Ringkasan berita terkini ini merangkum perkembangan utama dalam berbagai isu nasional dan internasional yang relevan bagi Indonesia. Pembahasan mencakup negosiasi perdagangan penting, langkah-langkah perlindungan industri domestik, serta kemitraan strategis di bidang pertahanan.
Hubungan Dagang Indonesia-AS dan Pembicaraan Prabowo-Trump
Negosiasi Tarif Dagang AS-Indonesia
Keputusan akhir negosiasi dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) akan ditentukan pada 8 Juli 2025. Tanggal ini merupakan batas akhir penundaan tarif impor yang ditetapkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump.
Indonesia menghadapi tarif resiprokal sebesar 32% dari AS, namun implementasinya ditunda selama 90 hari sejak 9 April 2025 untuk memberikan ruang negosiasi.
Delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto telah bertemu dengan sejumlah pejabat AS dan menyampaikan poin-poin negosiasi. United States Trade Representative (USTR) menilai bahwa dokumentasi dari Indonesia sudah lengkap.
Indonesia menawarkan upaya penyeimbangan neraca dagang dengan AS, termasuk menambah volume impor barang dari AS seperti minyak, gas, gandum, dan kedelai.
Indonesia juga akan memfasilitasi perusahaan AS yang beroperasi di dalam negeri dengan memberikan kemudahan perizinan dan insentif, menawarkan produk mineral kritis, serta mempermudah regulasi impor termasuk produk hortikultura dari AS.
Investasi antara kedua negara juga akan didorong dalam skema business to business (B to B).
Komunikasi Prabowo-Trump
Presiden Prabowo Subianto telah berbicara melalui telepon dengan Presiden AS Donald Trump pada 13 Juni 2025. Prabowo membagikan momen ini melalui unggahan di akun Instagramnya.
Pembicaraan ini diharapkan membawa dampak positif bagi negosiasi tarif dagang yang sedang berlangsung antara Indonesia dan AS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengonfirmasi pembicaraan tersebut namun belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai isi percakapan.
Perkembangan Perdagangan Internasional Lainnya
Perjanjian Dagang Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA)
Negosiasi perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) telah rampung. Perundingan ini dimulai sejak tahun 2016.
Finalisasi teks perjanjian ditargetkan selesai pada Juli 2025, diikuti dengan proses telaah hukum hingga September 2025.
Penandatanganan IEU-CEPA diperkirakan akan dilakukan pada kuartal II atau III tahun 2026, dengan target implementasi pada akhir 2026 atau awal 2027 setelah melalui proses ratifikasi di kedua belah pihak.
Upaya Perlindungan Industri Dalam Negeri
Usulan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) untuk Benang Filamen
Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) mengusulkan pengenaan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) sebesar 20% untuk produk benang filamen impor, terutama yang berasal dari Tiongkok.
Langkah ini bertujuan untuk melindungi produsen benang lokal dari praktik dumping yang telah menekan harga pasar domestik hingga di bawah biaya produksi yang wajar.
Rekomendasi awal dari Komite Anti-Dumping Indonesia (KADI) menunjukkan angka BMAD yang bervariasi hingga 42,3%. Namun, APSyFI mengusulkan penyesuaian angka tersebut agar tidak memberatkan sektor industri hilir.
APSyFI juga mendorong perlindungan terhadap Purified Terephthalic Acid (PTA), yang merupakan bahan baku utama untuk serat sintetis.
Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Turki
Pengadaan Jet Tempur Kaan
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan bahwa Turki akan menjual 48 unit jet tempur Kaan ke Indonesia. Pengadaan ini direncanakan berlangsung dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.
Jet tempur Kaan merupakan pesawat generasi kelima yang saat ini masih dalam tahap pengembangan. Kesepakatan penjualan ini disebut sebagai kesepakatan militer terbesar dalam sejarah Turki, meskipun nilai kontraknya belum diungkapkan secara publik.
Nota Kesepahaman (MoU) terkait kerja sama pengadaan pesawat jet tempur generasi ke-5 ini telah ditandatangani antara Menteri Pertahanan RI dan Sekretaris Industri Pertahanan Turki dalam acara Indo Defence 2025 Expo & Forum.
Selain kerja sama dengan Turki, Indonesia juga memiliki kontrak aktif dengan Dassault Aviation dari Prancis untuk pengadaan 42 unit jet Rafale dan menjadi negara mitra dalam program pengembangan jet tempur KF-21 Korea Selatan.