Ekonomi RI Terancam Geopolitik Timur Tengah: Harga Minyak Naik, Rupiah Melemah Drastis
Ekonomi RI terancam oleh geopolitik Timur Tengah, harga minyak melonjak 9%, dan Rupiah melemah menjadi Rp16.295. Simak dampak konflik Iran-Israel dan proyeksi makroekonomi 2025.
Metrics
Overview
Pasar keuangan Indonesia tertekan ketegangan geopolitik Iran-Israel. IHSG melemah, Rupiah terdepresiasi, dan harga minyak melonjak. Kekhawatiran investor dipicu potensi gangguan pasokan minyak dan data ekonomi China. Sri Mulyani mewaspadai dampak konflik terhadap ekonomi Indonesia. Pemerintah berupaya menjaga daya beli dan pertumbuhan melalui kebijakan fiskal ekspansif. Proyeksi ekonomi akhir tahun 2025 mengasumsikan konflik terkendali.
Fakta
Video
FAQ
Pelemahan pasar keuangan global dan Indonesia saat ini disebabkan oleh beberapa faktor utama:
- Ketegangan Geopolitik: Konflik antara Iran dan Israel menjadi pemicu utama kekhawatiran investor. Konflik ini berpotensi mengganggu pasokan minyak global, terutama jika Iran menutup Selat Hormuz.
- Data Ekonomi China: Pasar juga mencermati rilis data ekonomi China, meskipun pertumbuhan penjualan ritel melampaui proyeksi, hal ini tetap menjadi salah satu faktor yang diperhatikan investor.
- Ketidakpastian Kebijakan AS: Ketidakpastian terkait tarif dari Amerika Serikat dan hubungan AS-China yang belum pasti juga turut memicu volatilitas di pasar keuangan global.
Konflik Iran-Israel memiliki dampak signifikan terhadap pasokan dan harga minyak global karena beberapa alasan:
- Ancaman Penutupan Selat Hormuz: Ada kekhawatiran bahwa Iran dapat menutup Selat Hormuz, sebuah jalur pelayaran vital yang merupakan salah satu rute utama pengiriman minyak dunia. Penutupan ini akan sangat mengganggu pasokan minyak global.
- Posisi Iran sebagai Produsen: Iran adalah produsen minyak terbesar ketiga di OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries), sehingga setiap gangguan pada produksinya atau kemampuannya untuk mengekspor akan berdampak besar pada pasar.
- Kenaikan Harga Minyak: Kekhawatiran ini telah menyebabkan kenaikan harga minyak. Harga minyak Brent dilaporkan mencapai hampir 9% atau sekitar US$78 per barel. Sumber lain menyebutkan harga minyak dunia naik 7% menjadi US$74,20 per barel pada 13 Juni 2025.
Ketegangan geopolitik ini berdampak langsung pada pasar domestik Indonesia:
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG): Pada perdagangan Senin, 16 Juni 2025, IHSG ditutup melemah 0,68% atau 48,48 poin ke level 7.117,59. Pelemahan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap dampak konflik.
- Nilai Tukar Rupiah: Nilai tukar Rupiah juga mengalami pelemahan sebesar 0,37%, mencapai sekitar Rp16.295 per dolar AS. Pelemahan ini menunjukkan volatilitas nilai tukar akibat ketidakpastian global.
Konflik geopolitik dan ketidakpastian global juga memengaruhi Surat Utang Negara (SUN) Indonesia. Dampak yang terlihat adalah kenaikan yield Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun menjadi 6,72%. Kenaikan yield ini mengindikasikan bahwa investor menuntut imbal hasil yang lebih tinggi untuk memegang obligasi pemerintah Indonesia, mencerminkan peningkatan persepsi risiko di tengah kondisi pasar yang tidak pasti.
","question":"Bagaimana konflik ini memengaruhi Surat Utang Negara (SUN) Indonesia?"},{"answer":"Selain konflik Iran-Israel, beberapa faktor global lain yang turut memengaruhi ekonomi Indonesia meliputi:
- Ketidakpastian Tarif dari AS: Kebijakan tarif yang tidak pasti dari Amerika Serikat menciptakan ketidakpastian dalam perdagangan global.
