Konflik Iran-Israel Memanas, Ekonom Peringatkan Rupiah dan Harga Minyak Terancam

Konflik Iran-Israel memanas, berpotensi tekan rupiah dan harga minyak. Ekonom peringatkan pentingnya segera koordinasi untuk stabilisasi ekonomi Indonesia.

image cover
leaderboard

Trending

22 Jun 2025 - 22 Jun 2025

update

Terakhir diperbarui

22 Jun 2025

newspaper

Jumlah artikel

10 artikel

article

Overview

Eskalasi konflik Iran-Israel picu kekhawatiran ekonomi global dan Indonesia. Kenaikan harga minyak dunia berpotensi membebani APBN 2025. Ekonom tekankan perlunya stabilisasi rupiah dan antisipasi inflasi. Sektor industri tertekan harga energi dan fluktuasi nilai tukar. Ekspor CPO juga terancam. Pemerintah didorong efisiensi energi dan diversifikasi sumber energi.

💸 Dampak Ekonomi Global & Nasional

  • Eskalasi konflik Iran-Israel dengan keterlibatan AS memicu kekhawatiran serius terhadap ekonomi global dan Indonesia.
  • Isu ini mendominasi diskusi di forum internasional, mencerminkan polarisasi kekuatan dan pergeseran tatanan multipolar.
  • Harga minyak mentah Brent telah naik hingga US$79,04 per barel, meningkat 18% sejak 10 Juni, karena kekhawatiran gangguan pasokan.
  • Oxford Economics memperkirakan skenario terburuk harga minyak bisa mencapai US$130 per barel.
  • Kenaikan harga minyak juga akan diikuti oleh kenaikan harga komoditas energi substitusi seperti batu bara dan gas alam.
  • Konflik berpotensi menekan nilai tukar rupiah dan memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

🏛️ Tantangan Kebijakan & Fiskal

  • Pemerintah Indonesia perlu langkah sigap menghadapi potensi lonjakan harga minyak dunia yang dapat membebani fiskal negara.
  • Harga minyak di atas US$100 per barel akan jauh melampaui asumsi APBN 2025 sebesar US$82 per barel.
  • Diperlukan koordinasi antara Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan untuk stabilisasi rupiah dan mencegah capital outflow.
  • Penundaan revisi kebijakan subsidi energi akan memperparah defisit APBN.
  • Kenaikan harga minyak dapat memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan konsumsi rumah tangga, membuat target pertumbuhan ekonomi 5% sulit tercapai.

🏭 Dampak Sektoral & Industri

  • Sektor perindustrian Indonesia mulai merasakan tekanan dari lonjakan harga energi, logistik, dan fluktuasi nilai tukar.
  • Sektor elektronik sangat terpengaruh karena ketergantungan pada komponen impor.
  • Pemerintah mendorong pengusaha industri untuk melakukan efisiensi energi dan diversifikasi sumber energi, termasuk pemanfaatan EBT.
  • Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) khawatir konflik memicu krisis ekonomi global dan berdampak pada ekspor CPO.
  • Meskipun ada kekhawatiran, ekspor CPO saat ini masih normal dan harganya naik seiring harga minyak bumi.

🇮🇩 Posisi Strategis Indonesia

  • Indonesia memilih pendekatan hibrida, tidak sepenuhnya kapitalistik atau sosialis, demi kemaslahatan bersama.
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berpotensi menciptakan lapangan kerja dan mendorong industrialisasi pertanian.
  • Indonesia memiliki posisi strategis dengan tiga suara penting di kancah global.
  • Posisi strategis tersebut adalah sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara di G20, negara berpenduduk muslim terbesar, dan mitra penting di Indo-Pasifik.

Apa penyebab utama kekhawatiran ekonomi global dan Indonesia saat ini?

add

Penyebab utama kekhawatiran ekonomi global dan Indonesia saat ini adalah eskalasi konflik geopolitik antara Iran dan Israel, dengan potensi keterlibatan Amerika Serikat. Konflik ini memicu kekhawatiran serius terhadap stabilitas ekonomi global dan berdampak langsung pada Indonesia.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, bahkan menyatakan bahwa isu ini menjadi topik dominan dalam diskusi di forum internasional seperti SPIEF 2025 di Rusia, yang mencerminkan adanya polarisasi kekuatan dan pergeseran menuju tatanan dunia multipolar.

Bagaimana eskalasi konflik ini memengaruhi harga minyak dunia?

add

Eskalasi konflik di Timur Tengah telah memicu kenaikan signifikan pada harga minyak dunia. Harga minyak mentah Brent, misalnya, telah mencapai US$79,04 per barel, meningkat sekitar 18% sejak 10 Juni.

Kenaikan ini disebabkan oleh kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak dari wilayah Timur Tengah, terutama jika pengiriman melalui Selat Hormuz terhambat. Selain minyak mentah, kenaikan harga ini juga diperkirakan akan diikuti oleh kenaikan harga komoditas energi substitusi lainnya seperti batu bara dan gas alam.

