Ekonomi RI Terancam Geopolitik Timur Tengah: Harga Minyak Naik, Rupiah Melemah Drastis

Ekonomi RI terancam oleh geopolitik Timur Tengah, harga minyak melonjak 9%, dan Rupiah melemah menjadi Rp16.295. Simak dampak konflik Iran-Israel dan proyeksi makroekonomi 2025.

article

Metrics

{"image":"https://i.ytimg.com/vi/uVflGQd_VE4/hq720.jpg?sqp=-oaymwEhCK4FEIIDSFryq4qpAxMIARUAAAAAGAElAADIQj0AgKJD&rs=AOn4CLA9Co_006GZyGA4nf16OacwYpfApQ","trendingStart":"2025-06-17T13:00:02.280Z","trendingEnd":"2025-06-17T13:00:02.263Z","updatedAt":"2025-06-17T13:03:45.890Z","articleCount":4}
article

Overview

Pasar keuangan Indonesia tertekan ketegangan geopolitik Iran-Israel. IHSG melemah, Rupiah terdepresiasi, dan harga minyak melonjak. Kekhawatiran investor dipicu potensi gangguan pasokan minyak dan data ekonomi China. Sri Mulyani mewaspadai dampak konflik terhadap ekonomi Indonesia. Pemerintah berupaya menjaga daya beli dan pertumbuhan melalui kebijakan fiskal ekspansif. Proyeksi ekonomi akhir tahun 2025 mengasumsikan konflik terkendali.

article

Fakta

[{"color":"red","headerTitle":"⚔️ Dampak Geopolitik Global","points":["Konflik Iran-Israel membayangi pasar keuangan global dan Indonesia, memicu kekhawatiran investor terhadap pasokan minyak.","Harga minyak Brent mencapai US$78 per barel, naik hampir 9%, akibat ketegangan geopolitik.","Eskalasi konflik meningkatkan ketidakpastian geopolitik mengingat Iran adalah produsen minyak terbesar ketiga di OPEC.","Kombinasi pelemahan ekonomi, kenaikan inflasi, dan peningkatan yield obligasi akibat geopolitik menimbulkan risiko bagi seluruh dunia.","Kondisi global yang tidak pasti, diperparah hubungan AS-China, mengganggu rantai pasok dan meningkatkan risiko inflasi."]},{"color":"yellow","headerTitle":"📉 Reaksi Pasar Keuangan Indonesia","points":["Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,68% atau 48,48 poin ke level 7.117,59 pada 16 Juni 2025.","Pelemahan IHSG dipicu kekhawatiran investor terhadap konflik dan rilis data ekonomi China yang melampaui proyeksi.","Rupiah melemah 0,37% menjadi sekitar Rp16.295 per dolar AS, menunjukkan dampak langsung pada pasar domestik.","Yield Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun naik menjadi 6,72%, mencerminkan peningkatan risiko di pasar obligasi.","PMI Manufaktur global kontraksi di bawah 50, dengan 70,8% negara mengalami kontraksi, termasuk Indonesia dengan PMI 47,4."]},{"color":"blue","headerTitle":"🏛️ Respons Pemerintah & Proyeksi Ekonomi","points":["Menteri Keuangan Sri Mulyani mewaspadai dampak perang Israel-Iran terhadap ekonomi Indonesia, terutama kenaikan harga minyak.","Pemerintah Indonesia berkomitmen menjaga daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal ekspansif.","APBN dioptimalkan sebagai shock absorber untuk meredam dampak gejolak ekonomi global.","Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, memperkirakan dampak terhadap ekonomi Indonesia akan terkendali jika konflik tidak meluas.","Proyeksi makroekonomi akhir 2025: inflasi 2,33%, suku bunga acuan BI 5,25%, dan Rupiah di kisaran Rp16.100–16.400 per dolar AS."]}]
play_circle

Video

[{"videoId":"9xItGmy0Cn4","title":"Dampak Konflik Geopolitik terhadap Ekonomi Global","source":"Tumbuh Makna"},{"videoId":"fvJvv0uDjKE","title":"Meletus Perang Israel-Iran, Ekonomi Dunia Kembali Terancam?","source":"CNBC Indonesia"}]
article

FAQ

[{"answer":"

Pelemahan pasar keuangan global dan Indonesia saat ini disebabkan oleh beberapa faktor utama:

  • Ketegangan Geopolitik: Konflik antara Iran dan Israel menjadi pemicu utama kekhawatiran investor. Konflik ini berpotensi mengganggu pasokan minyak global, terutama jika Iran menutup Selat Hormuz.
  • Data Ekonomi China: Pasar juga mencermati rilis data ekonomi China, meskipun pertumbuhan penjualan ritel melampaui proyeksi, hal ini tetap menjadi salah satu faktor yang diperhatikan investor.
  • Ketidakpastian Kebijakan AS: Ketidakpastian terkait tarif dari Amerika Serikat dan hubungan AS-China yang belum pasti juga turut memicu volatilitas di pasar keuangan global.
","question":"Apa penyebab utama pelemahan pasar keuangan global dan Indonesia?"},{"answer":"

Konflik Iran-Israel memiliki dampak signifikan terhadap pasokan dan harga minyak global karena beberapa alasan:

