DJ Whisnu Santika Sukses Bawa Musik Pop Indonesia dan 'Indonesian Bounce' Mendunia

Whisnu Santika meramu ulang lagu pop Indonesia dengan menyusun ulang harmoni, ritme, dan tempo lagu tersebut. Tujuannya adalah agar lirik puitis dari lagu pop tetap dapat dinikmati di dance floor, dengan tetap memberikan ruang kontemplasi meskipun diiringi beat yang mengajak untuk bergerak. Contoh lagu yang berhasil diubahnya adalah "Mangu" dari Fourtwnty dan "Bagaimana Kalau Aku Tidak Baik-Baik Saja" dari Judika, yang diubah menjadi anthem klub yang elegan.

"Indonesian Bounce" adalah sebuah genre musik yang dicetuskan oleh Whisnu Santika saat pandemi Covid-19 melanda. Genre ini merupakan campuran unik dari baile funk, breakbeat, dan nuansa musik tropis Indonesia. Genre ini menjadi simbol kreativitas yang lahir dari keterbatasan selama masa pandemi.

Selama pandemi Covid-19, Whisnu Santika mengembangkan "Indonesian Bounce" dengan beberapa cara:

• Melakukan tur ke kota-kota kecil untuk memperkenalkan dan menyebarkan genre ini.
• Berkolaborasi dengan musisi lokal di berbagai daerah untuk memperkaya dan mengembangkan genre tersebut.
• Membuka kolaborasi dengan musisi muda, memberikan kesempatan bagi talenta baru untuk berkontribusi.

Berkat upaya ini, "Indonesian Bounce" kini telah menyebar ke berbagai kota di Indonesia.

Selain menciptakan musik, Whisnu Santika juga membangun sebuah platform digital. Platform ini bertujuan untuk menghubungkan produser, vokalis, dan penulis lagu dari berbagai daerah di Indonesia. Inisiatif ini mendukung kolaborasi dan pengembangan talenta musik di seluruh negeri.

Whisnu Santika berhasil menembus pasar streaming internasional dengan strategi yang berfokus pada kolaborasi lintas negara dan menonjolkan identitas musik lokal. Pendekatan ini memungkinkan karyanya menjangkau jutaan pendengar di seluruh dunia, membuktikan bahwa musik elektronik Indonesia memiliki daya saing global.

Beberapa contoh kolaborasi internasional Whisnu Santika yang sukses antara lain:

• Trek "Lov3", di mana ia menggandeng Sorn dari industri K-Pop. Lagu ini berhasil masuk ke berbagai playlist editorial di Asia Tenggara, menunjukkan daya tariknya di pasar regional.
• Lagu "Are You Ready", yang dirilis bersama Akeey dan Liquid Silva. Trek ini dirilis oleh Spinnin' Records, salah satu label musik elektronik terbesar di dunia, yang membuka akses ke playlist global di platform seperti Spotify dan Apple Music.

Bagi Whisnu Santika, kolaborasi adalah strategi kunci untuk berbagi audiens dan memperluas jangkauan musik secara eksponensial. Melalui kolaborasi, ia dapat menjangkau pendengar baru yang sebelumnya mungkin tidak terpapar musiknya, sekaligus memperkenalkan identitas musik Indonesia ke kancah global. Ini juga menjadi bukti nyata bahwa musik elektronik Indonesia mampu bersaing di pasar internasional.