IHSG Anjlok Tertekan Konflik Iran-Israel dan Kebijakan Suku Bunga The Fed

IHSG anjlok akibat konflik Iran-Israel dan kebijakan suku bunga The Fed. Sektor transportasi dan barang baku terpuruk, memberikan sinyal potensi koreksi hingga 6.800.

article

Metrics

{"image":"https://i.ytimg.com/vi/u7JzXF-fN1Q/hq720.jpg?sqp=-oaymwEhCK4FEIIDSFryq4qpAxMIARUAAAAAGAElAADIQj0AgKJD&rs=AOn4CLCOKNZBRyZA02hpyVT5mydLHS5P_A","trendingStart":"2025-06-20T05:00:01.092Z","trendingEnd":"2025-06-20T05:00:01.073Z","updatedAt":"2025-06-20T05:02:27.540Z","articleCount":9}
article

Overview

IHSG mengalami pelemahan signifikan pertengahan Juni 2025, terpicu tensi geopolitik Israel-Iran dan kebijakan suku bunga The Fed. Mayoritas sektor terkoreksi, dipimpin transportasi dan barang baku. Analis menyarankan *take profit* meski ada potensi *rebound*, karena IHSG berpeluang terkoreksi hingga 6.800, dengan *support* jangka pendek di 6.800-6.900.

article

Fakta

[{"color":"red","headerTitle":"📉 Kinerja IHSG","points":["Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren pelemahan signifikan pada pertengahan Juni 2025, terutama pada Kamis (19/6) dan Jumat (20/6).","Pada Kamis (19/6) sore, IHSG ditutup melemah tajam 1,96 persen ke posisi 6.968,64, setelah sempat menguat ke 7.155 pada Selasa (17/6).","Pelemahan berlanjut pada Jumat (20/6) pagi, di mana IHSG dibuka melemah 0,29 persen ke 6.948,28 dan terus anjlok ke 6.926."]},{"color":"blue","headerTitle":"🌍 Pemicu Global","points":["Pelemahan IHSG dipicu oleh meningkatnya tensi geopolitik antara Israel dan Iran, menimbulkan kekhawatiran ketidakstabilan regional.","Kondisi geopolitik ini berpotensi menyebabkan gangguan rantai pasokan energi, memicu kenaikan harga minyak dan gas serta risiko inflasi global.","Kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunga acuan di 4,25-4,5 persen dan mengisyaratkan tidak ada pemangkasan suku bunga tahun ini turut menekan pasar.","Ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan potensi inflasi akibat kenaikan tarif dagang yang dapat menekan daya beli dan memperlambat ekonomi."]},{"color":"green","headerTitle":"📊 Dampak Sektoral & Proyeksi","points":["Sebagian besar indeks sektoral mengalami koreksi, dengan sektor transportasi mencatat penurunan terbesar 3,10 persen dan barang baku 3,98 persen pada Kamis.","Pada Jumat, sektor-sektor seperti energi, bahan baku, kesehatan, infrastruktur, keuangan, dan properti juga mengalami penurunan.","Meskipun ada potensi technical rebound ke level 7.000-7.050, pelaku pasar disarankan untuk take profit.","IHSG masih berpeluang terkoreksi lebih lanjut hingga 6.800, dengan level support jangka pendek diperkirakan berada di 6.800-6.900."]}]
article

FAQ

[{"answer":"

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren pelemahan yang signifikan pada pertengahan Juni 2025. Meskipun sempat menguat pada Selasa (17/6), IHSG mengalami penurunan tajam pada Kamis (19/6) dan Jumat (20/6). Pelemahan ini dipicu oleh sentimen global, terutama meningkatnya tensi geopolitik antara Israel dan Iran serta kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunga acuan.