  • Ancaman Penutupan Selat Hormuz: Ada kekhawatiran bahwa Iran dapat menutup Selat Hormuz, sebuah jalur pelayaran vital yang merupakan salah satu rute utama pengiriman minyak dunia. Penutupan ini akan sangat mengganggu pasokan minyak global.
  • Posisi Iran sebagai Produsen: Iran adalah produsen minyak terbesar ketiga di OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries), sehingga setiap gangguan pada produksinya atau kemampuannya untuk mengekspor akan berdampak besar pada pasar.
  • Kenaikan Harga Minyak: Kekhawatiran ini telah menyebabkan kenaikan harga minyak. Harga minyak Brent dilaporkan mencapai hampir 9% atau sekitar US$78 per barel. Sumber lain menyebutkan harga minyak dunia naik 7% menjadi US$74,20 per barel pada 13 Juni 2025.
","question":"Bagaimana konflik Iran-Israel memengaruhi pasokan dan harga minyak global?"},{"answer":"

Ketegangan geopolitik ini berdampak langsung pada pasar domestik Indonesia:

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG): Pada perdagangan Senin, 16 Juni 2025, IHSG ditutup melemah 0,68% atau 48,48 poin ke level 7.117,59. Pelemahan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap dampak konflik.
  • Nilai Tukar Rupiah: Nilai tukar Rupiah juga mengalami pelemahan sebesar 0,37%, mencapai sekitar Rp16.295 per dolar AS. Pelemahan ini menunjukkan volatilitas nilai tukar akibat ketidakpastian global.
","question":"Apa dampak langsung ketegangan geopolitik terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar Rupiah di Indonesia?"},{"answer":"

Konflik geopolitik dan ketidakpastian global juga memengaruhi Surat Utang Negara (SUN) Indonesia. Dampak yang terlihat adalah kenaikan yield Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun menjadi 6,72%. Kenaikan yield ini mengindikasikan bahwa investor menuntut imbal hasil yang lebih tinggi untuk memegang obligasi pemerintah Indonesia, mencerminkan peningkatan persepsi risiko di tengah kondisi pasar yang tidak pasti.

","question":"Bagaimana konflik ini memengaruhi Surat Utang Negara (SUN) Indonesia?"},{"answer":"

Selain konflik Iran-Israel, beberapa faktor global lain yang turut memengaruhi ekonomi Indonesia meliputi:

  • Ketidakpastian Tarif dari AS: Kebijakan tarif yang tidak pasti dari Amerika Serikat menciptakan ketidakpastian dalam perdagangan global.
  • Hubungan AS-China: Hubungan yang belum pasti antara Amerika Serikat dan China juga mengganggu rantai pasok global dan memicu volatilitas.
  • Kebijakan Fiskal AS: Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh Amerika Serikat juga berkontribusi pada kondisi global yang tidak pasti.

Kombinasi faktor-faktor ini memicu volatilitas nilai tukar dan suku bunga global, serta memengaruhi kinerja ekspor, harga komoditas, dan stabilitas rantai pasok, yang pada akhirnya meningkatkan risiko inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia.

","question":"Selain konflik geopolitik, faktor global apa lagi yang turut memengaruhi ekonomi Indonesia?"},{"answer":"

Kondisi global yang tidak pasti ini berdampak negatif pada sektor manufaktur:

  • PMI Manufaktur Global: Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur global mengalami kontraksi di bawah 50, mencapai titik terendah sejak Desember 2024. Ini menunjukkan penurunan aktivitas manufaktur secara global.
  • Kontraksi di Berbagai Negara: Sebanyak 70,8% negara mengalami kontraksi manufaktur, yang berarti aktivitas produksi mereka menurun.
  • PMI Manufaktur Indonesia: Indonesia juga tidak luput dari dampak ini, dengan PMI Manufaktur mencapai 47,4, yang menunjukkan adanya kontraksi dalam sektor manufaktur domestik.
","question":"Bagaimana kondisi sektor manufaktur global dan Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi?"},{"answer":"

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menjaga daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global melalui beberapa kebijakan fiskal:

  • Kebijakan Fiskal Ekspansif: Pemerintah menerapkan kebijakan fiskal yang ekspansif untuk mendukung perekonomian.
  • Restitusi dan Stimulus UMKM: Memberikan restitusi dan stimulus kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk membantu mereka bertahan dan berkembang.
  • Optimalisasi APBN: Mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai shock absorber atau peredam kejut untuk meredam dampak negatif dari gejolak ekonomi global.
","question":"Langkah-langkah apa yang diambil Pemerintah Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi?"},{"answer":"

Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, memperkirakan bahwa dampak terhadap ekonomi Indonesia akan terkendali jika konflik geopolitik tidak meluas. Proyeksi makroekonomi Indonesia untuk akhir tahun 2025 adalah sebagai berikut:

  • Inflasi: Diperkirakan mencapai 2,33%.
  • Suku Bunga Acuan BI: Diproyeksikan sebesar 5,25%.
  • Yield Obligasi Pemerintah 10-Tahun: Diperkirakan berada di kisaran 6,6-6,8%.
  • Nilai Tukar Rupiah: Diproyeksikan berada di kisaran Rp16.100–16.400 per dolar AS.

Proyeksi ini menunjukkan optimisme bahwa ekonomi Indonesia dapat tetap stabil meskipun ada tantangan global, asalkan konflik tidak mengalami eskalasi lebih lanjut.

","question":"Bagaimana proyeksi makroekonomi Indonesia jika konflik geopolitik tidak meluas?"}]
article

Sumber

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang