Prediksi Pergerakan IHSG

Prediksi Pergerakan IHSG menunjukkan tren pasar terkini dengan analisis teknikal, faktor pendorong, dan rekomendasi investasi untuk investor cerdas.

letter

Metrics

{"image":"https://images.bloombergtechnoz.com/data/2024/04/image-20240415125537.jpg","trendingStart":"2025-05-26T08:14:18.535Z","trendingEnd":"2025-05-26T08:14:18.529Z","updatedAt":"2025-06-08T08:14:40.211Z","articleCount":23}
letter

Berita

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan yang dinamis dengan berbagai prediksi dan sentimen yang memengaruhinya. Berikut adalah rangkuman dari berbagai sumber mengenai proyeksi IHSG, faktor-faktor yang memengaruhi, serta rekomendasi saham dari para analis.

Proyeksi dan Sentimen Pasar IHSG

Berikut adalah rangkuman prediksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berdasarkan berbagai sumber dan sentimen pasar terkini.

  • Proyeksi Penguatan IHSG
    • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada perdagangan setelah berhasil menembus level 7.200. Penguatan ini didorong oleh saham di sektor perbankan dan energi.
    • Menurut Founder WH-Project, William Hartanto, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support 7.093 dan resistance 7.281 (proyeksi sebelumnya). Untuk perdagangan Selasa (27/5), William Hartanto memproyeksikan IHSG akan menguat dengan rentang support 7.124 dan resistance 7.225, melihat tren positif sejak bulan lalu.
    • Untuk perdagangan Rabu (28/5), William Hartanto memproyeksikan IHSG bergerak dalam rentang support 7.116 dan resistance 7.225.
    • Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, melihat potensi reli IHSG ke level 7.345 jika mampu menembus resisten 7.261. Beliau juga melihat potensi penguatan lebih lanjut dengan target terdekat di 7.219 dan kemudian 7.261.
    • Pada Rabu pagi (28/5/2025), IHSG dibuka menguat sebesar 0,50% ke posisi 7.234,94.
  • Pergerakan IHSG Terkini
    • Pada penutupan perdagangan Senin (26/5), IHSG ditutup melemah 0,36% ke level 7.188 (turun 25,80 poin). Nilai transaksi mencapai Rp13,88 triliun dengan 35,48 miliar saham diperdagangkan. Tercatat sekitar 225-239 saham menguat, 414-430 saham terkoreksi/melemah, dan 170-291 saham stagnan. Sektor teknologi memimpin pelemahan (turun antara 2,05% hingga 2,67%).
    • Pada penutupan sesi pertama perdagangan Selasa (27/5), IHSG mengalami pelemahan 0,05% menjadi 7.184,71. Meskipun sempat mencapai level psikologis 7.204 saat pembukaan, IHSG tertekan oleh aksi jual investor terhadap saham-saham berkapitalisasi besar.
    • Namun, pada penutupan perdagangan Selasa (27/5/2025), IHSG berhasil ditutup menguat 0,15% atau naik 10,61-10,62 poin ke level 7.198. Volume transaksi pada hari tersebut mencapai Rp13,2 - Rp13,33 triliun dengan 26,6 - 27,21 miliar saham diperdagangkan.
    • Pada Selasa (27/5), sebanyak 325 saham menguat, 327 saham melemah, dan 308 saham stagnan. Indeks LQ45, JII, IDX30, dan MNC36 juga turut menguat. Sektor yang menguat dipimpin oleh infrastruktur, diikuti energi, konsumer siklikal, keuangan, bahan baku, industri, dan kesehatan. Sementara sektor yang melemah dipimpin oleh teknologi, diikuti properti dan transportasi.
    • Pada perdagangan Rabu (28/5/2025), setelah dibuka menguat ke 7.234,94, IHSG akhirnya ditutup melemah 0,32% atau turun 23,14 poin ke level 7.175-7.175,82. Volume transaksi pada hari tersebut mencapai Rp22,62 - Rp23,04 triliun dengan 32,72 - 33,39 miliar saham diperdagangkan.
    • Pada sesi pertama perdagangan Rabu (28/5/2025), IHSG ditutup melemah 0,08% atau 5,94 poin ke level 7.193.
    • Volume saham yang diperdagangkan pada sesi pertama Rabu (28/5/2025) mencapai 14,84 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp8,44 triliun dari 678.934 kali transaksi.
    • Selama sesi pertama Rabu (28/5/2025), tercatat 288 saham mengalami penurunan, 263 saham menguat, dan 248 saham stagnan.
    • Sektor yang mengalami penurunan pada sesi pertama Rabu (28/5/2025) meliputi sektor kesehatan, keuangan, infrastruktur, konsumer siklikal, dan konsumer non-siklikal.
    • Sebaliknya, sektor yang mengalami kenaikan pada sesi pertama Rabu (28/5/2025) adalah sektor teknologi, energi, bahan baku, transportasi, industri, dan properti.
    • Beberapa saham yang menjadi top losers pada sesi pertama Rabu (28/5/2025) antara lain AYLS (-10,07%), MBTO (-9,82%), dan SMKM (-7,41%).
    • Pada Rabu (28/5), tercatat 245-269 saham menguat, 335-346 saham melemah/terkoreksi, dan 226-345 saham stagnan (data penutupan). Indeks LQ45 (-0,42%), IDX30 (-0,50%), MNC36 (-0,37%), dan JII (-0,55%) kompak melemah (data penutupan). Sektor yang menjadi pemberat utama adalah barang konsumen primer/bahan baku, diikuti infrastruktur dan konsumer siklikal, sedangkan sektor transportasi, industri, dan teknologi mencatat penguatan (data penutupan).
  • Faktor Penurunan dan Tekanan Pasar
