari Israel. Proses evakuasi ini dilakukan melalui jalur darat dengan melintasi perbatasan menuju Yordania.

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri RI, mengimbau seluruh WNI untuk menunda perjalanan ke Israel dan Palestina mengingat situasi keamanan yang tidak kondusif. KBRI Teheran juga diinstruksikan untuk terus berkomunikasi dengan seluruh WNI di Iran.

Pemerintah Indonesia, melalui Menlu Sugiono, mengutuk serangan Israel dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri. Pemerintah juga diminta untuk fokus melindungi WNI dan menyiapkan strategi menghadapi eskalasi konflik.

Menurut pengamat, eskalasi konflik berpotensi menyebabkan penutupan Selat Hormuz. Jika hal ini terjadi, dampaknya adalah peningkatan harga minyak dunia, yang secara langsung akan berdampak pada ekonomi Indonesia.

Ya, upaya evakuasi serupa juga dilakukan oleh berbagai negara lain untuk warga negara mereka dari Iran dan Israel. Negara-negara tersebut antara lain:

• Jerman
• Polandia
• Yunani
• Amerika Serikat
• Cina
• Pakistan
• India
• Vietnam
• Jepang
• Australia