Prabowo-Putin Perkuat Kemitraan Strategis, Rusia Dukung Penuh Indonesia Gabung BRICS

Kunjungan kenegaraan ke Rusia dilakukan oleh Prabowo Subianto, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Kunjungan ini merupakan undangan langsung dari Presiden Rusia, Vladimir Putin. Setibanya di Bandara Internasional Pulkovo, St. Petersburg, Prabowo disambut secara resmi oleh Deputi Perdana Menteri Rusia Denis Manturov dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.

Kunjungan Prabowo Subianto ke Rusia berlangsung pada pertengahan Juni. Berikut adalah rincian jadwalnya:

• Rabu, 18 Juni: Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Pulkovo, St. Petersburg.
• Kamis, 19 Juni: Pertemuan bilateral antara Prabowo Subianto dan Presiden Vladimir Putin dijadwalkan berlangsung di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg.

Selain itu, ada beberapa tanggal penting terkait hasil kunjungan ini:

• 6 Januari 2025: Keanggotaan penuh Indonesia dalam kelompok ekonomi BRICS akan efektif.
• Januari 2025: Rusia berencana membuka Konsulat Jenderal di Bali.

Tujuan utama kunjungan Prabowo Subianto ke Rusia adalah untuk memenuhi undangan kenegaraan dari Presiden Vladimir Putin. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat dan meningkatkan hubungan diplomatik serta kerja sama strategis antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia. Selain itu, kunjungan ini juga menjadi platform untuk membahas berbagai isu bilateral dan internasional yang menjadi kepentingan bersama kedua negara.

Dalam pertemuan bilateral antara Prabowo Subianto dan Vladimir Putin, beberapa poin penting dibahas, yang menunjukkan penguatan hubungan kedua negara:

• Hubungan Bilateral yang Sangat Baik: Putin menyatakan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia berjalan sangat baik, terutama setelah Indonesia menjadi anggota penuh blok ekonomi BRICS.
• Peningkatan Hubungan Diplomatik: Prabowo menekankan bahwa hubungan diplomatik antara RI dan Rusia sangat erat dan perlu terus ditingkatkan.
• Perjanjian Eurasian Free Trade Area: Pembahasan juga mencakup perjanjian terkait Eurasian Free Trade Area yang dinilai berjalan dengan baik.
• Dukungan BRICS: Prabowo secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Putin atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia dalam kelompok ekonomi BRICS.
• Deklarasi Kemitraan Strategis: Kedua pemimpin mengadopsi deklarasi kemitraan strategis, yang disaksikan dengan pertukaran dokumen kerja sama bilateral.
• Isu Internasional: Prabowo dan Putin juga membahas isu-isu internasional, mengakui banyak pandangan yang sama, dan sepakat untuk mendorong kedaulatan setiap negara serta solusi damai dalam konflik global.

Selama kunjungan ini, Indonesia dan Rusia menyepakati berbagai bidang kerja sama yang luas, mencakup sektor-sektor strategis dan kemanusiaan:

• Pendidikan Tinggi: Peningkatan kerja sama di bidang pendidikan tinggi.
• Transportasi: Pengembangan kerja sama di sektor transportasi.
• Pengembangan Digital dan Media Massa: Kolaborasi dalam pengembangan digital dan media massa.
• Deklarasi Kemitraan Strategis: Penandatanganan deklarasi yang menjadi landasan kerja sama jangka panjang.
• Energi dan Industri: Rusia menyatakan kesiapan untuk meningkatkan pasokan minyak dan gas alam cair ke Indonesia, serta berpartisipasi dalam proyek pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur.
• Energi Nuklir untuk Tujuan Damai: Rusia siap bekerja sama dalam pengembangan proyek nuklir untuk tujuan damai, termasuk di bidang kesehatan, pertanian, dan pelatihan staf.
• Teknologi Tinggi: Kerja sama di bidang antariksa, digitalisasi, pengembangan kota pintar, dan kecerdasan buatan (AI).
• Budaya dan Kemanusiaan: Kedua negara aktif bekerja sama di bidang budaya, kemanusiaan, dan pelatihan sumber daya manusia, dengan lebih dari 500 warga Indonesia menempuh pendidikan di Rusia.

