Harga Emas Antam dan Perhiasan Turun Drastis, Investor Wajib Waspada Geopolitik

Pada pertengahan Juni 2025, harga emas menunjukkan tren penurunan. Pada 19 Juni 2025, harga emas Antam dan perhiasan mengalami penurunan dibandingkan hari-hari sebelumnya. Penurunan ini berlanjut pada 20 Juni 2025 untuk emas Logam Mulia Antam 24 Karat, menandai penurunan keempat berturut-turut sejak 17 Juni 2025. Meskipun demikian, harga emas global sempat menunjukkan pemulihan pada malam hari setelah penurunan.

Pada Kamis, 19 Juni 2025, harga emas Antam untuk denominasi 2 gram mencapai Rp3.934.000. Sementara itu, harga emas di Pegadaian untuk pembelian adalah Rp18.640 per 0,01 gram dan harga jual Rp17.980 per 0,01 gram. Untuk emas perhiasan, harganya juga menunjukkan penurunan drastis, dari Rp1.799.000 per gram pada Minggu, 15 Juni 2025, menjadi Rp1.784.000 per gram pada Rabu, 18 Juni 2025.

Pada Jumat, 20 Juni 2025, harga emas Logam Mulia Antam 24 Karat kembali turun Rp1.000 per gram menjadi Rp1.936.000 per gram. Harga jual kembali (buyback) juga mengalami penurunan Rp1.000 menjadi Rp1.780.000 per gram. Penurunan ini merupakan yang keempat berturut-turut sejak Selasa, 17 Juni 2025. Untuk denominasi 2 gram, harga emas Antam turun menjadi Rp3.921.000 dari sebelumnya Rp3.934.000.

Penurunan harga emas pada pertengahan Juni 2025 dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:

• Ketegangan Geopolitik: Konflik antara Iran dan Israel memengaruhi pasar global, menciptakan ketidakpastian yang berdampak pada harga emas.
• Volatilitas Mata Uang: Fluktuasi pada pasangan mata uang EURUSD dan GBPUSD juga turut berkontribusi pada pergerakan harga emas.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, memprediksi bahwa harga emas masih mungkin mengalami koreksi terbatas meskipun ada ketegangan geopolitik. Ia memperkirakan harga emas global akan berkisar antara US$3.300 hingga US$3.380 per troy ounce pada pekan tersebut. Meskipun harga emas spot sempat turun 0,4 persen menjadi US$3.374,75 per ons, harga emas berjangka AS justru naik 0,03 persen menjadi US$3.408,1.

Bank-bank sentral di seluruh dunia diperkirakan akan meningkatkan kepemilikan emas sebagai bagian dari cadangan mereka dalam lima tahun mendatang. Hal ini didorong oleh beberapa alasan:

• Kinerja Emas Saat Krisis: Emas terbukti menjadi aset yang stabil dan berkinerja baik selama masa krisis ekonomi dan geopolitik.
• Diversifikasi Portofolio: Emas digunakan untuk mendiversifikasi portofolio cadangan, mengurangi ketergantungan pada satu jenis aset seperti dolar AS yang cadangannya cenderung menurun.
• Lindung Nilai Inflasi: Emas dianggap sebagai lindung nilai yang efektif terhadap inflasi.

Dalam tiga tahun terakhir, bank-bank sentral telah mengumpulkan lebih dari 1.000 metrik ton emas, meningkat signifikan dari rata-rata dekade sebelumnya, yang dipicu oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.

Ada beberapa pertimbangan penting bagi investor emas:

• Pantau Pergerakan Harga: Investor disarankan untuk terus memantau pergerakan harga emas secara cermat untuk mengidentifikasi peluang keuntungan.
• Jangan Agresif: Dalam kondisi pasar yang tidak menentu, disarankan untuk tidak terlalu agresif dalam bertransaksi dan menunggu perkembangan situasi yang lebih jelas.
• Bandingkan Harga: Sangat disarankan untuk membandingkan harga dari berbagai penyedia seperti Galeri24, Antam, dan UBS sebelum bertransaksi, karena selisih harga bisa signifikan.

Pilihan antara menjual atau menggadaikan emas sangat bergantung pada kebutuhan keuangan dan tujuan jangka panjang investor:

• Menjual Emas: Jika investor ingin mendapatkan keuntungan maksimal, menjual emas saat harganya tinggi adalah pilihan yang tepat. Namun, konsekuensinya adalah kehilangan aset emas tersebut.
• Menggadaikan Emas: Menggadaikan emas memungkinkan pencairan dana yang cepat. Namun, ada biaya tambahan yang perlu diperhitungkan (seperti bunga atau biaya administrasi) dan risiko pelelangan jika emas tidak ditebus sesuai jangka waktu yang ditentukan.

Keputusan terbaik adalah menyesuaikan dengan kondisi finansial dan strategi investasi pribadi.

Saat membeli emas batangan, pembeli akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22. Besaran PPh 22 adalah 0,9% dari nilai transaksi. Namun, jika pembeli menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) saat transaksi, tarif PPh 22 bisa lebih rendah, yaitu 0,45%.

Penting untuk membandingkan harga emas dari berbagai penyedia seperti Galeri24, Antam, dan UBS sebelum melakukan transaksi karena selisih harga antar penyedia bisa signifikan. Dengan membandingkan, investor dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan harga terbaik, baik saat membeli maupun menjual emas, sehingga potensi keuntungan dapat dimaksimalkan.