Pemerintah dan Swasta Gencarkan Dukungan Digitalisasi UMKM untuk Naik Kelas

Integrasi pusat penjual antara Tokopedia dan TikTok E-commerce adalah penggabungan sistem pengelolaan toko online (seller center) dari kedua platform tersebut. Tujuannya adalah untuk memudahkan pelaku usaha, khususnya UMKM, dalam mengelola toko mereka secara terpusat meskipun berjualan di dua platform yang berbeda.

Tujuan utama dari integrasi ini adalah untuk menyederhanakan proses pengelolaan toko online bagi pelaku usaha. Dengan satu pusat penjual yang terintegrasi, pelaku usaha diharapkan dapat lebih efisien dalam mengelola inventaris, pesanan, dan promosi di Tokopedia dan TikTok Shop, meskipun beberapa UMKM mengeluhkan bahwa seller center TikTok Shop yang baru lebih membingungkan dibandingkan Tokopedia sebelumnya.

Menurut Head of Communication Tokopedia and TikTok E-commerce, Aditia Grasio Nelwan, integrasi ini tidak mewajibkan pelaku usaha untuk berjualan di kedua platform sekaligus. Namun, fitur-fitur Tokopedia sebelumnya akan dikurangi secara bertahap untuk mendorong pelaku usaha beradaptasi dan beralih ke sistem seller center yang baru.

Program KALCER adalah singkatan dari Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal. Ini merupakan inisiatif kolaborasi antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan Tokopedia dan TikTok Shop. Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyatakan bahwa program ini adalah bentuk dukungan pemerintah dalam menghadapi era digital dan mendorong pertumbuhan industri serta UMKM lokal.

Direktur Tokopedia dan TikTok E-Commerce Indonesia, Vonny Susamto, menjelaskan bahwa program KALCER akan memberikan pelatihan komprehensif kepada ratusan pelaku UMKM. Pelatihan ini mencakup:

• Pengelolaan toko online yang efektif.
• Pemanfaatan fitur live streaming untuk promosi dan penjualan.
• Strategi penggunaan program afiliasi untuk memperluas jangkauan pemasaran.

Sinergi antara Tokopedia dan TikTok Shop telah menunjukkan dampak positif yang signifikan terhadap penjualan UMKM lokal. Data menunjukkan bahwa:

• UMKM yang memiliki akun di kedua platform mengalami kenaikan penjualan hingga 118%.
• Kampanye 'Beli Lokal' yang digencarkan juga berhasil meningkatkan penjualan hingga 70%.

Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi dan inisiatif seperti ini sangat efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM.

Selain integrasi platform dan program KALCER, berbagai inisiatif lain juga digencarkan untuk mendukung UMKM, khususnya perempuan:

• Program Holiday Sale 2025: Diinisiasi oleh Aprindo dan didukung oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag), program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi dan pemasaran UMKM serta memperluas akses produk UMKM ke peritel di seluruh Indonesia.
• ","question":"Inisiatif lain apa saja yang mendukung UMKM, khususnya perempuan?"},{"answer":"

  Pemerintah sangat menekankan pentingnya peran UMKM dan konsumsi domestik sebagai penopang ekonomi. Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza melihat program KALCER sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam menghadapi era digital. Menteri Perdagangan Budi Santoso berharap program belanja seperti Holiday Sale 2025 dapat mencapai target transaksi penjualan domestik sebesar Rp60 triliun dan menekankan pentingnya keterlibatan UMKM dalam setiap program belanja.

  Menko Airlangga menambahkan bahwa konsumsi dalam negeri merupakan penopang penting bagi resiliensi ekonomi Indonesia. Lebih lanjut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa masyarakat miskin dapat menjadi pekerja produktif dan pengusaha jika kesehatan, gizi, dan akses pendidikan mereka diperbaiki melalui program pemerintah seperti makan bergizi gratis dan Sekolah Rakyat, sebagai upaya memutus rantai kemiskinan.

  ","question":"Bagaimana pemerintah melihat peran UMKM dan konsumsi domestik dalam ekonomi?"},{"answer":"

  Meskipun integrasi pusat penjual bertujuan untuk memudahkan, beberapa UMKM melaporkan adanya tantangan. Keluhan utama yang muncul adalah bahwa seller center TikTok Shop yang baru terasa membingungkan dibandingkan dengan antarmuka Tokopedia sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada kurva pembelajaran dan adaptasi yang perlu dilalui oleh pelaku usaha untuk sepenuhnya memanfaatkan sistem yang terintegrasi ini.

  ","question":"Apakah ada tantangan yang dihadapi UMKM terkait integrasi pusat penjual ini?"}]