Konflik Iran-Israel Memanas: Rudal Hujani Tel Aviv, Situs Nuklir Diserang Israel

Konflik antara Iran dan Israel terus memanas dan telah memasuki hari keenam berturut-turut. Kedua belah pihak saling melancarkan serangan, dengan Iran menembakkan rudal ke Israel dan Israel membalas dengan menargetkan situs-situs di Iran, termasuk fasilitas nuklir.

Pada Jumat (13/6/2025) tengah malam, Iran melancarkan serangan balasan besar-besaran ke Israel. Iran menembakkan sekitar 100 rudal, termasuk rudal balistik, ke Tel Aviv. Serangan ini menyebabkan:

• Ledakan besar dan kepanikan warga di Tel Aviv.
• Sebanyak 40 orang terluka di pusat kota Tel Aviv dan dilarikan ke rumah sakit.
• Sirene peringatan terdengar di seluruh Israel, termasuk Yerusalem, saat rudal-rudal Iran diadang.

Dalam serangan ke Israel pada Rabu (18/6), Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) untuk pertama kalinya meluncurkan rudal balistik berbahan bakar padat Sejjil. Rudal ini memiliki daya jelajah 2.000-2.500 kilometer dan diklaim sulit dideteksi.

Sebagai respons terhadap serangan Iran, Israel mengklaim telah menyerang lokasi pengembangan senjata nuklir Iran di Teheran. Serangan Israel menargetkan lebih dari 20 lokasi, termasuk yang terkait dengan program pengayaan uranium. Selain itu, Israel juga mengklaim telah menghancurkan markas besar keamanan internal Iran dan menargetkan situs nuklir serta persenjataan lainnya seperti Natanz dan Fordo.

Israel memiliki kekhawatiran serius terkait program nuklir Iran. Militer Israel menyatakan bahwa Iran memperkaya uranium melebihi kebutuhan sipil, dengan fokus pada pengayaan tingkat tinggi. Dokumen yang dicuri Israel pada tahun 2018 juga mengungkapkan bahwa situs nuklir Fordo bertujuan untuk memproduksi uranium tingkat senjata. Laporan terbaru dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menunjukkan Iran meningkatkan produksi uranium yang diperkaya hingga 60 persen di Fordo, yang semakin menimbulkan kekhawatiran.

Situs nuklir Fordo dianggap penting karena beberapa alasan:

• Lokasi yang sulit dijangkau: Fordo terletak 80-90 meter di bawah tanah, membuatnya sulit dijangkau oleh serangan udara.
• Tujuan produksi uranium tingkat senjata: Dokumen yang dicuri Israel pada tahun 2018 mengungkapkan bahwa Fordo bertujuan untuk memproduksi uranium tingkat senjata.
• Peningkatan pengayaan uranium: Laporan IAEA terkini menunjukkan Iran meningkatkan produksi uranium yang diperkaya hingga 60 persen di Fordo, yang merupakan tingkat pengayaan yang sangat tinggi dan menimbulkan kekhawatiran serius bagi komunitas internasional.

Di tengah eskalasi konflik, militer Iran berhasil menembak jatuh drone canggih Israel, Hermes 900, di Provinsi Isfahan. Insiden ini kemudian dikonfirmasi oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) telah memperingatkan warga Israel untuk meninggalkan wilayah permukiman ilegal. Peringatan ini disampaikan karena akan ada serangan rudal lanjutan yang menargetkan area tersebut.

Wakil Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Mikhail Chudakov, memperingatkan bahwa serangan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr di Iran berpotensi menyebabkan pencemaran radioaktif yang lebih besar dari ledakan nuklir. Meskipun reaktor PLTN tidak dapat meledak seperti bom nuklir, kerusakan pada fasilitas tersebut dapat melepaskan material radioaktif ke lingkungan, menimbulkan dampak kesehatan dan lingkungan yang serius.