Keanggotaan penuh Indonesia di BRICS memiliki dampak positif yang signifikan terhadap hubungan bilateral dengan Rusia. Presiden Vladimir Putin secara langsung menyatakan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia berjalan sangat baik, terutama setelah Indonesia menjadi anggota penuh blok ekonomi BRICS. Prabowo Subianto juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan Indonesia di BRICS.

Hal ini menunjukkan bahwa keanggotaan BRICS memperkuat ikatan ekonomi dan strategis antara kedua negara, membuka peluang lebih besar untuk kolaborasi di berbagai sektor, dan menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra penting bagi Rusia dalam kerangka kerja sama global yang lebih luas.

Kerja sama di sektor energi antara Indonesia dan Rusia akan ditingkatkan melalui beberapa inisiatif kunci:

• Peningkatan Pasokan Minyak dan Gas Alam Cair: Rusia menyatakan kesiapan untuk meningkatkan pasokan minyak dan gas alam cair (LNG) ke Indonesia. Ini menunjukkan komitmen Rusia untuk menjadi pemasok energi yang stabil bagi Indonesia.
• Partisipasi dalam Proyek Infrastruktur Energi: Rusia juga siap berpartisipasi dalam proyek pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur. Keterlibatan Rusia dalam proyek-proyek ini dapat membawa investasi, teknologi, dan keahlian yang dibutuhkan untuk pengembangan infrastruktur energi Indonesia.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi Indonesia dan menciptakan sinergi ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

Rusia menunjukkan komitmen untuk meningkatkan sektor pariwisata dan hubungan antar masyarakat dengan Indonesia melalui beberapa langkah konkret:

• Pemulihan Penerbangan Langsung Moskow-Bali: Rusia telah memulihkan penerbangan langsung dari Moskow ke Bali, yang akan mempermudah perjalanan bagi wisatawan Rusia ke Indonesia. Ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan turis dan memperkuat sektor pariwisata Indonesia.
• Pembukaan Konsulat Jenderal Rusia di Bali: Rusia berencana membuka Konsulat Jenderal di Bali pada Januari 2025. Kehadiran konsulat ini akan mempermudah urusan konsuler bagi warga Rusia di Indonesia dan sebaliknya, serta mendukung promosi budaya dan pariwisata.
• Kerja Sama Pendidikan dan Kemanusiaan: Kedua negara juga aktif bekerja sama di bidang budaya, kemanusiaan, dan pelatihan sumber daya manusia. Saat ini, lebih dari 500 warga Indonesia menempuh pendidikan di Rusia, menunjukkan adanya pertukaran budaya dan pendidikan yang kuat.

Upaya-upaya ini bertujuan untuk mempererat ikatan antar masyarakat dan meningkatkan pertukaran budaya serta ekonomi melalui sektor pariwisata.

Selain pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin, Prabowo Subianto juga melakukan beberapa kegiatan penting lainnya selama kunjungannya di Rusia:

• Pembicara di St. Petersburg International Economic Forum 2025: Prabowo menjadi salah satu pembicara di forum ekonomi internasional bergengsi ini, yang menunjukkan perannya dalam diplomasi ekonomi dan promosi kepentingan Indonesia di kancah global.
• Upacara Penghormatan di Piskarovskoye Memorial Cemetery: Prabowo melakukan upacara penghormatan dan peletakan karangan bunga di Piskarovskoye Memorial Cemetery, St. Petersburg. Ini adalah bentuk penghormatan kepada para korban Pengepungan Kota Leningrad selama Perang Dunia II, menunjukkan solidaritas dan penghargaan terhadap sejarah Rusia.

Kegiatan-kegiatan ini melengkapi agenda kunjungan kenegaraan Prabowo, memperluas cakupan interaksi dari politik dan ekonomi hingga aspek sejarah dan kemanusiaan.