","question":"Apa yang terjadi dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pertengahan Juni 2025?"},{"answer":"
  • Selasa, 17 Juni 2025: IHSG sempat menguat 0,54 persen ke level 7.155.
  • Kamis, 19 Juni 2025: IHSG dibuka melemah 0,07 persen ke 7.103,06. Pada sesi pertama, IHSG ditutup melemah 1,41 persen ke level 7.007. Penurunan semakin tajam pada penutupan sore, mencapai 1,96 persen ke posisi 6.968,64.
  • Jumat, 20 Juni 2025: IHSG kembali dibuka melemah 0,29 persen ke 6.948,28 dan terus anjlok hingga ke level 6.926.
","question":"Bagaimana pergerakan IHSG pada tanggal 17, 19, dan 20 Juni 2025?"},{"answer":"

Pelemahan IHSG pada periode tersebut dipicu oleh dua sentimen utama dari ranah global:

  • Meningkatnya tensi geopolitik: Terutama antara Israel dan Iran.
  • Kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed): The Fed mempertahankan suku bunga acuan dan mengisyaratkan tidak ada pemangkasan suku bunga tahun ini.
","question":"Apa penyebab utama pelemahan IHSG pada periode tersebut?"},{"answer":"

Ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran menimbulkan kekhawatiran akan ketidakstabilan regional dan potensi gangguan pada rantai pasokan energi global. Hal ini memicu kenaikan harga minyak dan gas, yang pada gilirannya meningkatkan risiko inflasi global. Kekhawatiran ini menciptakan sentimen negatif di pasar keuangan, termasuk IHSG, karena investor cenderung menarik diri dari aset berisiko di tengah ketidakpastian.

","question":"Bagaimana ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran memengaruhi IHSG?"},{"answer":"

Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25-4,5 persen dan mengisyaratkan bahwa tidak akan ada pemangkasan suku bunga pada tahun ini. Ketua The Fed, Jerome Powell, juga memperkirakan inflasi harga barang akan meningkat dan memperingatkan potensi inflasi akibat kenaikan tarif dagang. Kebijakan suku bunga yang tinggi dan prospek inflasi ini dapat menekan daya beli konsumen dan memperlambat pertumbuhan ekonomi, sehingga memberikan tekanan negatif pada pasar saham seperti IHSG.

","question":"Bagaimana kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) memengaruhi pelemahan IHSG?"},{"answer":"

Sebagian besar indeks sektoral mengalami koreksi signifikan akibat pelemahan IHSG ini. Pada Kamis (19/6), sektor transportasi mencatat penurunan terbesar sebesar 3,10 persen, sementara sektor barang baku mencatat penurunan terdalam sebesar 3,98 persen. Pada Jumat (20/6), sektor-sektor lain yang juga mengalami penurunan meliputi energi, kesehatan, infrastruktur, keuangan, industri, properti, siklikal, dan non-siklikal.

","question":"Sektor-sektor apa saja yang paling terdampak oleh pelemahan IHSG ini?"},{"answer":"

Implikasi jangka panjang dari sentimen global ini terhadap ekonomi mencakup beberapa aspek. Peningkatan tensi geopolitik dan kenaikan harga energi dapat memicu inflasi global yang lebih tinggi. Kebijakan suku bunga tinggi dari The Fed yang dipertahankan untuk waktu yang lebih lama, ditambah dengan potensi inflasi akibat tarif dagang, dapat menekan daya beli masyarakat dan berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Hal ini menciptakan lingkungan yang menantang bagi pasar keuangan dan aktivitas ekonomi.

","question":"Apa implikasi jangka panjang dari sentimen global ini terhadap ekonomi?"},{"answer":"

Meskipun ada potensi technical rebound IHSG ke level 7.000-7.050, pelaku pasar disarankan untuk melakukan take profit. Hal ini karena IHSG masih berpeluang untuk terkoreksi lebih lanjut hingga level 6.800. Level support jangka pendek IHSG diperkirakan berada di kisaran 6.800-6.900, menunjukkan bahwa ada kemungkinan penurunan lebih lanjut sebelum menemukan titik balik yang stabil.

","question":"Apa saran bagi pelaku pasar terkait kondisi IHSG saat ini?"}]

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang