IHSG Anjlok Hampir 2 Persen ke 6.968, Dipicu Tensi Geopolitik dan The Fed

Pada Kamis, 19 Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah secara signifikan. Pelemahan ini terjadi setelah IHSG sempat dibuka dengan koreksi tipis di pagi hari.

IHSG ditutup anjlok 1,96 persen. Level penutupan IHSG pada tanggal tersebut adalah 6.968,64 menurut antaranews.com, atau 6.968 menurut cnnindonesia.com dan economy.okezone.com.

Seluruh indeks sektoral terpantau melemah pada hari tersebut. Sektor yang paling terdampak adalah:

• Sektor barang baku yang minus 4,69 persen (cnnindonesia.com) atau 3,98 persen (antaranews.com).
• Sektor transportasi yang turun 3,84 persen (economy.okezone.com).

Pelemahan IHSG dipicu oleh beberapa faktor eksternal utama:

• Meningkatnya tensi geopolitik antara Israel dan Iran yang menimbulkan kekhawatiran ketidakstabilan regional.
• Keputusan The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) untuk mempertahankan suku bunga acuannya.
• Peringatan potensi inflasi dari Ketua The Fed Jerome Powell akibat kenaikan tarif dagang.

The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25-4,50 persen. Keputusan ini, ditambah dengan peringatan dari Ketua The Fed Jerome Powell mengenai potensi inflasi akibat kenaikan tarif dagang, menambah kekhawatiran di pasar global dan turut memicu pelemahan IHSG.

Kondisi pasar saham global juga menunjukkan kegelisahan. Bursa saham di Asia, Eropa, dan Amerika terpantau melemah, mencerminkan sentimen negatif yang meluas di kalangan pelaku pasar internasional.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate, atau suku bunga acuan, sebesar 5,50 persen.

Pada penutupan perdagangan, nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp13,96 triliun (cnnindonesia.com, antaranews.com) atau Rp13,9 triliun (economy.okezone.com). Sebanyak 571 saham (cnnindonesia.com) atau 594 saham (economy.okezone.com) terkoreksi atau melemah.

Sebagai perbandingan, pada perdagangan Selasa, 17 Juni 2025, IHSG sempat menunjukkan kinerja yang positif. IHSG ditutup menguat 0,54 persen ke level 7.155 (economy.okezone.com) atau menguat 0,73 persen ke 7.169 pada sesi pertama (economy.okezone.com). Hal ini menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam sentimen pasar antara dua hari perdagangan tersebut.