Berita Teknologi Terkini: WhatsApp, Threads, Google Cloud, Apple, hingga Tinder Berinovasi

WhatsApp sedang menguji fitur pemindaian dokumen langsung di aplikasi untuk pengguna Android versi beta 2.25.18.29. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memindai dokumen fisik dan mengubahnya menjadi format PDF tanpa memerlukan aplikasi pihak ketiga. Proses pemindaian beroperasi sepenuhnya di perangkat menggunakan API Android asli, dan dokumen yang dipindai dilindungi dengan enkripsi end-to-end, memastikan privasi dan keamanan data pengguna.

Selain fitur pemindaian dokumen, WhatsApp juga sedang menguji beberapa fitur berbasis kecerdasan buatan (AI). Fitur-fitur ini meliputi:

• 'Summarize with Meta AI': Kemungkinan untuk meringkas percakapan atau informasi.
• 'Writing Help': Bantuan dalam menulis pesan.
• 'Message Translation': Fitur terjemahan pesan.

Fitur-fitur AI ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam berkomunikasi dan mengelola informasi di dalam aplikasi.

Meta telah mulai menerapkan strategi monetisasi baru untuk WhatsApp. Strategi ini mencakup dua aspek utama:

• Iklan: Iklan akan ditampilkan di tab Pembaruan, mirip dengan Instagram Stories. Penting untuk dicatat bahwa iklan ini dirancang untuk menggunakan data pengguna seminimal mungkin dan tidak akan muncul di obrolan pribadi, pesan grup, atau layar panggilan, menjaga privasi komunikasi inti pengguna.
• Langganan Berbayar untuk Saluran: WhatsApp juga memperkenalkan opsi langganan berbayar untuk Saluran. Kreator Saluran dapat menetapkan biaya bulanan untuk akses ke konten mereka. Sebagai insentif, WhatsApp tidak akan mengambil komisi dari pendapatan langganan ini selama setidaknya satu tahun pertama, memberikan keuntungan finansial lebih besar kepada para kreator.

Langkah-langkah ini menunjukkan upaya Meta untuk menghasilkan pendapatan dari WhatsApp sambil tetap berusaha menjaga pengalaman pengguna di area komunikasi pribadi.

Threads, platform media sosial milik Meta, sedang menguji dua fitur baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna:

• Fitur 'Mark Spoiler': Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyembunyikan konten yang berpotensi mengandung spoiler, baik berupa gambar maupun teks. Tujuannya adalah untuk mencegah pengguna melihat informasi yang tidak ingin mereka ketahui sebelum waktunya. Fitur ini sedang diuji secara global dan dioptimalkan untuk perangkat seluler.
• Kotak Masuk Direct Message (DM) Khusus: Threads juga sedang menguji kotak masuk DM khusus di wilayah tertentu, seperti Hong Kong, Thailand, dan Argentina. Ini menunjukkan upaya untuk mengembangkan kemampuan pesan langsung di platform tersebut.

Kedua fitur ini bertujuan untuk memberikan kontrol lebih besar kepada pengguna atas konten yang mereka lihat dan cara mereka berinteraksi di Threads.

Gangguan layanan Google Cloud yang terjadi pada hari Kamis disebabkan oleh kesalahan teknis internal. Google mengonfirmasi bahwa mereka telah mengidentifikasi akar masalah dan segera mengambil langkah untuk mengatasinya. Meskipun penyebab spesifiknya adalah kesalahan internal, dampaknya meluas ke berbagai layanan dan aplikasi yang bergantung pada infrastruktur Google Cloud.

Gangguan Google Cloud pada hari Kamis menyebabkan masalah pada banyak aplikasi dan layanan besar. Beberapa di antaranya termasuk:

• Spotify
• Snapchat
• Discord
• Layanan inti Google seperti Gmail dan Google Search

Selain itu, Cloudflare, penyedia keamanan web, juga mengalami gangguan yang dikaitkan langsung dengan pemadaman Google Cloud, menunjukkan efek domino dari insiden tersebut. Meskipun pemulihan layanan dimulai, beberapa wilayah melaporkan waktu respons yang lebih lambat, namun Google melaporkan pemulihan penuh untuk Vertex AI Online Prediction dan semua layanan lainnya kecuali us-central1.

Pengadilan Distrik Rotterdam di Belanda memutuskan bahwa Apple menyalahgunakan dominasinya di App Store. Apple dianggap memaksakan persyaratan yang tidak adil pada pengembang aplikasi kencan, khususnya terkait penggunaan sistem pembayaran dalam aplikasi dan pengenaan komisi sebesar 30% atas transaksi. Akibat ketidakpatuhan Apple terhadap keputusan ini, pengadilan telah mendendanya sebesar €5 juta per minggu. Apple sendiri berencana untuk mengajukan banding atas keputusan ini. Keputusan ini menambah tekanan internasional terhadap Apple terkait kebijakan App Store-nya, serupa dengan pertarungan hukum yang sedang berlangsung di AS dan undang-undang di Korea Selatan.

Mantan CEO 23andMe, Anne Wojcicki, akan kembali memegang kendali perusahaan pengujian genetik tersebut. Pengambilalihan ini terjadi setelah organisasi nirlaba yang dikendalikannya, TTAM Research Institute, mengajukan tawaran sebesar $305 juta. Tawaran ini berhasil mengalahkan tawaran dari Regeneron Pharmaceuticals. 23andMe sendiri sebelumnya mengajukan kebangkrutan pada bulan Maret setelah mengalami penurunan permintaan dan insiden pelanggaran data yang mengungkap informasi sensitif jutaan pelanggan. TTAM Research Institute telah menyatakan komitmennya untuk menjunjung tinggi kebijakan privasi 23andMe dan mematuhi semua undang-undang perlindungan data yang berlaku.

Fitur \"Double Date\" adalah fitur baru yang diluncurkan oleh Tinder yang memungkinkan pengguna untuk berpasangan dengan seorang teman dan mencari pasangan berdua lainnya. Fitur ini dirancang untuk membuat pengalaman kencan online menjadi lebih sosial dan mengurangi tekanan yang mungkin dirasakan saat berkencan sendirian. Fitur \"Double Date\" akan dirilis secara global pada bulan Juli. Selama fase pengujian, fitur ini telah terbukti populer di kalangan pengguna Gen Z, menunjukkan potensi daya tariknya di kalangan demografi yang lebih muda.