Prabowo Puji Rusia di SPIEF, Tekankan Perdamaian dan Prospek Ekonomi Indonesia

Saat kepulangan Presiden Prabowo dari Rusia, beliau didampingi oleh beberapa pejabat penting. Mereka adalah:

• Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya
• Dua Sekretaris Pribadi Presiden

Sementara itu, pelepasan Presiden Prabowo di Bandar Udara Internasional Pulkovo dilakukan dengan upacara jajar kehormatan dari pasukan militer Rusia dan sejumlah pejabat tinggi pemerintahan Rusia, termasuk:

• Lyudmila Vorobieva, Direktur Asia 3 Kementerian Luar Negeri Rusia
• Sergey Tolchenov, Duta Besar Rusia untuk Indonesia

Selama berada di St. Petersburg, Rusia, Presiden Prabowo Subianto memiliki dua agenda utama yang sangat penting:

• Pertemuan Bilateral dengan Presiden Vladimir Putin: Ini merupakan kesempatan untuk membahas berbagai isu bilateral dan global, serta mempererat hubungan antara kedua negara.
• Kehadiran dan Pidato di Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025: Di forum ini, Presiden Prabowo menyampaikan pandangan Indonesia mengenai isu-isu geopolitik dan memaparkan pencapaian serta prospek ekonomi Indonesia kepada audiens internasional.

Dalam pidatonya di SPIEF, Presiden Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa Rusia dan China tidak menggunakan standar ganda dalam melihat konflik global. Beliau berpandangan bahwa kedua negara tersebut selalu membela pihak yang teraniaya, sebuah pandangan yang diyakininya juga disetujui oleh banyak pemimpin dunia. Pernyataan ini menyoroti perspektif Indonesia terhadap peran kekuatan besar dalam dinamika geopolitik global.

Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap prinsip nonblok dan penyelesaian damai konflik global. Terkait konflik yang meningkat di Timur Tengah antara Israel dan Iran, beliau menekankan pentingnya resolusi damai dan menyoroti peran besar Rusia dalam menjaga stabilitas kawasan, khususnya dengan pemerintah Iran. Beliau berharap Rusia dapat membantu mencari penyelesaian damai.

Selain itu, Presiden Prabowo juga menegaskan kembali usulan gencatan senjata di Ukraina yang pernah disampaikan Indonesia, menunjukkan konsistensi Indonesia dalam mendukung upaya perdamaian di berbagai belahan dunia.

Di SPIEF 2025, Presiden Prabowo memaparkan prospek ekonomi Indonesia dengan optimisme. Beliau menyatakan bahwa ekonomi Indonesia berada di jalur yang tepat, dengan pertumbuhan ekonomi pada semester pertama lebih dari 5 persen. Presiden Prabowo juga memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi mendekati 7 persen pada akhir tahun. Ini menunjukkan keyakinan pemerintah terhadap stabilitas dan potensi pertumbuhan ekonomi negara.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa target Indonesia tidak hanya mencapai swasembada pangan, tetapi juga menjadi eksportir pangan bersih untuk komoditas utama seperti beras dan jagung dalam beberapa tahun ke depan. Target ini menunjukkan ambisi Indonesia untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan domestik tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan global.

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) adalah sebuah entitas yang diperkenalkan oleh Presiden Prabowo sebagai warisan kesejahteraan jangka panjang bagi generasi mendatang. BPI Danantara memiliki aset senilai USD1.000 miliar. Keberadaan badan ini menegaskan bahwa Indonesia terbuka untuk bisnis dengan siapa pun dan telah lama menjalin hubungan baik dengan korporasi Rusia, menunjukkan komitmen Indonesia dalam menarik investasi dan mengelola aset untuk masa depan.

Ya, terdapat sedikit perbedaan informasi mengenai tahun penyelenggaraan SPIEF dalam laporan kunjungan ini. Sebagian besar sumber menyebutkan SPIEF 2025, yang konsisten dengan tanggal kunjungan Presiden Prabowo pada Juni 2025. Namun, satu sumber dari viva.co.id menyebutkan SPIEF 2024. Kemungkinan besar, penyebutan SPIEF 2024 merupakan kesalahan penulisan tahun, dan SPIEF 2025 adalah tahun yang benar sesuai dengan konteks kunjungan.