    • Ketegangan akibat pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai tarif terhadap Uni Eropa juga turut memberikan tekanan pada pasar.
    • Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, melihat potensi pelemahan IHSG dengan level support di 7.088-7.109.
    • Pada Senin sore (26/5), bursa saham Asia terpantau dominan melemah, sementara bursa Eropa bergerak bervariasi, dan bursa Amerika kompak bergerak di zona merah.
    • IHSG diproyeksikan bergerak datar pada Rabu (28/5) karena memasuki fase konsolidasi dan pengaruh pekan pendek menjelang libur panjang Kenaikan Yesus Kristus. Pelemahan pada penutupan Rabu juga terjadi menjelang libur tersebut.
    • Pelemahan IHSG pada penutupan Rabu (28/5) terjadi di tengah bursa Asia yang bergerak bervariasi, sementara mayoritas bursa Eropa dan Amerika Serikat terpantau menguat.
    • Bank Indonesia mencatat aliran modal asing keluar (outflow) sebesar Rp4,48 triliun dari pasar keuangan domestik pada periode 2-4 Juni 2025.
    • Penjualan neto oleh investor asing pada periode 2-4 Juni 2025 terjadi di pasar saham sebesar Rp3,98 triliun dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp5,69 triliun.
    • Dari awal tahun hingga 4 Juni 2025, total modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia (net outflow) mencapai Rp19,31 triliun.
  • Sentimen Positif dan Kondisi Pasar Lainnya
    • Pasar tetap didukung oleh sentimen positif seperti potensi penurunan suku bunga acuan.
    • Laporan positif dari JP Morgan yang menaikkan peringkat saham pasar berkembang, termasuk Indonesia, juga menjadi faktor pendukung.
    • William Hartanto dari WH-Project menyarankan investor untuk berhati-hati dan tidak agresif dalam membeli saham, serta melihat potensi koreksi yang terjadi sebagai peluang beli (buy on weakness).
    • Perlu diperhatikan bahwa pasar keuangan Indonesia hanya akan buka selama tiga hari pada pekan ini (informasi pekan sebelumnya) sehubungan dengan hari libur Kenaikan Yesus Kristus.
    • Penguatan IHSG pada pembukaan Rabu (28/5) didorong oleh sentimen positif dari data ekonomi domestik dan global, termasuk penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 5,5% dan penurunan tingkat bunga penjaminan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
    • Pasar global mencermati rilis risalah pertemuan The Fed, data ekonomi AS, serta data tingkat pengangguran Jerman yang diperkirakan stabil.
    • Sepanjang Mei 2025, IHSG mencatat kenaikan signifikan sebesar 6,4%, ditutup pada level 7.198,97 pada tanggal 27 Mei.
    • Meskipun investor asing melakukan penjualan bersih Rp211,3 miliar pada 27 Mei, secara keseluruhan bulan Mei mencatat arus masuk bersih asing (net inflow) sebesar Rp4,2 triliun. Nilai tukar Rupiah terpantau stabil di level Rp16.273 per dolar AS, dan pasar obligasi pemerintah (SBN) mencatat arus masuk dana kuat sebesar Rp20,9 triliun sepanjang Mei.
    • Momentum positif ini didukung oleh data ekonomi yang solid, pemangkasan suku bunga BI, dan penguatan indeks global seperti Dow Jones dan S&P 500.
    • Pada penutupan Selasa (27/5), bursa saham Asia mayoritas menguat, sementara bursa Eropa bergerak di zona hijau, dan bursa Amerika kompak di zona merah.
    • Meskipun demikian, pada periode 2-4 Juni 2025, investor asing juga melakukan pembelian neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp5,19 triliun.
    • Premi risiko investasi Indonesia (CDS 5 tahun) turun menjadi 76,99 basis poin (bps) per 4 Juni 2025, lebih rendah dari 77,63 bps pada 31 Mei 2025.
    • Imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun juga turun ke level 6,78% pada pagi hari tanggal 5 Juni 2025.
    • Nilai tukar Rupiah pada pagi hari tanggal 5 Juni 2025 menguat ke level Rp16.250 per dolar AS.
    • Bank Indonesia terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna mendukung stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Rekomendasi Saham dari Analis

Beberapa analis pasar modal telah mengeluarkan rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan:

  • Rekomendasi dari William Hartanto (Founder WH-Project)
    • Saham yang direkomendasikan sebelumnya meliputi: RAJA, BBNI, BKSL, dan ARCI.
    • Rekomendasi saham untuk Selasa (27/5): CYBR, INDY, ICBP, dan PNBN.
    • Untuk perdagangan Rabu (28/5), merekomendasikan saham ACES, ADRO, HRUM, dan WIFI, dengan proyeksi IHSG di rentang support 7.116 dan resistance 7.225.
  • Rekomendasi dari Ivan Rosanova (Analis Binaartha Sekuritas)
    • Saham yang direkomendasikan sebelumnya meliputi: ADRO, AKRA, ANTM, ASII, dan BBRI.
    • Rekomendasi saham lainnya (sebelumnya/terbaru): BBNI, CPIN, EXCL, MBMA, dan PTBA.
    • Rekomendasi saham terbaru lainnya adalah AMRT, MAPI, PGAS, SMGR, dan UNTR, seiring potensi penguatan IHSG ke target 7.219 dan 7.261.
play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.