- Hubungan AS-China: Hubungan yang belum pasti antara Amerika Serikat dan China juga mengganggu rantai pasok global dan memicu volatilitas.
- Kebijakan Fiskal AS: Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh Amerika Serikat juga berkontribusi pada kondisi global yang tidak pasti.
Kombinasi faktor-faktor ini memicu volatilitas nilai tukar dan suku bunga global, serta memengaruhi kinerja ekspor, harga komoditas, dan stabilitas rantai pasok, yang pada akhirnya meningkatkan risiko inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia.
","question":"Selain konflik geopolitik, faktor global apa lagi yang turut memengaruhi ekonomi Indonesia?"},{"answer":"Kondisi global yang tidak pasti ini berdampak negatif pada sektor manufaktur:
- PMI Manufaktur Global: Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur global mengalami kontraksi di bawah 50, mencapai titik terendah sejak Desember 2024. Ini menunjukkan penurunan aktivitas manufaktur secara global.
- Kontraksi di Berbagai Negara: Sebanyak 70,8% negara mengalami kontraksi manufaktur, yang berarti aktivitas produksi mereka menurun.
- PMI Manufaktur Indonesia: Indonesia juga tidak luput dari dampak ini, dengan PMI Manufaktur mencapai 47,4, yang menunjukkan adanya kontraksi dalam sektor manufaktur domestik.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menjaga daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global melalui beberapa kebijakan fiskal:
- Kebijakan Fiskal Ekspansif: Pemerintah menerapkan kebijakan fiskal yang ekspansif untuk mendukung perekonomian.
- Restitusi dan Stimulus UMKM: Memberikan restitusi dan stimulus kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk membantu mereka bertahan dan berkembang.
- Optimalisasi APBN: Mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai shock absorber atau peredam kejut untuk meredam dampak negatif dari gejolak ekonomi global.
Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, memperkirakan bahwa dampak terhadap ekonomi Indonesia akan terkendali jika konflik geopolitik tidak meluas. Proyeksi makroekonomi Indonesia untuk akhir tahun 2025 adalah sebagai berikut:
- Inflasi: Diperkirakan mencapai 2,33%.
- Suku Bunga Acuan BI: Diproyeksikan sebesar 5,25%.
- Yield Obligasi Pemerintah 10-Tahun: Diperkirakan berada di kisaran 6,6-6,8%.
- Nilai Tukar Rupiah: Diproyeksikan berada di kisaran Rp16.100–16.400 per dolar AS.
Proyeksi ini menunjukkan optimisme bahwa ekonomi Indonesia dapat tetap stabil meskipun ada tantangan global, asalkan konflik tidak mengalami eskalasi lebih lanjut.
","question":"Bagaimana proyeksi makroekonomi Indonesia jika konflik geopolitik tidak meluas?"}]Sumber
Masih Seputar ekonomi
Prospek dan Kerja Sama Investasi Indonesia
sekitar 5 jam yang lalu
Peran AgenBRILink dalam Inklusi Keuangan
sekitar 5 jam yang lalu
Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik dan SPKLU
sekitar 5 jam yang lalu
Penagihan dan Penindakan Pajak
sekitar 5 jam yang lalu
Peluang Ekspor UMKM
sekitar 5 jam yang lalu
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
sekitar 5 jam yang lalu
Kerja Sama Ekonomi dan Investasi RI-Uni Eropa
sekitar 5 jam yang lalu
Anggaran Makan Bergizi Gratis Prabowo: Realisasi Rp4,4 T, Target Rp171 T Hingga Rp300 T
sekitar 6 jam yang lalu

BSU Rp600.000 Resmi Cair Juni 2025: Cek Syarat, Jadwal, dan Status Verifikasi
sekitar 6 jam yang lalu

Kerja Sama Strategis Indonesia-Singapura: Fokus Energi Hijau, Pangan, dan Pertahanan Terpadu
sekitar 7 jam yang lalu

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.