Prabowo-PM Singapura Teken 19 MoU, Perjanjian Ekstradisi Jadi Kunci Pulangkan Buron

Inti dari pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong adalah penandatanganan 19 perjanjian kerja sama (MoU) antara Indonesia dan Singapura. Perjanjian-perjanjian ini mencakup berbagai bidang, termasuk politik, keamanan, dan ekonomi, menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral.

Sebanyak 19 perjanjian kerja sama (MoU) telah ditandatangani dan disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong. Jumlah ini menunjukkan luasnya cakupan dan kedalaman komitmen kerja sama antara kedua negara.

Perjanjian kerja sama yang ditandatangani mencakup berbagai bidang penting, antara lain:

• Politik dan Keamanan: Melanjutkan kerja sama pertahanan, mempercepat finalisasi teknis wilayah pelatihan militer, dan mekanisme perjanjian ekstradisi.
• Ekonomi: Enam perjanjian bilateral economic working groups terkait kawasan ekonomi khusus, pertanian, pariwisata, tenaga kerja, dan transportasi. Ini juga mencakup pengembangan energi ramah lingkungan, perdagangan listrik lintas batas, penangkapan dan penyimpanan karbon, pembangunan kawasan industri berkelanjutan di Batam dan Kepulauan Riau, serta pengakuan timbal balik sertifikasi halal.
• Hukum: Kerja sama antara kejaksaan agung dan perjanjian ekstradisi atau Mutual Legal Assistance (MLA).
• Pendidikan dan Sosial: Program pertukaran pemuda, peningkatan kapasitas pegawai di bidang kelautan, dan kerja sama di bidang manajemen perpustakaan dan informasi.
• Kesehatan: Pendirian Ciputra SMG Curie Cancer Center (CSCCC).
• Investasi: Investasi Nusantara Sembcorp Solar Energy Power Plant di IKN.
• Transportasi Udara: Implementasi kesepakatan Flight Information Regional (FIR) dan peluncuran penerbangan dari dan ke Singapura-Kertajati dan Padang oleh Maskapai Scoot.

Perjanjian ekstradisi atau Mutual Legal Assistance (MLA) memiliki arti penting bagi Indonesia dalam penegakan hukum. Menteri Hukum RI, Supratman Andi Agtas, menyambut baik komitmen Singapura dalam perjanjian ini, melihatnya sebagai langkah maju yang saling menguntungkan. Anggota Komisi III DPR RI, Mafirion, menekankan bahwa kesepakatan ini harus segera dimanfaatkan untuk memulangkan buronan kasus korupsi, seperti Paulus Thanos, yang penangguhan penahanannya telah ditolak oleh pengadilan Singapura. Ini menunjukkan bahwa perjanjian ini adalah alat krusial untuk memerangi kejahatan lintas batas dan memastikan keadilan.

Paulus Thanos adalah seorang buronan dalam kasus korupsi e-KTP. Namanya disebutkan secara spesifik terkait perjanjian ekstradisi karena pengadilan Singapura telah menolak penangguhan penahanannya. Anggota Komisi III DPR RI, Mafirion, mendesak pemerintah Indonesia untuk bertindak cepat dan berkoordinasi dengan pihak Singapura agar segera memulangkan Paulus Thanos, guna menghindari manuver lebih lanjut dari buronan tersebut dan memastikan proses hukum dapat berjalan.

Beberapa kerja sama ekonomi yang disepakati antara kedua negara meliputi:

• Kawasan Ekonomi Khusus (KEK): Pembentukan enam perjanjian bilateral economic working groups yang salah satunya terkait KEK.
• Pertanian: Singapura menawarkan transfer teknologi pertanian modern, termasuk urban farming dan program pengembangan petani muda.
• Pariwisata, Tenaga Kerja, dan Transportasi: Termasuk dalam enam perjanjian bilateral economic working groups.
• Energi Ramah Lingkungan: Pengembangan energi ramah lingkungan, perdagangan listrik lintas batas, dan penangkapan serta penyimpanan karbon.
• Kawasan Industri Berkelanjutan: Pembangunan kawasan industri berkelanjutan di Batam dan Kepulauan Riau.
• Sertifikasi Halal: Pengakuan timbal balik sertifikasi halal.
• Pengaturan Keuangan: Kerja sama pengaturan keuangan.
• Investasi IKN: Investasi Nusantara Sembcorp Solar Energy Power Plant di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kerja sama di bidang energi dan lingkungan hidup akan dikembangkan melalui beberapa inisiatif penting, yaitu:

• Pengembangan Energi Ramah Lingkungan: Kedua negara berkomitmen untuk mengembangkan sumber energi yang lebih bersih.
• Perdagangan Listrik Lintas Batas: Memungkinkan pertukaran listrik antar negara untuk mendukung kebutuhan energi.
• Penangkapan dan Penyimpanan Karbon: Upaya bersama untuk mengurangi emisi karbon melalui teknologi Carbon Capture and Storage (CCS).
• Pembangunan Kawasan Industri Berkelanjutan: Khususnya di Batam dan Kepulauan Riau, yang akan mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam pengembangan industri.

Inisiatif ini menunjukkan komitmen kedua negara terhadap transisi energi dan mitigasi perubahan iklim.

Ya, ada kerja sama baru di sektor transportasi dan pariwisata. Dalam sektor transportasi, disepakati implementasi kesepakatan Flight Information Regional (FIR). Selain itu, untuk mendukung konektivitas dan pariwisata, Maskapai Scoot telah meluncurkan penerbangan baru dari dan ke Singapura-Kertajati dan Padang. Ini akan mempermudah akses dan meningkatkan potensi pariwisata serta mobilitas antar kedua negara.

Selain bidang-bidang utama, beberapa kerja sama lain yang disepakati meliputi:

• Peningkatan Kapasitas Pegawai: Khususnya di bidang kelautan.
• Kerja Sama Kejaksaan Agung: Memperkuat koordinasi dan penegakan hukum antar lembaga kejaksaan.
• Manajemen Perpustakaan dan Informasi: Kerja sama di bidang pengelolaan dan pertukaran informasi perpustakaan.
• Pusat Kanker: Pendirian Ciputra SMG Curie Cancer Center (CSCCC), menunjukkan kerja sama di bidang kesehatan.
• Program Pertukaran Pemuda: Mendorong interaksi dan pemahaman antar generasi muda kedua negara.

Kesepakatan-kesepakatan ini menunjukkan cakupan kerja sama yang luas dan multidimensional antara Indonesia dan Singapura.