Pendapatan Rata-rata Masyarakat Indonesia Tumbuh Positif, Namun Waspadai Lonjakan Harga Beras dan Tantangan UMKM

Pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia tumbuh positif, mencapai Rp6,55 juta/bulan. Namun, waspadai lonjakan harga beras dan tantangan UMKM yang menurunkan daya beli.

article

Metrics

{"image":"https://kadin.id/wp-content/uploads/Data-IMK-01-scaled.jpg","trendingStart":"2025-06-16T14:00:00.480Z","trendingEnd":"2025-06-16T14:00:00.463Z","updatedAt":"2025-06-16T14:01:39.173Z","articleCount":10}
summarize

Berita

Ekonomi Indonesia menunjukkan dinamika yang beragam. Di satu sisi, pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia mengalami pertumbuhan positif. Namun, di sisi lain, terdapat tantangan signifikan seperti lonjakan harga beras di berbagai daerah dan keluhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terkait penurunan daya beli masyarakat. Selain itu, sektor keuangan dan ekonomi kreatif menunjukkan potensi yang perlu dioptimalkan.

Pendapatan Masyarakat

  • Kenaikan Pendapatan Rata-Rata Nasional
    • Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita pada tahun 2024 mencapai 4.960,3 dolar AS atau setara dengan Rp78,6 juta per tahun.
    • Rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia sekitar Rp6,55 juta per bulan.
    • Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp75 juta atau 4.919,7 dolar AS.
    • Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 yang mencapai 5,03 persen.
  • Pendapatan Pengemudi Ojek Online
    • Grab Indonesia mengungkapkan pendapatan rata-rata mitra pengemudi roda dua full-time di Bali mencapai Rp6,8 juta dan di Makassar Rp6,48 juta (periode 1-30 April 2025).
    • Pengemudi dengan pendapatan tertinggi di Bali menyelesaikan 486 pesanan dalam 25 hari kerja (6 jam/hari), sementara di Makassar 570 pesanan dalam 26 hari.
    • Pengemudi semi-full time berpendapatan antara Rp3,7 juta hingga Rp5,2 juta.
    • Mitra paruh waktu menghasilkan rata-rata Rp1,6 juta.

Tantangan Ekonomi dan UMKM

  • Penurunan Pendapatan UMKM
    • Pelaku UMKM mengeluhkan penurunan pendapatan akibat daya beli masyarakat yang turun.
    • Masyarakat enggan mengeluarkan biaya tambahan untuk berbelanja langsung karena pendapatan yang tetap atau berkurang.
    • Persaingan harga dengan barang impor yang lebih murah turut menjadi penyebab.
  • Lonjakan Harga Beras
    • BPS melaporkan kenaikan harga beras di 133 kabupaten/kota pada minggu kedua Juni.
    • Kenaikan tertinggi terjadi di Zona 3 (Maluku dan Papua), dengan rata-rata harga Rp19.695/kg, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
    • Contoh harga ekstrem: Kabupaten Intan Jaya (Rp54.772/kg) dan Kabupaten Puncak (Rp45.000/kg).
    • Zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, Sulawesi) harga rata-rata masih dalam rentang HET, meski naik 0,89% dibanding Mei.
    • Zona 2 (Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Kepri, Jambi, Babel, NTT, Kalimantan) juga mengalami kenaikan, rata-rata Rp15.266/kg.
  • Harga Minyakita
    • Harga rata-rata nasional Minyakita per 15 Juni 2025 adalah Rp16.809 per liter, turun Rp200 dari bulan sebelumnya.
    • Meskipun turun, harga masih 7% di atas HET.
    • Penurunan bertahap: 0,11% (minggu lalu) dan 1,15% (bulan lalu).
    • 10 provinsi memiliki harga rata-rata Minyakita 10% di atas HET. Kabupaten Puncak Jaya mencapai Rp45 ribu karena kurangnya distributor.

Peluang di Sektor Keuangan

  • Penetrasi Dana Pensiun (Dapen)
    • Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat peluang besar penetrasi dapen, terutama di sektor informal (58% total angkatan kerja).
    • Kepesertaan dana pensiun sukarela per April 2025 mencapai 5,33 juta peserta (naik 1,92% yoy), didominasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) sebesar 77%.
    • Return on Investment (ROI) dana pensiun sukarela per April 2025 sebesar 2,03% (naik 0,60% yoy).
    • Total aset industri dana pensiun Rp1.551,03 triliun per April 2025 (tumbuh 8,26% yoy).
  • Kinerja Asuransi Kredit
    • Premi asuransi kredit per April 2025 turun 5,63% (yoy) menjadi Rp6,31 triliun.
    • Asuransi kredit berkontribusi 14,13% dari total premi asuransi umum.
    • Tingkat risiko klaim asuransi kredit mencapai 86,59%.
    • Kinerja reasuransi menunjukkan perbaikan dengan pertumbuhan premi 2,64% (yoy) menjadi Rp11,23 triliun.
    • Premi asuransi properti dan kendaraan bermotor mengalami kontraksi.

Perkembangan Ekonomi Kreatif dan Industri Lainnya

  • Potensi Pasar Minuman
    • Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) melihat potensi pertumbuhan pasar minuman di Indonesia sangat menjanjikan.
    • Kemenkraf mendukung penyelenggaraan Café & Brasserie Expo (CBE) Indonesia 2025 pada 10-12 Oktober 2025 di NICE, PIK 2, Jakarta.
    • Acara ini akan mempertemukan pelaku ekonomi kreatif, komunitas, dan konsumen, menyoroti asal-usul bahan, proses produksi, dan keberlanjutan produk.
  • Penjualan Mobil Listrik BYD M6
    • BYD Indonesia mencatat penjualan 10.100 unit mobil listrik M6 sejak diluncurkan setahun lalu.
    • Mobil ini ditawarkan dengan harga Rp383-433 juta dengan jarak tempuh hingga 530 km.
    • Sekitar 54% penjualan tercatat antara Januari hingga Mei 2025.
play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.