Konflik Iran-Israel Memanas, Pemerintah Indonesia Evakuasi Ratusan WNI dari Teheran

Total terdapat 386 WNI yang berada di Iran. Sebagian besar dari mereka adalah pelajar dan mahasiswa yang tinggal di Kota Qom.

Tahap pertama evakuasi WNI dari Iran dimulai pada Jumat, 20 Juni 2025. Pada tahap ini, sebanyak 115 WNI diberangkatkan dari Teheran.

Proses evakuasi WNI dari Iran dilakukan melalui jalur darat, karena adanya pembatasan wilayah udara. Pada tahap pertama, WNI dikumpulkan di safe house KBRI Teheran sebelum diberangkatkan menggunakan empat bus menuju Baku, Azerbaijan. Dari Baku, mereka akan dipulangkan ke Indonesia pada 22 Juni. KBRI di Teheran juga berkoordinasi dengan negara tetangga Iran untuk mempermudah akses lintas perbatasan selama proses evakuasi.

Pemerintah Indonesia telah meningkatkan status siaga untuk WNI di Iran. Status siaga KBRI Teheran telah ditingkatkan dari Siaga 2 menjadi Siaga 1. Selain itu, Pemerintah juga menetapkan status Siaga 2 untuk Iran secara keseluruhan. Keputusan evakuasi ini diambil setelah rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk memastikan keselamatan WNI.

Ya, konflik ini juga berdampak pada WNI di Israel. Terdapat 42 WNI yang terjebak di Tel Aviv akibat penutupan Bandara Ben Gurion.

Pemerintah Indonesia mengimbau seluruh WNI untuk menunda perjalanan ke Israel dan Palestina mengingat eskalasi konflik yang sangat tinggi dan situasi keamanan yang tidak menentu di wilayah tersebut.

Pengamat menilai eskalasi konflik Iran-Israel sangat tinggi dan berpotensi menyebabkan penutupan Selat Hormuz. Jika Selat Hormuz ditutup, hal ini akan berdampak signifikan pada peningkatan harga minyak dunia, yang pada gilirannya akan berdampak pada ekonomi Indonesia.

Pemerintah Indonesia mengimbau WNI yang berada di Iran untuk tetap tenang, mengikuti arahan Perwakilan RI (KBRI Teheran), dan segera melapor jika memerlukan bantuan. Pemerintah Indonesia berharap ketegangan segera mereda dan keselamatan seluruh WNI dapat terjaga.