Dalam skenario terburuk, Oxford Economics bahkan memperkirakan harga minyak bisa mencapai US$130 per barel, yang jauh di atas asumsi APBN 2025 sebesar US$82 per barel.

Apa dampak kenaikan harga minyak terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia?

add

Kenaikan harga minyak dunia berpotensi membebani fiskal negara Indonesia secara signifikan. Asumsi harga minyak dalam APBN 2025 adalah US$82 per barel. Jika harga minyak menembus US$100 per barel, beban subsidi energi dan kompensasi akan meningkat drastis, yang dapat memperparah defisit APBN.

Ekonom Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, menekankan bahwa pemerintah perlu mengambil langkah sigap untuk menghadapi potensi lonjakan harga ini agar tidak membebani keuangan negara. Selain itu, penundaan revisi kebijakan subsidi energi juga akan memperparah defisit APBN.

Bagaimana konflik ini dapat memengaruhi nilai tukar Rupiah dan tingkat inflasi di Indonesia?

add

Konflik ini berpotensi menekan nilai tukar Rupiah dan meningkatkan inflasi di Indonesia. Pada Jumat, nilai tukar Rupiah berada di level Rp16.399 per dolar AS.

Potensi capital outflow (penarikan modal asing) akibat ketidakpastian global dapat menekan nilai tukar Rupiah lebih lanjut. Pelemahan Rupiah akan membuat harga barang impor menjadi lebih mahal, yang pada gilirannya memicu inflasi.

Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, menambahkan bahwa kenaikan harga minyak secara langsung akan memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Hal ini dapat membuat target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5% sulit tercapai, dengan proyeksi hanya 4,5% tahun ini.

Sektor industri apa saja di Indonesia yang paling merasakan dampak dari konflik ini?

add

Sektor perindustrian Indonesia mulai merasakan tekanan dari lonjakan harga energi, biaya logistik, dan fluktuasi nilai tukar Rupiah. Sektor yang paling rentan adalah:

  • Sektor Elektronik: Sangat bergantung pada komponen impor, sehingga fluktuasi nilai tukar Rupiah dan kenaikan biaya logistik akan langsung memengaruhi biaya produksi.
  • Sektor Industri Umum: Kenaikan harga energi (minyak, batu bara, gas alam) akan meningkatkan biaya operasional secara keseluruhan.
  • Sektor Kelapa Sawit (CPO): Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) khawatir konflik ini dapat memicu krisis ekonomi global yang berdampak pada ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) Indonesia, meskipun saat ini ekspor CPO masih normal dan harganya naik seiring harga minyak bumi.

Langkah-langkah apa yang perlu diambil pemerintah Indonesia untuk menghadapi dampak ekonomi ini?

add

Pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah-langkah sigap dan terkoordinasi untuk menghadapi dampak ekonomi dari konflik ini, antara lain:

  • Koordinasi Kebijakan Moneter dan Fiskal: Ekonom Syafruddin Karimi menekankan pentingnya koordinasi erat antara Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan mengendalikan inflasi.
  • Efisiensi dan Diversifikasi Energi: Pemerintah mendorong pengusaha industri untuk melakukan efisiensi energi dan diversifikasi sumber energi, termasuk pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT), untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang harganya fluktuatif.
  • Revisi Kebijakan Subsidi Energi: Penundaan revisi kebijakan subsidi energi dapat memperparah defisit APBN, sehingga perlu ada kajian ulang untuk memastikan keberlanjutan fiskal.

Bagaimana posisi strategis Indonesia dalam menghadapi dinamika geopolitik dan ekonomi global ini?

add

Indonesia memiliki posisi strategis yang kuat dalam menghadapi dinamika geopolitik dan ekonomi global saat ini. Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, Indonesia memiliki tiga suara penting di kancah internasional:

  • Sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara di G20, yang memberikan pengaruh signifikan dalam forum ekonomi global.
  • Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, yang memberikan legitimasi moral dan politik dalam isu-isu global.
  • Sebagai mitra penting di kawasan Indo-Pasifik, yang menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam stabilitas regional.

Selain itu, Indonesia juga memilih pendekatan ekonomi hibrida, yang tidak sepenuhnya kapitalistik atau sosialis, demi kemaslahatan bersama, menunjukkan kemandirian dalam kebijakan ekonomi.

Apakah ada program pemerintah lain yang disebutkan dapat membantu ekonomi Indonesia di tengah situasi ini?

add

Di tengah kekhawatiran ekonomi global, pemerintah Indonesia juga memiliki program yang berpotensi memberikan dampak positif pada ekonomi domestik, yaitu Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program ini, yang disoroti oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie, berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong industrialisasi di sektor pertanian. Dengan demikian, program ini dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi dan produksi domestik, yang penting untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah gejolak global.

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang