Penyaluran Gaji ke-13 ASN Daerah Masih Minim, Kemenkeu Dorong Percepatan

Gaji ke-13 adalah tunjangan tambahan yang diberikan oleh pemerintah kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri, dan pensiunan. Penyaluran ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung kebutuhan finansial penerima.

Penerima gaji ke-13 meliputi:

• Aparatur Sipil Negara (ASN), baik pusat maupun daerah.
• TNI/Polri.
• Pensiunan, yang penyalurannya dilakukan melalui PT Taspen dan PT Asabri.

Tujuan utama penyaluran gaji ke-13 adalah untuk mendukung kebutuhan pendidikan keluarga, khususnya menjelang tahun ajaran baru. Hal ini diharapkan dapat meringankan beban finansial para penerima dalam mempersiapkan anak-anak mereka untuk sekolah.

Per 31 Mei 2025, total alokasi untuk gaji ke-13 adalah Rp 49,4 triliun. Dari jumlah tersebut, realisasi penyaluran telah mencapai Rp 32,8 triliun.

Penyaluran gaji ke-13 untuk ASN pusat telah mencapai 100%. Total dana yang disalurkan adalah Rp 14,05 triliun kepada sekitar 1,97 hingga 1,997 juta pegawai.

Penyaluran gaji ke-13 untuk ASN daerah masih minim, baru mencapai 48,4% atau sebesar Rp 7,15 triliun. Dana ini telah diterima oleh 264.546 pegawai dari total 1,72 juta ASN daerah. Keterlambatan ini disebabkan karena baru 264 dari 546 pemerintah daerah (pemda) yang telah melakukan pembayaran.

Status penyaluran gaji ke-13 untuk pensiunan adalah sebagai berikut:

• Melalui PT Taspen: Penyaluran mencapai Rp 10,25 triliun atau 98,1% dari alokasi, kepada 3,10 juta penerima manfaat.
• Melalui PT Asabri: Penyaluran mencapai Rp 1,35 triliun atau 95,1% dari alokasi, kepada sekitar 472 ribu hingga 474 ribu penerima manfaat.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, mendesak seluruh pemerintah daerah (pemda) untuk segera mempercepat pencairan gaji ke-13 ASN daerah pada bulan Juni ini. Hal ini penting untuk memastikan seluruh ASN daerah dapat menerima haknya tepat waktu.