Kaesang Pangarep Resmi Daftar Calon Ketua Umum PSI, Targetkan Senayan 2029

Periode pendaftaran calon ketua umum PSI dibuka mulai tanggal 13 Mei 2025 hingga 23 Juni 2025.

Kaesang Pangarep secara resmi mendaftarkan diri pada hari Sabtu, 21 Juni 2025, di kantor DPP PSI Jakarta.

Pemilihan ketua umum PSI akan dilakukan melalui sistem e-voting selama sepekan, yaitu dari tanggal 12 hingga 19 Juli 2025. Sebelum itu, sekitar 140 ribu hingga hampir 150 ribu anggota PSI yang terverifikasi akan berpartisipasi. Target verifikasi anggota rampung pada 3 Juli 2025, dan pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada 10 Juli 2025.

Hasil pemilihan ketua umum PSI akan diumumkan bersamaan dengan Kongres Partai PSI yang akan diselenggarakan di Solo pada tanggal 19 Juli 2025.

Kaesang Pangarep memiliki beberapa ambisi utama jika terpilih:

• Membawa PSI masuk ke Senayan (DPR RI) pada Pemilu 2029.
• Memperbanyak jumlah kepala daerah dari kader PSI.
• Menyelesaikan restrukturisasi partai dan membawa PSI menjadi lebih baik di tahun 2029.

Ia juga mengisyaratkan bahwa akan ada tokoh-tokoh besar yang bergabung dengan PSI jika ia terpilih.

Seorang calon ketua umum PSI harus mengantongi dukungan minimal dari 5 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD). Kaesang Pangarep sendiri telah mengantongi dukungan yang melebihi syarat tersebut, yaitu dari 10 DPW dan 75 DPD.

Kaesang Pangarep memastikan bahwa Presiden Joko Widodo tidak akan mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum PSI, karena menurutnya tidak mungkin ada kompetisi antara anak dan bapak. Mengenai kemungkinan Jokowi bergabung dengan PSI, Kaesang meminta agar pertanyaan tersebut ditanyakan langsung kepada Presiden Jokowi. Kaesang mengaku sudah berkomunikasi dengan Jokowi terkait pencalonannya dan telah meyakinkan ayahnya untuk memberikan kesempatan kepada anak muda memimpin PSI.

Kaesang Pangarep mengajukan cuti sebagai Ketua Umum PSI dan akan digantikan oleh pelaksana harian yang dipilih Dewan Pembina selama proses pemilihan. Langkah ini diambil sebagai tanggung jawab etis agar ia tidak mempengaruhi proses pemilihan ketua umum yang sedang berlangsung. Ini menunjukkan komitmennya terhadap integritas dan keadilan dalam proses demokrasi internal partai.